Everyday Life, sebagai tema dari Weekly Photo Challenge minggu ini dimaksudkan untuk menampilkan kegiatan harian di sekeliling kita.
Foto yang kupilih adalah kegiatan rutin dari seorang penambang di sungai Ciliwung yang bertugas menyebrangkan orang dari satu sisi sungal ke sisi lainnya. Di Jakarta sarana ini disebut getek. Meskipun tak banyak lagi yang masih menggunakan getek, tetapi bagi sebagian orang getek masih diperlukan karena letak jembatan agak jauh, sehingga dengan getek ini akan mempersingkat waktu. Ongkos naik getek Rp 2.000,- per orang.
[…] Life yang menjadi tema minggu ini kutampilkan dua kali. Foto lainnya ada di Berbagi Kisahku, blogku yang masih terbilang […]
Geteknya bersih juga ya Mbak..walaupun kelihatannya sederhana
Iya Mba Monda, geteknya kelihatan bersih. Di Surabaya sarana ini juga ada Mba. Namanya penambang ya.
[…] Weekly Photo Challenge : Everyday Life | Berbagi Kisahku […]
[…] Weekly Photo Challenge : Everyday Life | Berbagi Kisahku […]
..
hallo Bu Monda, saya datang lagi.. ^^
..
kalau sungai lagi meluap, apa masih beroperasi ya..?
..
kl lagi meluap istirahat dulu kalik ya …., penumpang juga ngeri naiknya
Murah ya sekali naik 2000 rupe…ya walopun udah gk banyak yg menggunakan setidaknya dr segelintir org yg masih suka naik getek itu msh memberikan harapan buat sang penarik getek mengais rejeki ya bu, gimana kalo gk ada lg yg mau naik, kan kesian yah beliau kehilangan mata pencahariannya…aaahh jd terharu deh kalo liat yg begini T_T
selama masih ada permintaan pasti usaha ini masih ada,
prinsip ekonomi ya …
penggunanya hanya pejalan kaki kayaknya nih, soalnya di tempat saya penyebrangan di sungai berantas namnay tambang bisa memuat mobil maksimal 2 orang
sudut pengambilan gambarnya menarik Mbak, sungai yang sebenarnya kotor, nampak tertutupi
iya pak cuma bisa pejalan kaki atau sepeda deh
nggak banyak sampah, tapi air sungainya item banget ya
wah..si abang geteknya lagi action tuh, hehe… eh, saya pengen tapi ga brani nauk getek / prahu2 kecil begini..hehe..
si abang narsis he..he…
Wah, hampir lima tahun di Jakarta tapi kok gak pernah lihat getek di Jakarta ya? -___- Cuma di Ciliwung aja kali ya?
masih ada di tempat lain yg padat penduduk
Di sungai Brantas, dekat rumahku, perahu tambangnya belum mpakai atap, jadi kalau panas ya kepanasan, kalau hujan ya kehujanan. Kenapa kok mereka belum punya akal untuk kasih atas perahu ya. Dananya gak ada kalee
Salam hangat dari Surabaya
jadi perahu tambangnya cuma mirip rakit gitu ya pak de?
dikalimalang juga ada bun getek seperti ini untuk menyebrang
Wah penambang?
Kalau di Ciliwung itu orang pada nambang apa ya Bu @.@
asal kata ini mungkin dari perahu dijalankan dengan bantuan tali tambang
di Ciliwung hasil tambangnya sampah dan cacing untuk makanan ikan he..he…
geteknya enak di liat y, sayangnya pemandangan kalinya gak enak di liat ^^
Hi…hi… airnya mengerikan ya
Di salah satu warung makan dekat Prambanan, ada getek seperti ini. Jadi, para pelanggan, sebelum masuk ke warung, harus menyeberang dulu dengan alat tersebut.
Menurut saya, apa yang mereka lakukan itu cukup berhasil menarik pelanggan untuk datang lagi, lagi dan lagi. Buktinya, kami sering ke sana dan sangat terkesan dengan fasilitas penyeberangan tersebut.
Kalau getek penyeberangan di Ciliwung itu, saya belum pernah menaikinya.. 🙂
getek yg di Prambanan itu pasti bagus dan keren ya …kan khusus tamu rumah makannya aja….
itu jadi salah satu selling pointnya ya uda
Dari pada capek berjalan memutar lewat lembatan, mending bayar Rp 2000 deh 😀
Airnya hitam, plus aroma yang kurang sedap deh keknya. Sama banget dengan sungai2 kecil di Samarinda 🙁
sungai di Samarinda sudah ikut2an parah begini juga Kin?
wah asyik ya bunda kalau naek getek, naik perahu tanpa takut ombak 😀
tetap aja deg2an he..he…untung cuma sebentar
Aku pernah jg naik getek ini pas nyeberang di sungai Kalimalang Bun, seru ya hohohoho
di Kali Malang sebelah mananya ya…belum pernah lihat Rin
Bapak penambangnya sadar kamera juga ya, sepertinya kan melambaikan tangan … 😀
BunMon hebaat deh, ada aja idenya kepikiran utk moto si eretan ini.. 🙂
walaupun rada serem naik si eretan/getek ini, tetep aja banyak yg naik krn kebutuhan ya BunMon
salam
Di Kalimalang Cikarang bahkan bisa menyeberangkan motor, lho, BuMon. Ngeri ngeliatnya 🙂
Waah, rumah baru yang segerrrr 😀
walau dekat dengan sungai deli, saya malah belum pernah liat getek di medan sini.
Kak Monda, selama di Jakarta aku sebetulnya penasaran lo dengan jasa penyeberangan perahu getek ini. Belum pernah naik, soalnya juga jarang banget nemu.
Serial saling menunjang mbak, penambang getek di sini dan penjual ikan garing asin di rumah satunya, keduanya terhubung dalam media perairan. salam
Kak Monda,
menurutku sih ini jeli melihat peluang … si tukang getek bisa melihat kebutuhan yang ada, dan dengan cerdik memanfaatkan untuk mencari nafkah.
Dulu banget, tahun 80an pernah naik gethek waktu main ke pantai parangtritis. Waktu itu jembatan untuk ke Parangtritis belum jadi, sehingga harus naik gethek jika ingin cepat.
Trus pengalaman berikutnya waktu KKN, naik gethek menyeberangi bengawan solo. Menghemat jalan sampai 30 km.
Salam,
Indonesia is a very beautiful place. Even though the place you photograph is dirty, it is our beautiful country.
Jakarta oh jakarta. Siapa yang menang hari ini ya… 😀
Btw, sungainya lumayan bersih itu unt jakarta. Geteknya keren. Never ride it before.
Oh yeah, please check my post too. I am sharing the picture of batik : Indonesia National and Traditional Clothing. Kebanggan kita.
Baca artikelnya dan semangati saya ya…