Wastra Borneo

38
1838

Cuci mata  lagi yuuk…. Sekarang ganti cuci mata pindah tempat dari outlet peranti rumah tangga ke pameran  kain-kain cantik dari Kalimantan.  Pameran ini menampilkan kain-kain  adati indah yang dipamerkan di Museum Tekstil bertajuk Wastra  Borneo, the Beauty of Diversity. Kain-kain yang dipamerkan ini beragam karena kain dari pesisir dan pedalaman berbeda jenisnya. Iya, setiap bulan di museum ini menyajikan pameran-pameran menarik, jadwalnya bisa dicek di situsnya langsung.

IMG_6787
Pameran Wastra Borneo ini sudah berlangsung dari awal bulan dan  berakhir 16 Juni. Kain-kain yang ditampilkan di pameran ini  adalah koleksi museum dari  4 propinsi di Kalimantan (Kalimantan Utara tidak hadir, propinsi perluasan dari propinsi Kalimantan Timur ini mungkin sudah diwakili oleh  museum KalTim) ditambah koleksi museum dari Sarawak, Malaysia dan   koleksi perorangan.

IMG_6758

Dari Kalimantan Timur antara lain ada busana takwo yang terdiri dari pakaian atas berupa jaket lengan panjang berpanel  dan bawahan dari batik, kostum ini pengaruh dari Jawa karena pengaruh hubungan politik dan perkawinan sejak tahun 1300an,  ada juga ulap doyo karya suku Benuaq (tenunan dari serat daun tumbuhan doyo atau anggrek tanah). Dari Kalimantan Barat ada Indulu, berupa ikat pinggang berumbai panjang milik masyarakat Iban, Pua Kumbu (selimut merah suku Iban yang berasal dari Sarawak – Malaysia dan Kalbar), ada juga berbagai  Lunggi / sarung. Alhamdulillah di sini bisa lihat kain sarung Sambas yang terkenal itu, jadi sudah tidak penasaran lagi dengan komentar Niee tentang kain Sambas.

Dari Kalimantan Selatan ada Kakamban (penutup kepala) bermotif sasirangan. Sasirangan itu adalah teknik dekorasi kain. Ragam hias berupa garis digambar lebih dulu pada kain, dijahit dengan benang lalu benang ditarik dan diikat  sehingga nantinya kain di bawahnya  tidak menyerap warna ketika dicelup. Hasilnya berupa garis-garis bergelombang yang cantik menawan.

Pameran Wastra Borneo

 

Selain kain yang ditenun dengan teknik tenun lungsi dan pakan, juga ada kain dari kulit kayu. Cara membuatnya yaitu dengan membersihkan kulit kayu berserat, lalu dipukul-pukul sampai ada serat yang bisa ditarik. Kemudian serat ini dibentangkan pada batang kayu, demikian terus ditambahkan serat-serat berikutnya sampai bisa terbentuk selembar kain. Dekorasi kain serat kayu tiap-tiap suku di bagian pedalaman ini khas sehingga dari dekorasinya bisa dilihat asal suku.

38 COMMENTS

  1. Melihat pernik dan barang asal Kalimantan jadi pengen ke sana lagi. Saya suka corak kain dan pakaian khasnya.
    Dulu sempet lama di Kaltim dan gak dapet oleh-oleh barang asli dari sana hiks.
    Makasih Bun 🙂

    • kang …rupanya sudah keliling jauh juga ya..
      sama dong .waktu kecil juga pernah di Balikpapan…, dapatnya cuma sarung Samarinda aja he..he..

  2. eMak baru kenal sasirangan..

    secara keseluruhan, kain tenunan nusantara semuanya indah ya kak.
    bikin bangga dan merasa keren jika memakainya.. 😛

  3. Pameran yang diharapkan melancarkan nadi kreasi motif kain khas Nusantara mbak. Baru kenal yang sasirangan, motif enggang, dan yang mirip gurita saja. Salam

  4. eh bentar…
    emang sekarang dah ada kalimantan utara..?
    waduh bisa ketinggalan kereta begini sih
    thks bu mau googling dulu…

  5. Wah senengnya kalau aku bisa ikutan menyaksikan keindahan2 kain tenun itu mbak… Rasanya semuanya cantik2. Emang sayang kalau kita gak punya cindera mata dari berbagai daerah itu rasanya… karena semuanya indah2.

  6. ada ya musium tekstil, emang kaya ragam ya corak kain di negeri kita… jadi inget masi punyak sasirangan, belum dijahitin 🙂

    sukses ya bu monda dengan info jalan2nya 🙂

  7. Cantik bgt yah say motifnya. Sekilas mirip songket. Itu kalo dipegangvhalus ga ya?

    Bagus jg tuh baut dibikin jd tas tangan

  8. Yang kalimantan barat kok nggak ada Mbak ?. saya jadi kangen kalbar nih soalnya pernah mengais di Pontianak lebih dari 5 tahun.
    Ohya, soal Kalimantan Utara saya kok baru dengar sekarang ya?, kurang informasi nih kayaknya

  9. wow… kalo pameran kain kain gitu, aku pasti ngiler….
    kepingiiiin koleksi kain kain nusantara. tapi ternyata harganya gak murah yaa
    karena kain tenun kan bikinnya lamaaa banget

  10. Trima kasih informasinya ya, mbak…kagum dengan mbak Monda yang rajin banget datang ke banyak pameran, kemudian berbagi ilmu lewat postingan…salut!

  11. […] Pameran  Wastra Borneo 2 tahun lalu di Museum Tekstil Jakarta mengenalkanku pada dua kata baru Ulap Doyo bahan  untuk baju adat.  Kain tenun ulap doyo ini menjadi identitas Suku Dayak Benuaq yang mendiami wilayah Tanjung Isuy, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Bahan baku, proses pembuatan, dan motif spesifik tenun ini menjadi warisan budaya tak ternilai dari masyarakat Dayak Benuaq. […]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.