Cuci mata lagi yuuk…. Sekarang ganti cuci mata pindah tempat dari outlet peranti rumah tangga ke pameran kain-kain cantik dari Kalimantan. Pameran ini menampilkan kain-kain adati indah yang dipamerkan di Museum Tekstil bertajuk Wastra Borneo, the Beauty of Diversity. Kain-kain yang dipamerkan ini beragam karena kain dari pesisir dan pedalaman berbeda jenisnya. Iya, setiap bulan di museum ini menyajikan pameran-pameran menarik, jadwalnya bisa dicek di situsnya langsung.
Pameran Wastra Borneo ini sudah berlangsung dari awal bulan dan berakhir 16 Juni. Kain-kain yang ditampilkan di pameran ini adalah koleksi museum dari 4 propinsi di Kalimantan (Kalimantan Utara tidak hadir, propinsi perluasan dari propinsi Kalimantan Timur ini mungkin sudah diwakili oleh museum KalTim) ditambah koleksi museum dari Sarawak, Malaysia dan koleksi perorangan.
Dari Kalimantan Timur antara lain ada busana takwo yang terdiri dari pakaian atas berupa jaket lengan panjang berpanel dan bawahan dari batik, kostum ini pengaruh dari Jawa karena pengaruh hubungan politik dan perkawinan sejak tahun 1300an, ada juga ulap doyo karya suku Benuaq (tenunan dari serat daun tumbuhan doyo atau anggrek tanah). Dari Kalimantan Barat ada Indulu, berupa ikat pinggang berumbai panjang milik masyarakat Iban, Pua Kumbu (selimut merah suku Iban yang berasal dari Sarawak – Malaysia dan Kalbar), ada juga berbagai Lunggi / sarung. Alhamdulillah di sini bisa lihat kain sarung Sambas yang terkenal itu, jadi sudah tidak penasaran lagi dengan komentar Niee tentang kain Sambas.
Dari Kalimantan Selatan ada Kakamban (penutup kepala) bermotif sasirangan. Sasirangan itu adalah teknik dekorasi kain. Ragam hias berupa garis digambar lebih dulu pada kain, dijahit dengan benang lalu benang ditarik dan diikat sehingga nantinya kain di bawahnya tidak menyerap warna ketika dicelup. Hasilnya berupa garis-garis bergelombang yang cantik menawan.
Selain kain yang ditenun dengan teknik tenun lungsi dan pakan, juga ada kain dari kulit kayu. Cara membuatnya yaitu dengan membersihkan kulit kayu berserat, lalu dipukul-pukul sampai ada serat yang bisa ditarik. Kemudian serat ini dibentangkan pada batang kayu, demikian terus ditambahkan serat-serat berikutnya sampai bisa terbentuk selembar kain. Dekorasi kain serat kayu tiap-tiap suku di bagian pedalaman ini khas sehingga dari dekorasinya bisa dilihat asal suku.
Melihat pernik dan barang asal Kalimantan jadi pengen ke sana lagi. Saya suka corak kain dan pakaian khasnya.
Dulu sempet lama di Kaltim dan gak dapet oleh-oleh barang asli dari sana hiks.
Makasih Bun 🙂
kang …rupanya sudah keliling jauh juga ya..
sama dong .waktu kecil juga pernah di Balikpapan…, dapatnya cuma sarung Samarinda aja he..he..
eMak baru kenal sasirangan..
secara keseluruhan, kain tenunan nusantara semuanya indah ya kak.
bikin bangga dan merasa keren jika memakainya.. 😛
betul mak …, semuanya cantik…
kalau punya duit banyak pengen deh punya semuanya he…he…
Pameran yang diharapkan melancarkan nadi kreasi motif kain khas Nusantara mbak. Baru kenal yang sasirangan, motif enggang, dan yang mirip gurita saja. Salam
ya.,, sama mbak .., kalau nggak dari sini taunya juga cuma sasirangan dan sarung Samarinda aja
eh bentar…
emang sekarang dah ada kalimantan utara..?
waduh bisa ketinggalan kereta begini sih
thks bu mau googling dulu…
iya Kalimantan Utara atau Kaltara baru terbentuk, belum ada setahun..
ibukotanya Tanjung Selor
Kain khas Indonesia memang keren-keren ya kak…kebayang betapa berseninya leluhur kita dulu yah…
cantik semua, pengen semuanya..he..he.. maruk
Asyik nih kalau sering diajak kak Monda cuci mata. Selain refresing juga menambah ilmu ;).
sama2 Nel…,
aku pun belajar berkebun dari Nella…, saling tukar info ya
Wah senengnya kalau aku bisa ikutan menyaksikan keindahan2 kain tenun itu mbak… Rasanya semuanya cantik2. Emang sayang kalau kita gak punya cindera mata dari berbagai daerah itu rasanya… karena semuanya indah2.
iya, tiap daerah punya kain cantik…..senangnya kalau punya koleksi kain daerah ya
Wastra Borneo itu maksudnya apa ya mbak? kalau Borneo kan Kalimantan ya? kalau Wastra itu apa ya? Jadi pengen tahu nih 🙂
wastra itu artinya kain..
ntar aku tambahin deh ya, terima kasih mbak masukannya
ada ya musium tekstil, emang kaya ragam ya corak kain di negeri kita… jadi inget masi punyak sasirangan, belum dijahitin 🙂
sukses ya bu monda dengan info jalan2nya 🙂
umi mau pakai sasirangan buat Lebaran.., asyiiik
setengah rimbit aja ya..
hasil karya anak bangsa tidak kalah bagusnya dengan kerajinan luar ya bun
lebih cantik punya kita lageee
Alhamdulillah, punya satu koleksi dari kalimantan. Kain sasirangan warna oranye.
sasirangan oranye….,, pasti cantik banget ya
Cantik bgt yah say motifnya. Sekilas mirip songket. Itu kalo dipegangvhalus ga ya?
Bagus jg tuh baut dibikin jd tas tangan
aku nggak berani megang, barang museum nggak boleh dipegang, apalagi yg kain2 tua dipajang dlm lemari kaca
duh, kain2nya keliatannya bagus2, ya, Mbak 🙂
cantik2 semuanya Chi
Yang kalimantan barat kok nggak ada Mbak ?. saya jadi kangen kalbar nih soalnya pernah mengais di Pontianak lebih dari 5 tahun.
Ohya, soal Kalimantan Utara saya kok baru dengar sekarang ya?, kurang informasi nih kayaknya
banyak ya hasil kerajinan Indonesia, kain-kainnya apalagi.
Kalimantan utara, kalau sudah muncul dengan coraknya akan langsung menjadi trend
Bagus sekali bu tenun nya
Kreasi itu gak bakal habis ya, Bund.
Cantik2 hasill tenunya. . .
Emmm. . .lagi2, harganya pasti mencekik ya, Bund?
wow… kalo pameran kain kain gitu, aku pasti ngiler….
kepingiiiin koleksi kain kain nusantara. tapi ternyata harganya gak murah yaa
karena kain tenun kan bikinnya lamaaa banget
koleksinya lumayan lengkap juga ya Bundo …
Motifnya memang nampak “Kalimantan” banget ya 😀
Trima kasih informasinya ya, mbak…kagum dengan mbak Monda yang rajin banget datang ke banyak pameran, kemudian berbagi ilmu lewat postingan…salut!
yg cantik2 begitu biasanya mahal harganya Bun ya *komen emak2 ngirit* hihihihi
Meluncur… ke situsnya Museum Tekstil tapi 😀
nggak sekalian ke museumnnya Git..? dekat lho dari kantormu he..he..
[…] Pameran Wastra Borneo 2 tahun lalu di Museum Tekstil Jakarta mengenalkanku pada dua kata baru Ulap Doyo bahan untuk baju adat. Kain tenun ulap doyo ini menjadi identitas Suku Dayak Benuaq yang mendiami wilayah Tanjung Isuy, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Bahan baku, proses pembuatan, dan motif spesifik tenun ini menjadi warisan budaya tak ternilai dari masyarakat Dayak Benuaq. […]