Wisata Kebun Raya Bogor jadi hal pertama yang diingat bila berkunjung ke Kota Hujan ini. Ada yang istimewa di sana beberapa minggu terakhir. Peristiwa mekarnya dua jenis bunga raksasa langka, Rafflesia dan Amorphophallus.
Melihat Rafflesia secara nyata itu sudah jadi keinginan sejak lama. Belum berjodoh melihat Rafflesia arnoldi di alamnya walau pernah menetap di Bengkulu beberapa tahun dan kembali napak tilas.
Kali ini lihat saudara satu genusnya saja dulu, Rafflesia patma yang berukuran lebih kecil.
Di Bengkulu sosok Rafflesia arnoldi selalu terlihat di mana-mana dalam berbagai bentuk. Antara lain berbagai dekorasi luar ruang, kemasan produk, souvenir hingga motif batik basurek.
Tak hanya menjadi kebanggaan propinsi Bengkulu, tetapi Rafflesia arnoldi sudah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu di antara 3 Bunga Nasional. melalui Kepres No 4/1993.
Bunga melati putih (Jasminum sambac) sebagai puspa bangsa
Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai puspa pesona
Bunga padma raksasa (Rafflesia arnoldi) sebagai puspa langka
Rafflesia patma di Kebun Raya Bogor
Tahun ini ada 3 bunga Rafflesia patma yang mekar berturut-turut. Alhamdulillah, jadi ketika tertinggal berita mekarnya bunga pertama, bisa menanti yang berikutnya.
Ketiga bunga itu adalah yang ke 14, 15 dan 16 sejak pertama kali berbunga tahun 2010. Bunga ke 14 sudah hampir layu ketika tahu beritanya.
Makanya datang ke sana hari Minggu. Perkiraan bunga ke 15 sudah mekar.
Masuk dari pintu utama, dan minta informasi lokasi Rafflesia patma. Petugas memberikan peta. Tempatnya di depan Taman Sudjono Kassan. Dari Pintu Utama lokasinya jauh sekali kalau harus berjalan kaki, dari ujung ke ujung.

Makanya ke Kolam Gunting dulu deh lihat Istana Kepresidenan Bogor. barulah menuju loket tiket mobil keliling.
“Teh, kalau naik mobil wisata kebun raya Bogor mau ke lokasi bunga Raflesia turun di mana?”
“Tapi yang ini adeknya bu.”
Maksudnya si teteh bunga yang mekar ini bukanlah Rafflesia arnoldi yang raksasa. Tetapi Rafflesia jenis yang lebih kecil.
“Sekarang sudah tutup bu, karena lokasinya dalam pagar. Bukanya sesuai jam kerja”
Batal saja deh beli tiket. Malah kuminta nomor hp si teteh. Nanti akan kuhubungi tanya informasi hari mekarnya bunga. Ramah sekali tetehnya, langsung memberikan nomornya.
Hari Rabu kuhubungi si teteh, dan dapat kabar bunga ke 15 sudah mekar di Selasa 24 September 2019, jam 4 subuh.
“Masih ada satu lagi bu. Tapi belum tau mekarnya kapan, karena takut bantet”. Cus esoknya langsung menuju Kebun Raya Bogor.
Lokasi yang disebut si teteh “di kandang badak dekat TamanLebak Sudjana Kassan (taman Garuda). Yang paling tepat sebutan untuk nurseri Rafflesia patma adalah Pembibitan Reintroduksi Tanaman Langka (Nursery for Rare Plant Species Reintroduction). Berbagai jenis tanaman langka terutama tanaman keras yang tak ada bibitnya di luar disiapkan di sini.

Bertemu dengan peneliti Rafflesia patma
Sesampai di lokasi mengisi buku tamu dulu yang sekaligus menjual aneka souvenir Rafflesia seperti sticker, kartu pos, tas, kaus dan buku.
“Beli bukunya bu, sekalian minta tanda tangan” si bapak petugas berpromosi sambil menunjuk seorang ibu berkerudung pink yang diajak berfoto oleh pengunjung.
Ibu Sofi Mursidawati, sang peneliti terlihat sangat ramah. Kesempatan bertanya nih. Tapi ada rasa nggak pede juga ngobrol sama ilmuwan. Maklum nggak menyangka akan bertemu peneliti Rafflesia, nggak menyiapkan pertanyaan. Bekal informasi yang kupunya pun tak banyak.
“Bu, saya rekam ya, nanti mau tulis di blog” , akhirnya kucoba juga, walau diselingi pengunjung lain yang datang silih berganti dan minta tanda tangan dan foto bersama.

Kami berbincang di samping nurseri Rafflesia patma yang dipagari. Ada mbak sekuriti juga yang menjaga di sana.
Bunga patma itu tumbuh di bawah inangnya yaitu anggur hutan atau Tetrastigma. Bunga Rafflesia patma yang kulihat ini sudah berusia tiga hari, sudah hampir layu. Kelopak bunga sudah ada yang robek. Kemungkinan dimakan tupai.

Bunga ke 15 ini mekar sempurna saat subuh dan tak ada yang menunggu. Bunga diperkirakan baru akan mekar siang harinya. Kecolongan kata bu Sofi. (Akhirnya ada rekaman time lapse mekarnya bunga ke 16 tanggal 1 Oktober. Sila cek akun IG @bogor_botanic-gardens) .
Menurut bu Sofi ke 15 bunga yang telah mekar itu tak ada trending yang sama. Jadi susah diprediksi mekarnya walau sudah dipantau terus suhu dan kelembabannya. Persis seperti anak manusia, biar pun bersaudara kandung, sifat tak ada yang sama persis.

Tanaman Rafflesia patma ini diperoleh bu Sofi dari alam dengan cara grafting, atau penyambungan akar dengan akar, pada 2004. Bukan dari biji atau mengambil tanaman langsung dari alam aslinya di Pangandaran. 6 tahun kemudian bunga pertama berhasil mekar, selanjutnya rutin setiap tahun.
Ada 13 jenis Rafflesia di Indonesia. Yang terbaru ditemukan tahun 2017 adalah Rafflesia kemumu ditemukan di Kemumu, Bengkulu Utara.
Yang unik soal penamaan bunga. Rafflesia patma yang ditemukan 20 tahun lebih awal dibanding kakaknya R. arnodi pernah punya nama lain. Namanya berbahasa Perancis karena ditemukan orang Perancis.
Namun ada kejadian tertentu spesimen bunga bangkai ini jadi pampasan perang. Jadi milik Inggris. Nama bunga diganti disatukan menjadi genus Rafflesia. Karena bentuknya mirip teratai maka dinamakan patma.
Nama genus Rafflesia diambil dari nama Thomas Stamdford Raffles (Gubernur Letnan Hindia Belanda, 1811-1816) yang mendanai ekspedisi ilmiah ke Bengkulu. Dan Raffles juga yang menghimpun buku History of Java.

Rafflesia, bunga terbesar di dunia dan terancam punah. Kehidupannya masih menyimpan banyak misteri. Sebagai tanaman parasit yang tak memiliki akar, batang dan daun. Disebut sebagai holoparasit hidupnya mutlak bergantung pada kesehatan inang.
Rafflesia patma menempel pada inang melalui haustorium (jaringan yang berfungsi seperti akar untuk menghisap makanan dari inang).
Keunikan anatomi Rafflesia memunculkan istilah khas untuk bagian tubuhnya. Identifikasi sepecies dilihat dari bentuk perigon(kelopak), diafragma (gelang), bercak, window dan ramenta.
Rafflesia disebut tanaman pintar. Walau menyerap sari makanan dari inang tapi ia tak akan membiarkan inangnya mati. Maka dari sekian banyak bonggol calon bunga, tak semuanya akan mekar. Tampaknya ada mekanisme tersendiri untuk mematikan sebagian bonggol calon bunga.
Yang kulihat di nurseri ada 3 bonggol lagi. Tetapi mungkin tak semuanya akan jadi. Bantet.
Amorphophallus gigas
Beruntung sekali bisa melihat jenis bunga langka lainnya dalam kurun waktu hampir sama. Kali ini aku tak terlambat, malah masih dini, 2 hari sebelum Amorphophallus gigas Teijsm. & Binn mekar sempurna pada minggu pertama Oktober 2019.
Kala itu sempat bertemu lagi dengan bu Sofi di lahan parkir. Kusangka beliau akan melihat A. gigas. Dalam hati berucap alhamdulillah bisa tanya-tanya lagi. Ternyata ibu mau ke lab dan beliau tidak mendalami Amorphophallus.
Bunga bangkai Amorphophallus gigas di wisata Kebun Raya Bogor didapat dari Padang Sidempuan , Sumatera Utara. Ditanam pada 4 Januari 2007. Tanaman ini terancam punah.

Di lokasi penanaman Amorphophallus gigas hanya ada para pekerja yang akan memperbaiki pagar utama yang rusak . Lokasinya dekat Gedung Konservasi dan bertetangga dengan koleksi jahe-jahean.
Di lahan ini ada 3 titik tempat penanaman keluarga Amorphophallus. Di tengah ada A. gigas, sebelah kanannya tampak tanaman yang sudah berbiji dengan papan nama bertuliskan A. decus-silvae dan di kiri hanya ada papan nama species lain.
Katanya Amorphophallus gigas adalah tanaman tertinggi di dunia. Tingginya bisa mencapai 4 meter. Lebih tinggi daripada A. titanum yang terkenal.
Genus Amorphophallus adalah keluarga talas-talasan. Tanaman ini bukan parasit, tetapi anaman utuh yang bisa mencari makan sendiri. Jumlahnya sekitar 200 jenis, di Indonesia ada 25 jenis.
Rekaman ngobrol dengan bu Sofi akhirnya kubuatkan saja videonya, belajar sendiri tertatih-tatih. Merasa mubazir bila dokumentasi seperti ini tak dibagi.
Kunjungan Wisata Kebun Raya Bogor kali ini kuakui sebagai sebuah pengalaman yang sangat berkesan. Alhamdulillah wa syukurillah bisa melihat dengan mata kepala sendiri keaneka ragaman hayati Indonesia. Bangga ada ilmuwan seperti bu Sofi dan rekan-rekan yang berdedikasi menyibak misteri dunia tumbuh-tumbuhan.
Alhamdulillah banget ya Mbak, bisa liat langsung bunga2 itu.
iya bu, senang banget datang ke KRB .. banyak yang unik2 tanamannya
berkali2 ke Bogor, tp aku blm pernah masuk melihat2 aneka tanamannya di KRB. palingan cuma liat istana dan rusa. Ternyata ada banyaak tanaman2 langka dan unik seperti ini ya mba. aku jd pgn liat dr deket raflesia padma.. Walopun ga sebesar yang di Bengkulu, tetep aja penasaran :D. trutama pgn tau baunya yang katanya menyengat. eh tapi yg ukuran kecil ini bau juga ga?
mungkin kelopak2 calon bunga baru akan mekar setahun lagi Fan..
aku nggak cium bau bangkai
karena katanya sebenarnya bunga ini nggak bau, baunya itu timbul dari hewan2 yang terjebak di dalam bunga
Wahhh Raflesia. Bunga misterius yang tumbuh acak di berbagai hutan belantara.
Beberapa bulan yang lalu, Raflesia tumbuh dan menampakkan diri di kampung kami. Walaupun ukurannya tak besar, tapi cukup membuat heboh jagat maya disini.
wah… kapan tuh munculnya Rafflesia di kampungmu? jenisnya apa?
Beruntung sekali bisa melihat Rafflesia Dan Amorphylus di Kebun Raya Bogor. Tak usah jauh-jauh pergi ke Bengkulu. Koleksi KRB memang komplit ya Kak
Tetap aja pengen ke Bengkulu pas R. arnoldi mekar he.. he..
apalagi di Bengkulu itu ada 3 atau 4 jenis Rafflesia lainnya, yang semuanya gede2
Jadi pengen liat Amorphophallus gigas mekarnya seperti apa yah
wah iya, apa aku tambahin aja ya fotonya
mekarnya cuma kelopaknya membuka sedikit aja sih
Aku jadi kepengen kayak Kak Monda juga. Masuk ek hutan Kebun Raya Bogor ini kudu janjian dulu ya? Bunga Bangkai kelihatan besar dan kuat. Jangan sampai dijadikan keisengan pengunjung nih tau2 dirusak kan syedih ya hiks . Senangnya bisa fotoan dan dapat tanda-tangan dari sang penulis buku 🙂
masuk ke area nurseri Rafflesia ini bebas kok mbak Nurul, sesuai hari dan jam kerja
untuk kolesi berharga seperti ini memang dikasih pagar dan dijaga sama security, mudah2an nggak ada yang iseng pengen pegang2
Wah, saya bolak-balik ke Kebun Raya Bogor, belum pernah bisa lihat rafflesia mekar. Memang harus bela-belain ya kalau mau lihat. Jadi penasaran nih.
Rafflesia patma akan mekar kurang lebih setahun lagi mbak, pantau sosmednya Kebun Raya atau LIPI
Beberapa kali ke KRB belum ketemu sama di cantik rafflesia dan bunga bangkai. Belum rejekinya. Padahal penasaran banget. Dari dulu cuma lihat via gambar. Hehe
berita mekarnya bunga2 langka mulai banyak dishare media mbak..
harus gercep karena mekarnya nggak lam
Bunga ini mekarnya berapa lama ya, masih mekar gk ya sekarang? Jadi kepikiran mau main ke KRB untuk melihat yang masih mekar deh, haha
mekarnya cuma 3 hari mbak
Baru tahu bunga Rafflesia tak punya akar dan bagus enggaknya tergantung inang. Bener² terancam yah keberadaannya.
Lucu itu kayak orang aja, ada sebutan kakak-adik u masing² bunga. Trus deg²an pas mekar, mekar sempurna atau bantet.
Semoga mb Monda bisa ke Bengkulu deh, mengamati lagi jenis² bunga Rafflesia lainnya…
aamiin mbak, mudah2an ada yang mekar di lokasi yang mudah terjangkau he.. he..
biasanya di pelosok2 hutan
Ini ke sana bulan apa mbak pas mekarnya, krn sering ke sana malah pas belom mekar hehehhe
aku ke sana September & Oktober awal mbak
Bersyukur bisa menikmati kemunculan adik Refflesia dan Amorphophallus gigas melalui postingan Mbak Monda. Horas, terima kasih ya Mbak.
terima kasih kembali mbak
menyenangkan sekali main ke Kebun Raya Bogor, nampaknya masih kan sering balik ke sana lagi mbak he.. he…
Beneran bau kayak bangkai ya mbak? Tapi kayaknya di foto mbak Monda biasa aja.
sebenarnya Rafflesia nggak mengeluarkan bau mbak..
aku nggak merasa sama sekali sih
Aku pertengahan 2017 ke Kebun Raya Bogor enggak tahu lokasi bunga ini. Trus juga udah capek duluan karena enggak naik Golf car yang keliling itu, kami milih jalan kaki. Cantik ya yang udah mekar sempurna itu, mbak
kalau mau ke nurseri ini paling dekat lewat pintu 3 mbak
Waaaa rejeki banget bia lihat pas mekar
Hari sabtu kemaren aku ke KRB dan bunga ini sudah layu, bahkan bekasnyapun nyaris tak ada hiks
Semoga tahun depan kebagian deh lihat mekarnya
harus bersabar lihat tahun depan ya mbak dan pantau sosmednya aja
wahh,, banyak sekali jenis raflesia nya ya… dan beruntung bisa lihat pas mekar gitu,, Ntar ke Bogor liat ini jyuga ah,. kali aja pas momennya
masih banyak tanaman langka lainnya yang ada di sana…
coba2 tanya ke informasi aja
Waaah, senengnya Mba Monda bisa jadi saksi lihat Bunga Rafflesia mekar. Meski bentuknya lebih kecil tapi memang mirip ya mba.. Kira-kira kapan lagi ya bunganya mekar? Hehe pingin lihat juga.. 🙂
diperkirakan baru akan mekar setahun lagi mbak
Aku baru tau kalo Rafflesia ini tanaman parasit, mbak. “Untungnya” dia parasit yang baik ya, nggak membiarkan tanaman inangnya mati.
makanya dia disebut tanaman pintar bisa tau sinyal2 tumbuhan inang masih sehat atau mulai sakit
Alhamdulillah ya mba..bisa melihat bunga2 ini mekar. Duh saya juga ingin. Bagaimana mendapat infonya ya mba? Apakah diumumkan di media begitu?
aku dapat info dari instagram dan twitter LIPI dan Kebun Raya Bogor mbak
Wah aku pernah sekali nih mba lihat bunga mekar di kebun raya, so lucky..salut sama ilmuwan yang berdedikasi ya, kita jadi tambah pengetahuan berkat mereka..
senang ya mbak bisa lihat keajaiban dunia tumbuh2an
Aku juga bel pernah lihat bunga raflesia mekar. Kupikir utk lihat si raflesia ini mesti ke hutan, ternyata bisa jg di kebun raya Bogor.
untuk Rafflesia jenis besar memang hanya bisa dilihat di hutan mbak
Sampai lupa udah berapa lama aku gak main ke Kebun Raya Bogor ini. Suka tempat ini karena teduhnya pepohonan, plus lihat bunga langka rafflesia bermekaran. Ah andai dekat ke Bogor, pengen rasanya ke sana lagi.
selain di Bogor, ada beberapa buah Kebun Raya lagi mbak, seperti di Kuningan, Bali Barat
bisa pilih mana yang terdekat
Pengen euy ke Kebun Raya Bogor.. apalagi kalo pas ada Raflesia yang lagi mekar.. anak2 pasti excited banget..
yuuk mbak, seruu mbak main2 di sini.., banyak yang bisa dijelajahi sama anak2
Ternyata banyak ya jenisnya Raflesia ini. Beruntung mbak bisa melihat langsung. Semoga aku bisa main ke KRB.
aamiin…, jangan lupa mampir ke Kebun raya kalau datang ke Bogor mbak
Setiap melihat Bunga Raflesia, aku selalu menganggapnya sebagai Raflesia arnoldi, padahal ada banyak jenis bunga Raflesia dan masing-masing memiliki ukuran yang berbeda. Lalu saya juga tahunya bunga bangkai itu ya Raflesia saja, padahal ada jenis bunga bangkai lainnya seperti Amorphopallus gigas. duh, makasih banget ya mbak infonya 🙂
iya bunga bangkai itu lebih tepat untuk penyebutan genus Amorphophallus
Kak Mon, beruntung banget bisa lihat bunga Raflesia mekar. Btw, kalau lagi mekar gitu, apa semua jenis bunganya ini bau bangkai kak? Kan disebut juga sebagai bunga bangkai.
waktu itu bunganya nggak bau …,
Wah beruntungnya bosa liat bunganya mekar mbak, aku berkali2 ke KRB ga pernah pas mekar bunganya, jd paling ke akar raksasa, jembatan, liat rusa & nongkrong di danau doang hahaha
akar raksasa yang mana nih mbak…, aku belum tau
Aku baru tau rafflesia (bunga) tumbuh juga di kebun raya Bogor. Taunya itu bunga bangkai
Beruntung monennya pun pas
iya mbak, tapi ini jenis yang kecil, kalau Rafflesia yang besar belum ada
Waah beruntung sekali ya bisa melihat dari dekat bunga Raflesia yang mekar. Peristiwa langka soalnya.
alhamdulillah mbak,karena baru tahun depan akan mekar lagi
wah bener2 beruntung sekali mba Monda dalam satu kesempatan bisa melihat 2 bunga sangat langka Rafflesia dan Amorphophallus gigas. Dari dulu pengen lihat bunga ini belum pernah kesampaian.
alhamdulillah, iya harus ikuti sosmednya LIPI atau Kebun Raya supaya nggak ketinggalan infonya