Alhamdulilah, tahun 2016 tentu ada kisah perjalanan baru. Walau bukan ke tempat yang jauh, berjalan ke tempat baru, akan banyak ditemukan pelajaran. Yaitu segala sesuatu yang tak bisa dipelajari dari buku. Istilahnya hanya raun ke belakang rumah. Hanya berjarak beberapa kilometer dari ibukota tak disangka ada tempat yang lapang, hijau dan asri, yaitu di kabupaten Karawang. Kabupaten ini punya banyak obyek wisata, yang didatangi satu persatu di beberapa kali akhir pekan. Sebutlah kompleks percandian Batujaya yang bikin excited karena mengangankan bila telah terkuak semuanya bakal ada kompleks candi seluas kota, green canyon Karawang sampai bendungan air kuno Walahar. Lalu the best traveling moment 2016 yang mana? Bukan di Karawang, kupilih saja menikmati Vitamin Sea, wisata pantai cantik di Bengkulu.
Perjalanan keluar pulau Jawa hanya sekali, ke Bengkulu. Ini momen perjalanan terbaik buatku. Sebabnya?
Yuk intro dulu ya.
Tak mau kalah aku ikut dong buat status menandai propinsi di Indonesia. Dan barulah sadar sudah pernah tinggal di 9 propinsi. Dari ujung timur hingga ujung barat Indonesia. Masih 3 propinsi yang belum dikunjungi kembali. Terakhir napak tilas ke Bengkulu. Memang tidak mengharuskan diri untuk menjejakkan kaki kembali di tempat-tempat yang pernah dekat di hati. Sesempatnya saja. Setiap tempat punya kenangan dan romantikanya sendiri. Dan setiap tempat punya keistimewaannya masing-masing.
Sekarang lanjut ke cerita jalan-jalannya. Sebetulnya telah dicicil jadi beberapa posting, antara lain tentang peninggalan bersejarah di masa pendudukan Inggris . Kali ini cerita pantai dan aktivitasnya ya. Baca juga : Mengenal Keunikan Kota Bengkulu
Bengkulu terletak di tepi samudera Indonesia. Obyek wisata pantai tentu jadi primadona. Kalau mau menikmati suasana pantai lebih enak saat sore menjelang matahari terbenam, semburat warna jingga di batas langit sangat cantik. Pantai Panjang kini jadi ajang berbagai keramaian yang mampu mendatangkan banyak wisatawan. Aneka macam permainan anak-anak dan remaja ada di sini. Sejak sore hingga senja selalu ramai.
Garis pantai mencapai panjang 7 km, mungkin itu asal nama Pantai Panjang. Lebar pantai sekitar 500 meter. Pantainya tak berkarang, pasirnya putih dan halus. Uniknya tak ada pohon kelapa di pantai tetapi pinus yang menghijau. sehingga saat air laut pasang membuat hamparan nya menjangkau sangat jauh ke dalam pantai.
Garis pantai yang panjang bisa disisir karena telah diaspal mulai dari Pantai Nala, Pantai Panjang hingga nanti sampai ke dekat perbatasan dengan Pekik Nyaring di kabupaten Bengkulu Tengah. Uniknya pantai ini punya beberapa nama, sesuai nama wilayah desanya. Ha.. ha.. ini yang masih bikin aku bingung, aku tak tahu batas-batasnya. Selain pantai Panjang ada pantai Nala, pantai Zakat, pantai Tapak Paderi, Sumur Meleleh dan Pantai Pasar Bengkulu. Oh ya Benteng Marlborough itu letaknya di pantai Tapak Paderi. Di lepas pantainya ada sebuah pulau kecil, pulau Tikus namanya. Ingin menyeberang ke sana bisa cari jasa perahu penyeberangan yang tersebar di pantai Panjang.
Pantai Panjang yang mempunyai banyak fasilitas antara lain ada restoran, cafe, penginapan, area bermain, pusat perbelanjaan, hingga fasilitas untuk olahraga.
Mata pencaharian sebagian warga Bengkulu adalah mencari ikan di laut. Simak potongan lirik lagu daerahnya berjudul YoBotoi botoi berikut ini yang menggambarkan kehidupan nelayan. Ada yang familiar dengan lagu ini?
yo botoi botoi yo tarik tali
mengelo pukek pasar bengkulu
yo botoi botoi yo tarik tali
mendapek ikan bekerang kerang
uncu perak bebedak bere
duduk di berendo menunggu pak uncu balik
yo botoi botoi yo tarik tali
mengelo pukek pasar bengkulu
Di salah satu pantai, kalau tak salah pantai Zakat, bisa melihat kegiatan para pembuat perahu. Pagi hari itu ada beberapa orang bapak sedang membuat rangka perahu di bawah rindang pohon-pohon pinus. Ada yang mengetam kayu, ada yang membuat bahan perekat. Ketika kudekati salah seorang di antaranya menyangka aku petugas dari Dinas Kelautan. Kubilang bukan, tapi ingin minta ijin foto kegiatan mereka . “Mau masuk facebook ya bu?” Mereka pun mau bercerita. Jadi bapak ini dan adik-adiknya sudah turun temurun membuat perahu kayu, mereka mampu membuat perahu hanya dengan mengamati cara orang tuanya bekerja.
Pak Samsul nama bapak yang kuajak ngobrol menjelaskan keinginan tahuku. Ia cerita tentang bahan, ukuran, cara pembuatan sampai harganya. Ia hanya buat perahu yang berukuran kecil. Perahu berukuran lebih besar kusaksikan ada di tempat lain esok harinya, sayang tak beruntung, siang itu hujan lebat yang buat malas keluar dari kendaraan.
Hanya beberapa meter dari tempat pak Samsul membuat perahu kulihat ada kios-kios sederhana beratap terpal. Bukan jenis tempat pelelangan ikan, hanya kios kaki lima. Rupanya di sinilah tempat istri dan anak-anak nelayan menjual ikan hasil tangkapan kaum bapak. Kulihat ada macam-macam ikan besar dan kecil. Namanya tak kukenal sama sekali. Ada pula anak-anak yang sedang menggiling daging ikan yang biasanya dibeli oleh para pembuat pempek. Menurut kerabatku ikan segar di sini harganya cukup murah. Katanya dengan selembar uang seratus ribuan sudah dapat beberapa jenis ikan yang bisa dimasak untuk lauk seminggu (untuk 2-4 orang).
Dahulu tak pernah main ke pantai sekitar kampung nelayan ini. Padahal kala hamil anak pertama aku sering dapat buah tangan ikan dan rajungan segar. Teman kerjaku yang asal desa pantai Pasar Bengkulu berinisiatif membawakan. Mungkin kasihan lihat ibu hamil tanpa suami ha.. ha… susah kalau mau cari makanan enak. Katanya aku harus banyak makan hasil laut supaya anak dalam kandunganku sehat. Orang-orang Bengkulu itu memang baik hati deh.
Kemudian beranjak menyusur pantai setelah melewati Kampung Cina yang hampir kosong karena banyak rumah yang telah ditinggalkan dan beralih fungsi menjadi sarang walet. Setelah tadi melihat kios ikan segar, kini sampai di kios-kios ikan asin. Hayooo… siapa yang doyan makan ikan asin, lezat banget kan bila ditambah nasi hangat, lalapan dan sambal terasi pedas.


Buatku Bengkulu adalah tempat belajar hidup sebagai pegawai pemula, dan tempat jodohku berada ha.. ha…. Datang ke ibukota propinsi ini sebagai seseorang dengan status jomblo. Tahun berikutnya bertemu calon suami tapi langsung LDRan. Dua tahun kemudian menikah dan LDM dengan status hamil tanpa dampingan suami. Komplit deh.
Wisata penting, tetapi silaturahmi sangat penting. Sudah pasti harus datang ke tempat-tempat yang bersejarah bagiku. Memperpanjang silaturahmi tentu harus banget datang ke rumah kerabat yang pernah kutinggali selama 3 bulan pertama. Pelajaran pertama yang kudapat di sini banyaklah berbuat baik. Mungkin Tuhan Allah SWT tak langsung memberimu imbalan, tetapi cucumu yang akan menerimanya. Alhamdulillah berkat kebaikan opung di masa lalu aku beroleh tumpangan yang sangat baik. Tentu juga tak dilupakan bertemu rekan kerja dan mantan tetangga di sekitar rumah dinasku. Dan pastilah mampir ke tempatku bertugas dahulu. Sudah cukup sekian saja flash back ya.
Menarik nggak beach hopping di Bengkulu? Lengkap ya, mau lihat pemandangan sambil berolah raga surfing, wisata belanja atau wisata kuliner, atau sekedar melihat pembuatan perahu semuanya lengkap. Vitamin sea lengkap di pantai cantik. Lalu, mengapa tidak mencatat Bengkulu sebagai tujuan wisata anda berikutnya?
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Postingan Bersama – The Best Traveling Moment 2016″ oleh Indonesia Corners
Punya ikatan emosi yang kuat dengan Bengkulu ya, Kak.
Bengkulu pemandangan pantainya cantik, tapi yg sepanjang jalur lintas Sumatera, ga ada yg landai. Hanya sempat singgah sebentar doang.
Saya doyan makan ikan asin, tapi ga berani banyak, gatel2 😀
pantai yang curam lain lagi keindahannya ya
Semoga suatu saat aku bisa juga menginjakkan kaki di Bengkulu. Pengen melihat dan makan ikan dari laut sini. Banyak bener kekayaan daerah yang dapat dilihat ya, MM
Bengkulu pasti seneng banget diintip dari balik kameranya uni
Bengkulu salah satu provinsi yang sangat ingin diriku datangi, kak Monda.. Ingin lihat rumah yang pernah ditempati Bung Karno..
rumah pengasingan Bung Karno sudah pernah diposting Sondha, rumahnya asri banget, mungil tapi cantik
Membayangkan ikan asin jadi lapar kak. Aku jadi ngebayangin kak Monda pasti ngerti banyak bahasa daerah dong yach karena tinggal nya pindah-pindah. Senang aja lihat teman yang pinter banyak bahasa.
iya bisa sedikit2 bahasa hari2 di Bengkulu, kalau sudah ke sana jadi ikut2an logat sana
Putri keluarga penjelajah Nusantara ya mbak, mematrikan rasa bhineka di jiwa. Bengkulu….mauuu banget saya. Raflesia arnoldi dan RBK jadi pemanggil. Salam
tinggal 3 tahun di sana dan datang tahun lalu itu tak juga dapat rejeki lihat Rafflesia…
RBK ap mbak?
Hehe Rumah Bung Karno mbak. Baru berkunjung ke makam beliau di Blitar Itu pun duluui
ya ampuun… aku kok nggak mikir sampai ke situ ya mbak
Ya ampun Bengkulu cantik ya pantainya, ikan asinnya menggoda, gede pisaaan..
iya ikan asin segitu gede cukup buat kenduri satu RT ya
Mimin masih menyimpan impian menjelajah Bengkulu ni, terima kasih sudah ikutan posting bersama Indonesia Corners ya 🙂
mimin musti menjelajah ke pedalaman Bengkulu, lebih banyak lagi yang keren2
tempat kelahiran teman ku nih mbak, banyak ikan di sana yah, seru banget pastinya
kalau suka laut dan sejarah, banyak nih yang bisa dieksplor di Bengkulu
huwaaaaaa ikan asin raksasa. Orin malah belum pernah ke pulau sumatera sama sekali nih bunMon hiks *syedih
ayoo dicoba melipir ke Sumaera Rin
itu ikan asin gede2 banget hihihi #salfok
Banyak wisata bagus di Bengkulu, semakin banyak baca semakin banyak kepengen jalan2 ke kota ini.. 😀
iya betul mbak, baca blognya mbak Sandra juga bikin mupeng terus lho
Ikan yang besar-besar itu ada Ikan Jambalnya juga kayaknya Ya Mbak.
Jadi inget dulu saat masih di Banyuwangi, di Daerah Muncar banyak ikan asin yang besar-besar gettu
wah, aku kepengen lho mbak main ke Banyuwangi ..banyak tempat menarik di sana ya
Yes… Bengkulu… 😀
Aku patut bersyukur dtugaskan di Bengkulu. Kalau bukan karena itu, mungkin jauh kemungkinan bakal berkunjung ke sini. Bengkulu memang unik dan menarik. Musti digiatkan terus promosi wisatanya oleh Pemerintah biar semakin dikenal. Sering banget bertemu orang yang tidak tahu Bengkulu itu berada di bumi belahan mana.. 🙂
serius da ada yang nggak tau Bengkulu di mana?
Bengkulu bukan perlintasan utama ke propinsi lain sy ya, jadi agak tersembunyi dari keramaian
Itu ikan asin mupeng pake banget kak…Pesannya bisa on line kah? maulah ikan asinnya.
ikan asin bikin enak makan ya Dew…
ndak tau ini apa sudah bisa pesan online ya, belum pernah ngecek
Saya mikirnya kok malah ikan asin raksasa gitu biasanya dimasak apa ya mbak ? 😀
kalau mau masak itu sampai bosan mak motong2nya nggak selesai2.. ha.. ha..
goreng garing aja udah enak
Ikan asinnya besar banget ya bun~ 😀
Bisa buat berapa hari tuh ya, pasti enak banget rasanya~ 🙂
kalau makan sendiri ikan asin sebesar itu pasti bakalan bikin bosan ha.. ha..
harus bagi2 tetangga Gung
Kehidupan nelayan tradisionil itu memang ramah lingkungan dengan mengambil ikan secukupnya saja tanpa exploitasi besar-besaran. Perahu kayu tradisionil pun masih dipertahankan. Ikan asinnya yang beraneka ragam bikin ngiler saja. Kemarin ini saya beli ikan asin disini, bentuknya utuh dibelah tipis-tipis sekali, kalau digoreng mengembang, garing, renyah dan gurih tak terlalu asin.. Eh…. made in Indonesia.
syukurlah ikan asin pun bisa menembus pasar negri sebrang ya mbak, bisa memuaskan rindu makanan Nusantara
hhmmm dari sini sudah kecium harum ikannya.
jadi pengen goreng ikan peda
wah.. ikan peda bikin makan tambah nikmat itu
Aih, jadi pingin ke sini deh Mbak
monggo direncenakan mbak
iya banyak ikan asin enak dari pasar sini
menarik kak dari sudut pandang berbeda, aku pun jadi pengen balik lagi kesana
dulu pernah lihat tp lewat doang padahal penasaran juga melihat kehidupan nelayan
iya Win… menarik .. pantai nelayan ini bersih lho, nggak ada kesan kumuhnya, jadi enak jalan2 di situ
Setuju banget kalau dikatakan bahwa bumi Bengkulu itu menarik. Desember kemarin sempat menghabiskan waktu selama 4 hari 3 malam dan rasanya masih kurang 🙂
waaah….. nggak sabar nunggu oleh2 fotonya dari Bengkulu pak
Bengkulu kota yang menarik ya ..menjadi kota yang sangat bersejarah .. hehehe
saya penasaran pengen kesini … kotanya tidak rame jadi enak unuk di eksplore
bawa sepeda aja, lebih asik eksplornya..
jarak antar spot cukup dekat kok
Whaaa aku butuh vitamin sea. Btw ikan apa sih itu yang panjang?
Pengen banget gitu kapan2 berlibur ke bengkulu, tapi kadang lihat harga tiket pesawatnya bikin meringis. Jadi selama ini masih menunda2, insya Allah besok2 kalau ada rejeki mau bareng suami dan anak2 pelesiran ke bengkulu dan beberapa kota di indonesia yang belum pernah kita kunjungi. amin
Monda.. itu ikan asin bikin mupeng jadi kepingin makan nasi goring ikan asin 🙂 seneng deh bias berkunjung ke Bengkulu
iya ikan asin, akan asp di sana bagus2, jadi pengen borong smuanya ha.. ha..