Ulap Doyo, Wastra dan Obat Herbal Alternatif

30
3457
serat benang ulap doyo

Indonesia kaya akan kebudayaan, salah saatunya yang sudah banyak dikenal yaitu tradisi tekstil yang beragam. Salah satu tradisi yang berbeda dari yang lain yaitu wastra yang dimiliki suku Dayak Benuaq di Tanjung Isuy, Kalimantan Timur, tekstil ikat yang disebut dengan nama ulap doyo. Ulap doyo ditenun menggunakan serat tanaman Curculigo latifolia. (@rumahrakuji)

Indonesia  has a rich civilization, and among its achievements are diverse textile traditions. One tradition that standout are indigenous woven cloth, among others, the Benuaq Dayak of Tanjung Isuy, East Kalimantan warp ikat textile called ulap doyo. Ulap doyo is woven from fibers of the Curculigo latifolia plant. (@rumahrakuji)

cara pembuatan tekstil dari serat tumbuhan / ulap doyo

Pameran  Wastra Borneo 2 tahun lalu di Museum Tekstil Jakarta mengenalkanku pada dua kata baru Ulap Doyo bahan  untuk baju adat.  Kain tenun ulap doyo ini menjadi identitas Suku Dayak Benuaq yang mendiami wilayah Tanjung Isuy, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Bahan baku, proses pembuatan, dan motif spesifik tenun ini menjadi warisan budaya tak ternilai dari masyarakat Dayak Benuaq.

Tak disangka di pameran iCraft 2015 melihat bentuk lain tenunan ulap doyo berupa runner, placemat, kap lampu dll di stand @rumahrakuji. Lama terpesona di sini, akhirnya yang  kubawa pulang sebuah hanger kaligrafi Ayat Kursi yang tertulis di atas tenunan berbahan dasar ulap doyo. Selain itu disertakan pula bonus pembatas buku dengan gambar proses penenunan ulap doyo dan berisi kutipan teks berbahasa Inggris di atas, membuat  pengunjung stand jadi paham proses pembuatannya.

Ulap Doyo berasal dari tanaman bernama doyo, sejenis pandan  (Curculigo latifolia). Cara pembuatannya yaitu pertama-tama  daun doyo direndam di air. Beberapa waktu kemudian,  ketika daun doyo sudah terasa  lunak  lalu disayat tipis. Sayatan itu jadi serat seperti foto di bawah ini. Serat kemudian dipilin menjadi benang kasar , diikat sesuai motif yang diinginkan. dicelup ke dalam larutan pewarna lalu ditenun.

Benang daun doyo umumnya berwarna  hitam, merah dan coklat dari pewarna  alami dari tumbuhan, dari buah atau kulit kayu. Untuk sehari-hari masyarakat suku Dayak Benuaq memakai busana ulap doyo warna hitam, sedangkan busana warna merah dan coklat dipakai untuk acara adat.

Ulap doyo diperkirakan usianya hampir sama dengan usia keberadaan Kerajaan Hindu Kutai dan ada hubungan antara motif dengan tingkatan  sosial dari kelompok masyarakat pemakainya. Motif hias untuk bangsawan berbeda dengan motif hias buat rakyat kebanyakan.

Pada foto bawah ini motif hias untuk runner (sejenis kain panjang dengan lebar kecil biasanya dipakai untuk dekorasi tambahan di bed cover atau taplak meja) ini dibuat dengan teknik batik di Jawa, jadi ada kerja sama antara pengrajin di  Kalimantan dan Jawa ya.



Dengan memakai kata kunci nama ilmiah doyo, Curculigo latifolia membawaku searching dan terbawa ke beberapa teks, antara lain di sini. Para  ilmuwan menyadari serat daun doyo ini layak dipertimbangkan sebagai salah satu material baru untuk tekstil. Tampilannya saat ini, paling tidak dari tekstur bahan berkaligrafi itu masih kurang nyaman untuk dipakai karena masih tebal dan kasar.  Mungkin bila serat doyo diperuntukkan busana perlu perlakuan khusus agar nyaman.

Tanaman doyo atau lebih dikenal dengan lemba ini tak hanya ada di Indonesia, tetapi juga banyak ditemukan di daerah tropis lain di Asia, Amerika, Australia dan Afrika.

Kemudian dari  penlitian ilmiah tentang buah doyo / lemba  dan beberapa jurnal lain ditemukan fakta bahwa esktrak buah doyo dan beberapa bagian lain dari tanaman ini mengandung curculin. Curculin, protein yang manis, rasa manis yang 9000 kali lebih baik dari sukrosa. Temuan ini sudah dipatenkan diajukan oleh sebuah universitas di Malaysia. Ekstrak dipakai sebagai agen untuk merawat dan mencegah penyakit kelainan metabolik seperti diabetes mellitus, obesitas, kardiovaskular dan atherosclerosis.

Akar doyo pun kabarnya bermanfaat untuk penyakit di kantong kemih. Tetapi klaim untuk manfaat farmasinya itu masih perlu penelitian sangat panjang. Masyarakat lokal memang seringkali memakai buah doyo ini sebagai pemanis. Kini setelah makin banyak bukti pemanis buatan banyak efek sampingnya, orang mulai melirik pemanis non karbohidrat seperti buah doyo ini. Doyo ternyata punya banyak manfaat.

30 COMMENTS

  1. Wah bagus tuh buah doyo dikembangkan untuk kesehatan.
    Berarti kita ketinggalan nih soal patennya, sudah keduluan negara tetangga, 🙁

  2. pertama kali dengar ulap doyo, dari temen kantor yg lagi nyari kain tenun ini buat bahan TA anaknya yg kuliah di jurusan desain 😀

    ternyata beneran bagus kain dan motifnya

  3. Subhanallah..baru tau soal manfaat si dayo ini. Keren ya bisa jd obat diabetes munhkin bisa jd alternatif pengganti gula ya syang bgt kita ga cepet mematenkannya 🙁
    #selalubegitu

  4. bangga rasanya Ulap Doyo dibahas disini
    salah produk tradisional satu kebanggaan di daerah saya
    yang baru saya ketahui adalah tentang manfaat lain dari tanaman ini sebagai pemanis. terimakasih Bu Monda, posting yang sangat informatif
    ^^

  5. Kain tradisional memang selalu menarik untuk ditampilkan ya mbak.. dalam pameran nasional atau internasional.. apalagi umur Ulap Doyo ini sudah sangat tua..
    Bahan kain dari serat daun tentu perlu proses yang tak singkat..

  6. ulap doyo, nama tanamannya unik. Ulap ~ silau (bahasa Jawa).

    Klau ulap doyo bisa digunakan utkpemanis, lumayan banget bisa menggantikan gula saat harga mahal

  7. Wah, kayaknya di rumah ada deh kaen dari serat ini, oleh-oleh kakak. Tapi baru tau kalo namanya doyo 😀
    Semoga nanti kalo udah sukses dijadikan sebagai pemanis alami nanti Indonesia yang patenin ya, Mak. Sayang kalo sampe keduluan lagi..

  8. Sumber daya alam hutan, Curculigo latifolia yang luar biasa ya Mbak. Seratnya untuk tekstil, buahnyapun kaya fungsi. Kekayaan plasma nutfah yang perlu dilindungi sembari dimaksimalkan kemanfaatannya.
    Salam

  9. Gak terbayangkan dari daun tanaman sejenis pandan yang kemudian diproses bisa menjelma jadi kain tenun yang indah seperti itu…. 🙂

  10. Kalau diproses lebih moderen ulap doyo pasti juga bisa menyaingi serat bambu ya, MM. Bahan tektil bambu mahal kayaknya..
    Terus dia juga bisa diekstraksi jadi gula ya..
    Wah tambah bervariasi saja tumbuhan yang bisa dijadikan sumber pemanis..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.