
Foto Masjid Tuo Kayu Jao dipilih oleh Sikiky menjadi pemenang Turnamen bertema Rumah Ibadah, terima kasih ya. Senang sekali pejalan random sepertiku bisa menjadi host putaran berikutnya, walau jadi galau memilih tema, he..he…. Akhirnya setelah bolak-balik melihat foto-foto lama kuambil tema “KAMPUNG”. Alasannya karena suasana kampung itu selalu bisa menentramkan.
Ok…tak sabar menunggu kiriman foto-foto cantik dari kalian semuanya.
TATA CARA MENGIKUTI TURNAMEN FOTO PERJALANAN
- Turnamen Foto Perjalanan ini berlangsung dari tanggal 21 Januari 2014 s/d 28 Januari 2014 hingga pukul 23.59 WIB
- Foto HARUS merupakan hasil jepretan alias karya kamu sendiri
- Upload foto Anda di media apa saja. Boleh web, blog, Flickr, Picasa, Photobucket, dll.
- Submit foto pada kolom comment artikel ini dengan format berikut :
- Nama/nama blog (akun Twitter bila ada)
- Link blog
- Judul/keterangan foto (maksimal 1 paragraf)
- Link foto (ukuran foto maksimal 600 pixel pada sisi terpanjang)
- Ada kemungkinan foto yang kamu kirim akan di-rehost di web tuan rumah. Terutama kalau terlalu besar atau bermasalah.
- Submisi lebih cepat lebih baik, sehingga fotomu bisa tertampil seatas mungkin.
- Foto yang tidak patut, tidak akan di-upload disini, sesuai kebijaksanaan tuan rumah (misal : mengandung kebencian, menyinggung SARA, nyeleneh, menghina pihak lain)
- Foto tidak diperkenankan dalam bentuk kolase
- Pengumuman pemenang : 2-3 hari setelah batas masa submisi
- Foto akan dipampang di dalam post setiap harinya berdasarkan antrian submit di jurnal ini.
TURNAMEN FOTO PERJALANAN UNTUK TRAVELLER INDONESIA
Mengapa mengikuti Turnamen Foto Perjalanan?
- Ajang sharing foto. Bersama, para travel blogger Indonesia membuat album-album perjalanan yang indah. Yang tersebar dalam ronde-ronde turnamen ini. Untuk dinikmati para pencinta perjalanan lainnya.
- Kesempatan jadi pemenang. Pemenang tiap ronde menjadi tuan rumah ronde berikutnya. Plus, blog dan temamu (dengan link ybs) akan tercantum dalam daftar turnamen yang dimuat di setiap ronde yang mendatang. Not a bad publication.
Siapa yang bisa ikut?
- (Travel) blogger – Tak terbatas pada travel blogger profesional, blogger random yang suka perjalanan juga boleh ikut.
- Setiap blog hanya boleh mengirimkan 1 foto. Misal DuaRansel yang terdiri dari Ryan dan Dina (2 orang) hanya boleh mengirim 1 foto total.
- Pemenang berkewajiban menyelenggarakan ronde berikutnya di (travel) blog pribadinya, dalam kurun 1 minggu. Dengan demikian, roda turnamen tetap berputar.
- Panduan bagi tuan rumah baru akan diinformasikan pada pengumuman pemenang. Jika pemenang tidak sanggup menjadi tuan rumah baru, pemenang lain akan ditunjuk.
Nggak punya blog tapi ingin ikutan?
- Oke deh, ga apa-apa, kirim sini fotomu. Tapi partisipasimu hanya sebatas penyumbang foto saja. Kamu nggak bisa menang karena kamu nggak bisa jadi tuan rumah ronde berikutnya.
- Eh tapi, kenapa nggak bikin travel blog baru aja sekalian? WordPress, Tumblr, dan Blogspot gampang kok, pakainya.
Hak dan kewajiban tuan rumah:
- Menyelenggarakan ronde Turnamen Foto Perjalanan di blog-nya
- Memilih tema
- Melalui social media, mengajak para blogger lain untuk berpartisipasi
- Meng-upload foto-foto yang masuk
- Memilih pemenang (boleh dengan alasan apapun)
- Menginformasikan pemenang baru apa yang perlu mereka lakukan
Ronde Turnamen Foto Perjalanan:
- Laut – DuaRansel
- Kuliner – A Border that breaks!
- Potret – Wira Nurmansyah
- Senja – Giri Prasetyo
- Pasar – Dwi Putri Ratnasari
- Kota – Mainmakan
- Hello, Human! (Manusia) – Windy Ariestanty
- Colour Up Your Life – Jalan2liburan
- Anak-Anak – Farli Sukanto
- Dia dan Binatang – Made Tozan Mimba
- Culture & Heritage – Noni Khairani
- Fotografer – Danan Wahyu Sumirat
- Malam – Noerazhka
- Transportasi – Titik
- Pasangan – Dansapar
- Pelarian/Escapism – Febry Fawzi
- Ocean Creatures – Danar Tri Atmojo
- Hutan – Regy Kurniawan
- Moment – Bem
- Festival/Tarian – Yoesrianto Tahir
- Jalanan – PergiDulu
- Matahari – Niken Andriani
- Burung – The Traveling Precils
- Sepeda – Mindoel
- Freedom – Pratiwi Hamdhana AM
- Skyfall – Muhammad Julindra
- Jembatan – Backpackology
- Tuhan – Efenerr
- Gunung – Elisabeth Murni
- Batas – Ayu Welirang
- Jejak- Daru Aji
- Sungai – Omnduut
- Rumah Ibadah – Sikiky
- Kampung – Monda
- Bisa jadi kamu…iya kamu
Ok, ditunggu partisipasi-nya
DAFTAR PESERTA
1. Kaka Akin / @kakaakin
Ikan yang dijemur, memberi kontribusi terhadap aroma kampung nelayan
2. Dee An/@dieend18
Tinggal di daerah kepulauan, membuat aku tak asing dengan pemandangan ini. Rumah apung khas kampung nelayan. Aku selalu antusias dengan sapaan khas dari kampung nelayan seperti ini. Rumah-rumah panggung yang berdinding bilah papan berjajar manis di tepi pantai. Lengkap dengan suara debur ombak yang menghantam kayu-kayu penopang rumahnya. Apabila ditambah dengan hembusan angin yang semilir dan kicau burung, maka sempurnalah sambutan dari kampung nelayan ini.
3. Nurul NOE / @NurullNoe
Jalan setapak itu terbuat dari batu, berundak-undak, meliuk, menghubungkan satu kampung dengan kampung lainnya di Tanah Adat Baduy. Dijalari semak, dipagari tanaman dan pohon-pohon yang menghijau. Dan sepasang kaki yang telanjang itu tak kenal lelah menyusurinya. Memanduku, membawakan ransel dan memanggul anakku. Kami, yang ingin menikmati harmoni di Kampung Baduy, pada 28 September 2013.
4. Orin / @rindrianie
Tungku batu bata ini terletak di halaman belakang rumah orang tua saya di Majalengka sana
5. @efenerr
Kampung ini adalah kampung adat di Tasikmalaya, sejarahnya gelap karena ikut tenggelam karena dijarah gerombolan DI/TII.
6. Agung Rangga (@GungRangga)
Pemandangan asri siang hari dari desa yang terletak di kaki Gunung Agung, Bali.
7.. noerazhka / @noerazhka
Dulu, saya pikir, saya hanya akan melihat satu dua rumah adat Toraja berbentuk tanduk kerbau ini saja. Ternyata tidak, hampir semua daerah yang saya lewati memiliki Tongkonan, di pusat kota sekalipun. Ini contohnya, saat melakukan perjalanan dari Rantepao, ibukota Kabupaten Toraja Utara, menuju Batutomonga, salah satu titik tertinggi di Bumi Lakipadada, saya menjumpai sebuah kampung dengan Tongkonan yang menghampar, tampak dari kejauhan
8. Rotua Damanik / @rotyyu
. Kampung Manggar merupakan salah satu desa nelayan di Balikpapan yang menjadi pemasok ikan untuk kota minyak itu
9. Sari Widiarti / @Mention Sari
karena sudah enggak punya kampung, karena itulah enggak mau absen kalau ada event Malang tempo doeloe
10. Philardi Ogi / @philardi
Arsitektur rumah di desa Panglipuran,Bali hampir seluruhnya seragam. Pintu masuk rumah dari batu beratapkan bambu yang disebut angkul-angkul. Keseragaman itu merupakan cerminan dari rasa kebersamaan yang kuat antar penduduk. Menganut konsep Tri Hita Karana, Desa ini merupakan suatu cerminan dari harmonisasi yang erat antara hubungan manusia dengan sesama manusia, alam dan Tuhan.
11. Dey / @dyahdey
Senyum bahagia anak kampung, tidak melulu dengan permainan modern. Cukup dengan alat yang disini biasa di sebut roda, mereka bergantian saling mendorong dengan salah satu dari mereka naik di atasnya. Alat ini sebenarnya untuk mengangkut rumput atau barang-barang yang berat. Tapi bagi anak-anak, alat ini bisa beralih fungsi
12. Nanik / @nara_mlg
Rowo Jombor di klaten, jika musim kemarau airnya menyusut, bahkan di beberapa bagian mengering. Maka warung apung tutup, petak-petak yang biasanya dipakai untuk memelihara ikan pun beralih fungsi menjadi tempat bercocok tanam. Padi jika masih ada air menggenang dan jagung jika permukaan tanah sudah mengering.
13. Lieshadi
Jalan kampung wisata Tembi, Kabupaten Bantul Yogyakarta, yang menghubungkan ke kampung berikutnya. Tertata rapi dan artistik membuat nyaman pejalan kaki yang sedang berwisata di kampung ini.
14. Adel
suasana perkampungan tempat Umak tinggal
rumah bersusun naik dari mulai jalan masuk. Rumah berjejer di sebelah kiri dan kanan jalan kecil yang menanjak, aku melihat beberapa keran air tersedia di sepanjang jalan tersebut, digunakan sekedar untuk mencuci kaki bagi yang baru pulang dari ladang, airnya jernih dan dingiiin sekali
15. Putri Amirilis
Di kampung leluhur suami saya kaum adam memasak cancang di kuali ketika baralek
Aroma gulai cancang menyebar ke sekeliling kampung
Kaum hawa meracik-racik bumbu
Hmm…Sabana Lamak
16. Ari
Waktu kecil, saya sering menggambar pemandangan kampung seperti ini. Persawahan hijau berlatar belakang gunung. Dulu kampung saya pun sempat seperti ini, persawahan berlatar Gunung Muria. Tapi ini bukan di kampung saya. Ini adalah suasana perkampungan di Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Aceh.
- Ira / @iirraa
Inilah kampung ibuku, terletak di kaki gunung merapi. Nama kampungnya Supayang, Solok, Sumatera Barat. Daerahnya cukup dingin. Inilah kali pertama saya menjejakkan kaki di kampung pihak ibuku.
18. Ino / @Lailatul_Qadr
Desa Kalikajang terletak di Utara Kabupaten Sidoarjo. Penduduk desa ini sebagian besar adalah buruh tambak. Rumah-rumah yang mereka diami, umumnya terbuat dari gedhek. Letak beberapa rumah berdekatan, namun banyak diantaranya justru berjauhan. Seperti rumah yang saya ambil gambarnya diatas. Rumah tersebut ‘mencelat’ dari rumah-rumah lain. Di kampung itu… Tak ada listrik. Kehidupan mereka hanya ramai pada pagi hingga sore hari. Rata-rata pendidikan mereka hanya sampai SD saja. Umumnya, mereka enggan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena terkendala biaya dan jarak yang sulit ditempuh
19. @ isna_saragih
Langkah kaki menuntun saya menuju Lingga, desa tradisional tidak jauh dari Kabanjahe, Sumatera Utara. Saya seolah kembali ke masa ratusan tahun silam dimana kekerabatan masyarakat Karo tercermin dari rumah-rumah adatnya. Sayangnya pemerintah seolah tak peduli akan aset budaya ini. Satu persatu jabu / rumah di Lingga hancur dilebur zaman.
20. Budi Arnaya
Desa Perancak adalah salah satu desa yang berada di bagian selatan Kabupaten Jembrana, Bali. Desa Perancak juga disebut sebagai “Kampung Nelayan.” Hal ini berkaitan karena letaknya yang berada di pesisir pantai dengan mayoritas penduduknya sebagai nelayan.
21. Lyliana Thia
Foto ini saya ambil saat saya berkesempatan mengunjungi kampungnya Mbak Atun di Klaten, Jawa Tengah. Keramahan masyarakat desa sungguh luar biasa. Sepanjang jalan kami menerima begitu banyak oleh-oleh hasil kebun dari ladang para tetangga. Alhamdulillah…
22. Vizon
Bila sahabat sampai di Ranah Minang (Sumatera Barat), suasana khas kampung akan sangat terasa oleh perpaduan alam indah elok rupawan dengan rumah-rumah beratap runcing tinggi menjulang yang disebut dengan gonjong. Ada semacam rasa yang sulit diungkapkan bila melihat perpaduan indah tersebut. Kampung dengan rumah bagonjong itu, selalu memanggil-manggil untuk kembali pulang. Salah satunya adalah kampung di Lembah Harau, Kab. Limapuluh Kota ini..
23. Pakies / @djangkies1
Setiap pulang kampung, saya selalu menyempatkan diri menuju pos pengamatan semeru yang berada puncak gunung sawur. Puncak, dimana saya menemukan kibaran bendera merah putih yang sudah tidak utuh lagi. Bendera yang setia menemani birunya panorama gunung semeru.
24. Nunuz / @qwnuz
Kampung cipaler memiliki ciri khas di banding kampung Baduy Luar lainnya. Rumah-rumah yang di bangun di kontur tanah pebukitan membuatnya menjadi susunan yang ciamik. Saya terpukau dengan rumah yang tersusun rapih ini. Mereka membangunnya mengikuti kontur tanah, sesuai dengan ketentuan adat mereka yang tak boleh melebur gunung, menutup lembah.. Green living bukan?..
25. Evi / @eviindrawanto
Pada sejumput tanah yang terbuka, dengan pemandangan lepas ke lembah, di seberangnya terlihat samar bangunan seperti sawung. Pikiran itu muncul sebab umumnya sawung pembuat gula aren di dirikan jauh dari perkampungan.
26. Cumi Mz Toro
Kami datang kesana menjelang sore dan melihat kerukunan nya warga disana bergotong royong membersihkan selokan. Mereka saling bercengkrama dan bercanda, mencerminkan keakraban dan kedamaian sedangkan anak2 kecil bersenda gurau main layangan
27. Prih
Para sedulur tani akrab mengolah lahan, tak selalu landai kadang harus merayap di lereng terjal. Merambah makin ke atas, membuka simpul yang bisa diurai, mengais rezeki menggadai erosi. Lereng bukit, tolong jagai dulur-dulur kami, jadilah punggung nan kuat tempat mereka menyandarkan harapan dan melepas penat. Para dulur…tolong buka mata hati, berikan rasa tuk tak mengabaikan aba-aba alam anugerahNya….
28. Ina Rakhmawati / @LOVELY_iena
Siang itu, dengan sepeda motor saya melintasi Kampung Adat Wologai Tengah, Kecamatan Wologai, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Nampak kehidupan penduduk sekitar yang masih alami. Keramahan penduduk pun bisa saya rasakan saat berinteraksi dengan mereka.
29. Wiwit Wijiastuti
Pagi pukul 6 lewat 19 menit saat kabut masih membatasi pandangan, seorang pribumi telah menapaki jalanan untuk bertani. Begitulah fragmen Desa Purwodadi, Gombong, Jawa Tengah.
30. Icho Ahmad / @Ichoahmad
ni foto yang bikin saya jatuh cinta, dan ingat cita-cita lama, pengen pensiun dan tinggal di Desa mengisi masa tua.
Lokasi : Grabag – Magelang Jawa-Tengah
31. Susi Ernawati Susindra / @susindra
Desa Panggung kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Desa penghasil garam di Jepara. Masyarakatnya masih hidup sederhana. Seperti inilah jika musim hujan tiba. Bisa jadi usaha mereka mandeg atau waktu panen garam lebih lama. Musim rendeng adalah waktunya panen uang. Waktunya garam yang disimpan di rumah garam dibuka. Seperti celengan, rupiah pun keluar dan membuat hati berbunga
32. Pak de Cholik / @ Abdul Cholik
Jaman saya masih kecil, kerbau di kampung saya jumlahnya banyak. Kala itu kerbau bimanfaatkan untuk membajak sawah. Selain itu,jika penduduk mempunyai hajat ada juga yang menyembelih kerbau. Misalnya ketika saya dikhitankan. Kini di kampung saya hanya tinggal satu ekor saja. Gambar kerbau sedang garuk-garuk kepala penuh gaya saya ambil di rumah seorang penduduk kampung, tak jauh dari rumah saya. Dengan digantikannya kerbau oleh traktor dan penduduk lebih senang membeli daging sapi maka kerbau langka, terutama jika kerbau di atas tidak beranak-pinak.
33. Muhammad Akbar / @indonesianholic
Aka-Akae adalah sebuah kampung terpencil yang dikenal sebagai lumbung padi di sulawesi selatan, masyarakatnya mayoritas sebagai petani dan masih memegang prinsip gotong royong.
34. Titik Sutanti / @yusthatitik
Pagi-pagi, di desa Purbosari, kecamatan Ngadirejo, Temanggung, penduduk sudah menggelar tembakau yang sudah dirajang dan ditata di rigen-rigen. Memang harus dijemur sejak pagi dan diangkat siang nanti supaya kualitas tembakau tetap terjaga.
35. Endah Kurnia Wirawati / @endahkwira
Suasana mendung dan gerimis di kampung adat Waitabar, kota Waikabubak, Sumba Barat, NTT
36. Wong Cilik / @wongcilik_1
Pak tani sedang memanggul pakan ternak, sebuah pemandangan yang lazim di desa
wah susah ini
aku jeprat jepretnya di hutan mulu, hehe…
ayoo.., mas Raw ikutan dong…, foto2 kampung di sekitarmu pasti keren
Kampung saya ndak ada yang istimewa selain hamparan sawah yang makin lama makin berkurang karena di bangun rumah. 🙁
aktifitas penduduknya juga bisa jadi foto yg bagus lho mbak
wah silahkan tuh bagi yang hobi jepret-jepret
Joe nggak mau ikutan jugakah?
Yang habis main2 ke kampung nih yee… 😉
Siap meramaikan Bun… Doakan tidak kendor semangat ngeblognya…
Wah menarik nih tp temannya rada susah.. Ga byk stok foto kampung.. Ubek2 stok dlu deh, 🙂
kampung yaaa….hmm..mustinya adaaa :D….masri kita lihat dan will be back sooon…
Nama : Kaka Akin / @kakaakin
Link blog : try2bcoolnsmart.wordpress.com/2014/01/21/aroma-kampung-nelayan/
Judul : Aroma Kampung Nelayan.
Ikan yang dijemur, memberi kontribusi terhadap aroma kampung nelayan
Link foto : try2bcoolnsmart.files.wordpress.com/2014/01/aroma-kampung-nelayan.jpg?w=600&h=450
Pasti seru ikutan ngontes foto bertema perjalanan.
Kalau ada info kontes foto tentang human saya dikabari mbak…trims.
Sakedap Bun, ubek2 folder foto dulu hohoho
Buun, ikutan
Nama : Orin / @rindrianie
Link blog : http://rindrianie.com
Judul : Tungku Batu Bata
Tungku batu bata ini terletak di halaman belakang rumah orang tua saya di Majalengka sana.
Link foto : http://rindrianie.com/tungku-batu-bata/
Selamat ya mbak Monda, ngehost turnamen perjalanan, nyoba buka album tuk foto sethema. Salam
[…] Ditulis dalam rangka ikutan Turnamen Foto Perjalanan 34: Kampung […]
Insya Allah ikutan Mbak…#ubek2 laptop dulu…
pengen ikutan nih mbak monda secara kan saya tinggalnya di kampung 😀
Aku ikutan yaaa….
Nama : Dee An/@dieend18
Link Blog : http://www.adventurose.com
Judul : Sapa khas dari kampung nelayan
Keterangan :
Tinggal di daerah kepulauan, membuat aku tak asing dengan pemandangan ini. Rumah apung khas kampung nelayan. Aku selalu antusias dengan sapaan khas dari kampung nelayan seperti ini. Rumah-rumah panggung yang berdinding bilah papan berjajar manis di tepi pantai. Lengkap dengan suara debur ombak yang menghantam kayu-kayu penopang rumahnya. Apabila ditambah dengan hembusan angin yang semilir dan kicau burung, maka sempurnalah sambutan dari kampung nelayan ini.
Link foto : http://4.bp.blogspot.com/-MhPA2P3Poxk/Ut4TkG6NxLI/AAAAAAAADuc/tI_QasJfYc8/s1600/finP1050843.JPG
Karena kelewatan ronde sebelumnya.. ikutan di sini deh. *langsung milih-milih foto*
[…] Postingan ini khusus untuk Turnamen Foto Perjalanan 34: Kampung. […]
[…] ***** Foto ini diikutsertakan dalam Turnamen Foto Perjalanan Ronde ke-34 di Blog https://www.mondasiregar.com […]
Aku daftar yaa…
Nama: Nurul NOE (twitter @NurullNoe)
Link Blog:nurulnoe.com/harmoni-kampung-baduy/
Judul Foto: Harmoni Kampung Baduy
Keterangan:
Jalan setapak itu terbuat dari batu, berundak-undak, meliuk, menghubungkan satu kampung dengan kampung lainnya di Tanah Adat Baduy. Dijalari semak, dipagari tanaman dan pohon-pohon yang menghijau. Dan sepasang kaki yang telanjang itu tak kenal lelah menyusurinya. Memanduku, membawakan ransel dan memanggul anakku.
Kami, yang ingin menikmati harmoni di Kampung Baduy, pada 28 September 2013.
URL foto: nurulnoe.com/wp-content/uploads/2014/01/Kampung-Baduy.jpg
Waw…! Selamat Kak bisa jadi host turnamen foto ini..
Insya Allah aku ikutan, karena temanya sangat kusuka dan punya banyak stok, hehe.. 😀
cita2nya hari ini emak mau lgsg ikutan… xixi, tyt arsip foto kebanyakan di hardisk eksternal.. temanya mantabh..! sukses ya kak.
aaaa, mau ikutan bun! XD
bentar, bentar saya cari foto kampung yang paling bagus dulu ya~~~ 😀
Nama: @efenerr
Link Blog: efenerr.com
Judul Foto: Kampung Naga
Keterangan:
Kampung ini adalah kampung adat di Tasikmalaya, sejarahnya gelap karena ikut tenggelam karena dijarah gerombolan DI/TII.
Link foto : fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc3/s720x720/292646_3588538471059_1125103948_n.jpg
Bunda ikutaaan~ 😀
Nama: Agung Rangga (@GungRangga)
Link blog: agungrangga.com/2014/01/desa-padangaji.html
Judul foto: Desa Padangaji
Keterangan foto: Pemandangan asri siang hari dari desa yang terletak di kaki Gunung Agung, Bali.
Link foto: 4.bp.blogspot.com/-jowIC2SV34g/Ut5kHXWlCgI/AAAAAAAAAs8/LkXk8Do7Dts/s1600/lomba+foto.jpg
Terima kasih bun~ 🙂
[…] ini diunggah untuk meramaikan event Turnamen Foto Perjalanan Ronde 34 : Kampung, dengan Mba Monda Siregar sebagai tuan rumahnya. Enjoy […]
Selamat malam, Mba Monda, ikutan Turnamen Foto Perjalanannya yaaa ..
Nama : noerazhka
Twitter : @noerazhka
Link Blog : http://www.noerazhka.com
Judul Foto : Hamparan Tongkonan
Link Foto : http://www.flickr.com/photos/noerazhka/11980945516/
Keterangan:
Dulu, saya pikir, saya hanya akan melihat satu dua rumah adat Toraja berbentuk tanduk kerbau ini saja. Ternyata tidak, hampir semua daerah yang saya lewati memiliki Tongkonan, di pusat kota sekalipun. Ini contohnya, saat melakukan perjalanan dari Rantepao, ibukota Kabupaten Toraja Utara, menuju Batutomonga, salah satu titik tertinggi di Bumi Lakipadada, saya menjumpai sebuah kampung dengan Tongkonan yang menghampar, tampak dari kejauhan ..
Ikutan ah…
Nama: Rotua Damanik
Blog: http://bocahpetualang.com
Twitter: @rotyyu
Judul Foto: Kampung Manggar
Link Foto: http://bocahpetualang.com/wp-content/uploads/2013/01/Kampung-Nelayan-Manggar.jpg
Keterangan: Kampung Manggar merupakan salah satu desa nelayang di Balikpapan yang menjadi pemasok ikan untuk kota minyak itu.
Pagi mbak…saya ikut berpartisipasi mbak yach…ubek-ubek foto dulu hihihii,,,sukses mbak
terhormat banget suhu mau ikutan
trims bli, ditunggu ya
Haduhhhhh jangan bilang suhuuuuuu ihhh mbakkkkkk isin aku nich, Aku malah salut dengan mbak yang bisa menampilkan foto penuh dg nilai historis yang tinggi..dan sy pingin belajar foto jurnalis spt mbak
Nama : Sari Widiarti
nama blog : sari widiarti
twitter : @MentionSari
Link blog : http://realsari.blogspot.com/
Judul : Secuil Kampung Di Perkotaan.
karena sudah enggak punya kampung, karena itulah enggak mau absen kalau ada evet Malang tempo doeloe 🙂
Link foto : http://realsari.blogspot.com/2014/01/secuil-kampung-di-perkotaan.html
eh ini link fotonya Bun, biar bisa di dunlud ^_^
Ikut meramaikan ya mbak,
Nama : dey (www.deyfikri.com/)
Twitter : @dyahdey
Link blog : deyfikri.com/2014/01/senyum-bahagia-anak-kampung.html
Judul Foto : senyum-bahagia-anak-kampung
Keterangan : Senyum bahagia anak kampung, tidak melulu dengan permainan modern. Cukup dengan alat yang disini biasa di sebut roda, mereka bergantian saling mendorong dengan salah satu dari mereka naik di atasnya. Alat ini sebenarnya untuk mengangkut rumput atau barang-barang yang berat. Tapi bagi anak-anak, alat ini bisa beralih fungsi.
Makasih Mbak 🙂
Ikutan mbak
Nama : nanik / @nara_mlg
Judul : Bertanam Padi di Rawa
Keterangan : Rowo Jombor di klaten, jika musim kemarau airnya menyusut, bahkan di beberapa bagian mengering. Maka warung apung tutup, petak-petak yang biasanya dipakai untuk memelihara ikan pun beralih fungsi menjadi tempat bercocok tanam. Padi jika masih ada air menggenang dan jagung jika permukaan tanah sudah mengering.
Link foto :catatankecilkeluarga.files.com/2014/01/img03016-20131016-1541.jpg
aah.. kak monda bikin turnamen. fotonya harus baru ? yang sudah pernah diposting di socmed boleh ?
boleh aja mbak..
Udahan ubek2 laptopnya…sekarang giliran daftar…
Nama : Lieshadie
Link Blog : http://formmyeyes.blogspot.com/2014/01/kampoong.html
Judul : Jalan Kampung
Keterangan : Jalan kampung wisata Tembi, Kabupaten Bantul Yogyakarta, yang menghubungkan ke kampung berikutnya. Tertata rapi dan artistik membuat nyaman pejalan kaki yang sedang berwisata di kampung ini. Saya potret ketika menikmati matahari pagi di kampung Tembi, beberapa waktu lalu.
Link Foto : http://1.bp.blogspot.com/-sJ-LX7dRwmk/Ut-vsfkDCvI/AAAAAAAAAoU/UG5GjUokMn0/s1600/jalan+dusun+tembi.JPG
Makasih Mbak Monda 🙂
ikutan dong Ri…
Nama : Adel
Link blog :
Judul : Kampung Umak
Keterangan: suasana perkampungan tempat Umak tinggal
rumah bersusun naik dari mulai jalan masuk. Rumah berjejer di sebelah kiri dan kanan jalan kecil yang menanjak, aku melihat beberapa keran air tersedia di sepanjang jalan tersebut, digunakan sekedar untuk mencuci kaki bagi yang baru pulang dari ladang, airnya jernih dan dingiiin sekali.
Wah asik Bu Monda jadi host turnamen foto kali ini. Kalo nemu foto tema kampung yang oke, ikut ah hihihi…
Pu ikutan ya bun…
Nama : Puteri Amirillis
Link blog : http://puteriamirillis.blogspot.com/2014/01/memasak-gulai-cancang.html
Judul : Memasak Gulai Cancang
Baralek terasa kurang tanpa gulai cancang
Kuali besar dengan bara api yang menyala sederhana
Di kampung leluhur suami saya kaum adam memasak cancang di kuali ketika baralek
Aroma gulai cancang menyebar ke sekeliling kampung
Kaum hawa meracik-racik bumbu
Hmm…Sabana Lamak
Link foto : http://3.bp.blogspot.com/-BJVIlattEV0/UuB7itKnwPI/AAAAAAAADDo/VOHdYTqj6lc/s1600/100_2477.JPG
[…] ini diunggah untuk meramaikan event Turnamen Foto Perjalanan Ronde 34 : Kampung, dengan Monda Siregar sebagai tuan […]
Nama : Ari
Link blog : http://buzzerbeezz.com/
Judul : Imaji Kampung Waktu Kecil
Keterangan: Waktu kecil, saya sering menggambar pemandangan kampung seperti ini. Persawahan hijau berlatar belakang gunung. Dulu kampung saya pun sempat seperti ini, persawahan berlatar Gunung Muria. Tapi ini bukan di kampung saya. Ini adalah suasana perkampungan di Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Aceh. Pemukiman penduduk yang masih belum padat, persawahan hijau, dan berlatar Gunung Seulawah. Saat manusia mulai membludak jumlahnya, mungkinkah kita masih tetap bisa melihat seperti ini atau berganti pemandangan pemukiman?
Link foto : http://buzzerbeezz.files.wordpress.com/2013/07/20130707-img_5621.jpg
kalau denger/baca kata kampung, yg terbayang tuh sejuknya, damainya, dan indahnya pemandangan… juga keramahan penduduknya… 😀
sukses acaranya bunda monda…
insya Allah aku jg ingin ikut… smoga bs 😀
[…] dan foto ini terut meramaikan Turnamen Foto Perjalanan Ronde 34 dengan tema […]
Nama: Ira
Twitter: @_iirraa
Nama blog: http://coklatdanhujan.wordpress.com/
Link blog: http://coklatdanhujan.wordpress.com/2014/01/23/kampuang/
Judul Foto: Kampuang
Keterangan foto:Inilah kampung ibuku, terletak di kaki gunung merapi. Nama kampungnya Supayang, Solok, Sumatera Barat. Daerahnya cukup dingin. Inilah kali pertama saya menjejakkan kaki di kampung pihak ibuku. Udaranya segar, tanahnya gembur, airnya bersih, dan penduduknya ramah. Tiap kali saya bertamu, pasti selalu disediakan makan. Ah dari sini kebiasaan ibu untuk menjamu tamu dengan makanan berat. Walau kampung ini jauh di mata, tetapi dekat di hati.
Link foto: http://coklatdanhujan.files.wordpress.com/2014/01/img_0195.jpg?w=560&h=420
[…] Foto ini diikutkan dalam Turnamen Foto Perjalanan edisi 34 dengan tema Kampung oleh http://mondasiregar.wordpress.com/ […]
Ikutan ya Kak Monda…
Nama : Ino
Akun Twitter : @Lailatul_Qadr
Nama blog : lailatulqadr.wordpress.com
Link Blog : http://lailatulqadr.wordpress.com/
Judul : Desa Kalikajang
Keterangan Foto :
Desa Kalikajang terletak di Utara Kabupaten Sidoarjo. Penduduk desa ini sebagian besar adalah buruh tambak. Rumah-rumah yang mereka diami, umumnya terbuat dari gedhek. Letak beberapa rumah berdekatan, namun banyak diantaranya justru berjauhan. Seperti rumah yang saya ambil gambarnya diatas. Rumah tersebut ‘mencelat’ dari rumah-rumah lain. Di kampung itu… Tak ada listrik. Kehidupan mereka hanya ramai pada pagi hingga sore hari. Rata-rata pendidikan mereka hanya sampai SD saja. Umumnya, mereka enggan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena terkendala biaya dan jarak yang sulit ditempuh. Untuk menuju desa ini saja, saya harus menaiki perahu selama kurang lebih 30 menit dan harus pagi hari agar perahu tidak karam.
Link foto : http://lailatulqadr.files.wordpress.com/2014/01/desa-kalikajang.jpg
salam kenal kaka 🙂
Nama/nama blog : Isna
Link blog : http://djangki.wordpress.com/2012/10/27/lingga-desa-budaya-karo-yang-tersisa/
Judul : Langkah kaki menuntun saya menuju Lingga, desa tradisional tidak jauh dari Kabanjahe, Sumatera Utara. Saya seolah kembali ke masa ratusan tahun silam dimana kekerabatan masyarakat Karo tercermin dari rumah-rumah adatnya. Sayangnya pemerintah seolah tak peduli akan aset budaya ini. Satu persatu jabu / rumah di Lingga hancur dilebur zaman.
Link foto : http://djangki.files.wordpress.com/2012/10/3.jpg
[…] dalam Turnamen Foto Perjalanan ke-34: Kampung, dengan tuan rumah kali ini mbak […]
Adikmu ini ikut meramaikan mbak yach
Nama : Budi Arnaya
Link blog : http://ceritabudi.wordpress.com/2014/01/25/hamparan-perahu-di-kampung-nelayan-jembrana/
Judul foto : Hamparan Perahu Di Kampung Nelayan Jembrana
Keterangan foto:
Desa Perancak adalah salah satu desa yang berada di bagian selatan Kabupaten Jembrana, Bali. Desa Perancak juga disebut sebagai “Kampung Nelayan.” Hal ini berkaitan karena letaknya yang berada di pesisir pantai dengan mayoritas penduduknya sebagai nelayan. Yang membuat terpesona adalah warna-warni hamparan perahu nelayan yang berkolaborasi dengan bias senja, menambah panorama kampung semakin eksotis.
Link foto : http://ceritabudi.files.wordpress.com/2014/01/002-kampung-nelayan-ds.jpg?w=480&h=320
Sukses mbak yach
Bun… saya ikutan… 😀
Nama: Lyliana Thia
Nama Blog: The Green Pensieve
Link Blog: http://bundavania.blogspot.com/2014/01/sepeda-sawah.html
Judul: Sepeda Sawah
Keterangan Foto:
Salah satu cara mengistirahatkan mata yang paling menyenangkan… Bersepeda di antara hijaunya sawah sambil menikmati angin semilir… ^_^ Foto ini saya ambil saat saya berkesempatan mengunjungi kampungnya Mbak Atun di Klaten, Jawa Tengah. Keramahan masyarakat desa sungguh luar biasa. Sepanjang jalan kami menerima begitu banyak oleh-oleh hasil kebun dari ladang para tetangga. Alhamdulillah…
hi hi hi..aku selalu bingung kalau ada turnament seperti ini.Perasaan tentunya punya fotonya ya.. wong rumah saya juga di kampung. tapi kok bingung nyarinya he he. masih ada waktu 3 hari lagi ya Mbak..
Kak Monda.. ikutan ya..
nama : vizon
judul : kampung dan rumah bagonjong
url : http://hardivizon.com/2014/01/25/kampung-dan-rumah-bagonjong/
url foto : http://hardivizon.com/wp-content/uploads/2014/01/kampung-lembah-harau.jpg
keterangan:
Bila sahabat sampai di Ranah Minang (Sumatera Barat), suasana khas kampung akan sangat terasa oleh perpaduan alam indah elok rupawan dengan rumah-rumah beratap runcing tinggi menjulang yang disebut dengan gonjong. Ada semacam rasa yang sulit diungkapkan bila melihat perpaduan indah tersebut. Kampung dengan rumah bagonjong itu, selalu memanggil-manggil untuk kembali pulang. Salah satunya adalah kampung di Lembah Harau, Kab. Limapuluh Kota ini..
Semoga berkenan ya Kak..
Sukses buat turnamennya.. 🙂
fotonya bagus-bagus bun.
Alhamdulillah akhirnya bisa juga berpartisipasi.
Nama : Pakies / @djangkies1
Judul : Merah Putih di Langit Semeru
Url : broken link
Url Foto : broken link
Keterangan:
Setiap pulang kampung, saya selalu menyempatkan diri menuju pos pengamatan semeru yang berada puncak gunung sawur. Puncak, dimana saya menemukan kibaran bendera merah putih yang sudah tidak utuh lagi. Bendera yang setia menemani birunya panorama gunung semeru.
Twitter: @qwnuz
Link Foto: broken link
Judul : Green living
Keterangn: Kampung cipaler memiliki ciri khas di banding kampung Baduy Luar lainnya. Rumah-rumah yang di bangun di kontur tanah pebukitan membuatnya menjadi susunan yang ciamik. Saya terpukau dengan rumah yang tersusun rapih ini. Mereka membangunnya mengikuti kontur tanah, sesuai dengan ketentuan adat mereka yang tak boleh melebur gunung, menutup lembah.. Green living bukan?..
Wow.. acaranya keren.. foto-fotonya juga keren
sukses buat pagelarannya
Daftar
Nama : Evi
Twitter : eviindrawanto
Judul : Rumah di Lereng Bukit
Link foto dan tulisan : palmsugarindonesia.com/2014/01/rumah-di-lereng-bukit.html
Keterangan :
Pada sejumput tanah yang terbuka, dengan pemandangan lepas ke lembah, di seberangnya terlihat samar bangunan seperti sawung. Pikiran itu muncul sebab umumnya sawung pembuat gula aren di dirikan jauh dari perkampungan. Sebisa mungkin di area kebun aren. Selain untuk mencegah kebakaran agar perajin tak terlalu banyak membuang tenaga. Niranya langsung di masak. Dengan begitu nanti yang di bawa pulang adalah gula aren yang sudah jadi.
Untuk memastikan saya intip lewat lensa camera. Oh ternyata bukan sawung melainkan dua rumah kayu beratap sirap dan ijuk. Letaknya di mulut jurang, memencil, dan dikelilingi rimbunnya pepohonan.
Pengen ikut nih mak. masih bisa kan ya?
masih sempat mbak Susi, ditunggu ya
Ah kembali ikutan nich setelah absen berkali2 karena alasan males dan ngak jelas hahahaha.
Nama : Cumi MzToro
Nama Blog : Perjalanan Tak Berujung (www.cumilebay.com)
Judul Foto : Bersihnya Perkampungan Desa Penglipuran Bali
Url Foto : http://3.bp.blogspot.com/-UjULG8n0Tfs/T8b0Z1C5hrI/AAAAAAAACpo/yYS72w7chWc/s640/DSC_8925.jpg
Keterangan Foto : Kami datang kesana menjelang sore dan melihat kerukunan nya warga disana bergotong royong membersihkan selokan. Mereka saling bercengkrama dan bercanda, mencerminkan keakraban dan kedamaian 🙂 sedangkan anak2 kecil bersenda gurau main layangan.
Bismillah, mudah2an ngak males lagi buat ikutan …..
[…] Menyemarakkan Turnamen Foto Perjalanan 34 Kampung […]
Daftar ya mBak Monda,
Nama : Prih
Judul : Senandung Serunai Gunung
Link tulisan : http://rynari.wordpress.com/2014/01/27/senandung-serunai-gunung/
Link foto: http://rynari.files.wordpress.com/2014/01/kampung-lereng-merbabu.jpg
Keterangan :
Nun di balik gunung, dusun terkurung sunyi. Sukma merenung dengar senandung serunai ……….
Para sedulur tani akrab mengolah lahan, tak selalu landai kadang harus merayap di lereng terjal. Merambah makin ke atas, membuka simpul yang bisa diurai, mengais rezeki menggadai erosi. Lereng bukit, tolong jagai dulur-dulur kami, jadilah punggung nan kuat tempat mereka menyandarkan harapan dan melepas penat. Para dulur…tolong buka mata hati, berikan rasa tuk tak mengabaikan aba-aba alam anugerahNya….
salam kenal mbak monda siregar ^ ^
wah keren2 yang ikutan.
saya jadi tertarik.
bikin postingan lalu…ikutan deh. fotoku no editing mbak ^ ^ original.
Nama : Ina Rakhmawati
Twitter : @LOVELY_iena
Judul : rumah-di-kampung-adat-wologai-tengah
Link tulisan : inarakhmawati.com/2014/01/rumah-di-kampung-adat-wologai-tengah.html
Link foto : 3.bp.blogspot.com/-0v7un7ykSdA/UuYH6SoCkcI/AAAAAAAABAA/5pZ76PCyELY/s1600/SAM_1257.JPG
Keterangan foto:
Siang itu, dengan sepeda motor saya melintasi Kampung Adat Wologai Tengah, Kecamatan Wologai, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Nampak kehidupan penduduk sekitar yang masih alami. Keramahan penduduk pun bisa saya rasakan saat berinteraksi dengan mereka.
Mba, ikut partisipasi ya 🙂
Nama: Wiwit Wijiastuti
Blog: http://selarasmemori.wordpress.com/
Judul: Pribumi
Keterangan:
Pagi pukul 6 lewat 19 menit saat kabut masih membatasi pandangan, seorang pribumi telah menapaki jalanan untuk bertani. Begitulah fragmen Desa Purwodadi, Gombong, Jawa Tengah.
Link foto: http://selarasmemori.files.wordpress.com/2014/01/pribumi-tani.jpg
Monda…ikutan deh ya akhirnya..
Nama : Icho Ahmad
Twitter : @Ichoahmad
Judul : Kembali Ke Desa
Link tulisan : http://tehicho.wordpress.com/2014/01/23/kembali-ke-desa/
Link foto : http://tehicho.files.wordpress.com/2014/01/16.jpg
Keterangan foto:
Ini foto yang bikin saya jatuh cinta, dan ingat cita-cita lama, pengen pensiun dan tinggal di Desa mengisi masa tua.
Lokasi : Grabag – Magelang Jawa-Tengah
Ikut ya mbak. Kontribusi pertama di blog baru yang untuk kisah keluarga.
Nama: Susi Ernawati Susindra
Twitter: @susierna
Judul: Desa penghasil Garam di jepara
url:
susindra.blogspot.com/2014/01/desa-penghasil-garam-di-jepara.html
Keterangan foto:
Desa Panggung kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Desa penghasil garam di Jepara. Masyarakatnya masih hidup sederhana. Seperti inilah jika musim hujan tiba. Bisa jadi usaha mereka mandeg atau waktu panen garam lebih lama. Musim rendeng adalah waktunya panen uang. Waktunya garam yang disimpan di rumah garam dibuka. Seperti celengan, rupiah pun keluar dan membuat hati berbunga.
Terima kasih mbak.
Duh nyaris ketinggalan
Ikutan ach
Bagus acaranya
Salam hangat dari Surabaya
Ijin daftar
Nama/nama blog/Twitter:Abdul Cholik, Taman Blogger, @pakdecholik
Link blog: http://www.abdulcholik.com/
Judul/keterangan foto:
Kerbau Langka Di Kampung Saya
Jaman saya masih kecil, kerbau di kampung saya jumlahnya banyak. Kala itu kerbau bimanfaatkan untuk membajak sawah. Selain itu,jika penduduk mempunyai hajat ada juga yang menyembelih kerbau. Misalnya ketika saya dikhitankan. Kini di kampung saya hanya tinggal satu ekor saja. Gambar kerbau sedang garuk-garuk kepala penuh gaya saya ambil di rumah seorang penduduk kampung, tak jauh dari rumah saya. Dengan digantikannya kerbau oleh traktor dan penduduk lebih senang membeli daging sapi maka kerbau langka, terutama jika kerbau di atas tidak beranak-pinak.
Link foto:broken link
Terima kasih
Nama : Muhammad Akbar
Akun Twitter : @indonesianholic
Judul : Lumbung Padi Sulawesi Selatan
Blog : indonesianholic.com
Link Tulisan indonesianholic.com/2014/01/lumbung-padi-sulawesi-selatan.html
Link Foto: 1.bp.blogspot.com/-zI9unCsqT48/UuX6JKFIBEI/AAAAAAAADUQ/HgaipqrQj3Q/s1600/DSC_0245.JPG
Keterangan:
Aka-Akae adalah sebuah kampung terpencil yang dikenal sebagai lumbung padi di sulawesi selatan, masyarakatnya mayoritas sebagai petani dan masih memegang prinsip gotong royong.
Berharap foto saya bisa menjadi pemenang dalam TFP edisi 34 ini.
amiin…, amiiin.., fotomu bagus banget Akbar
Bun..Bun… Tt akhirnya posting demi ikut TFP ni.. heuheu…
Jadi mana foto yg paling Bunda suka dari postingan Tt? Haha…bingung mau ambil yang mana… Ya sudah, setelah diundi, akhirnya terambil foto yang ini:
celoteh4ti.wordpress.com/2014/01/28/pagi-di-kampung-tembakau/jemuran-tembakau/#main
Judul: Pagi di Kampung Tembakau
Keterangan: Pagi-pagi, di desa Purbosari, kecamatan Ngadirejo, Temanggung, penduduk sudah menggelar tembakau yang sudah dirajang dan ditata di rigen-rigen. Memang harus dijemur sejak pagi dan diangkat siang nanti supaya kualitas tembakau tetap terjaga.
Nama: Titik Sutanti
Twitter: @yusthatitik
Blog: celoteh4ti.wordpress.com
Link tulisan: celoteh4ti.wordpress.com/2014/01/28/pagi-di-kampung-tembakau/
Thank you, Bun…
Sukses TFP-nya yaa… :*
[…] meramaikan Turnamen Foto Perjalanan ke-34 dengan tema: Kampung di blog Berbagi […]
Makasih ya Mba Monda sudah memilih tema Kampung ini. Beneran terharu berkali-kali waktu buka-buka foto para pesertanya. Indah-indah..
Dani, terima kasih banyak apresiasinya
Ikutan ah..
link foto : 1.bp.blogspot.com/-57RXNIqjKE8/T-gGODwKEvI/AAAAAAAAAJc/8AuT48wmJMc/s1600/IMG_1850.JPG
Judul:
Suasana mendung dan gerimis di kampung adat Waitabar, kota Waikabubak, Sumba Barat, NTT
Nama: Endah Kurnia Wirawati
Twitter: @endahkwira
Blog: muslimtravelergirl.blogspot.com/
Link Tulisan: muslimtravelergirl.blogspot.com/2012/06/marapu-kepercayaan-lokal-di-tanah-sumba.html
Thanx before
[…] Postingan ini khusus untuk memeriahkan Turnamen Foto Perjalanan 34: Kampung. […]
Bunda Monda, saya ikutan ya …
Nama : Wong Cilik
Judul : Cerita dari desa
Keterangan foto: pak tani sedang memanggul pakan ternak, sebuah pemandangan yang lazim di desa
Link : direlunghati.wordpress.com/2014/01/28/cerita-dari-desa/
Link foto : direlunghati.files.wordpress.com/2014/01/petani1.jpg
Terima kasih
twitter : @wongcilik_1
Fotonya cantik-cantik banget, tak kuasa menahan nafsu untuk menikmatinya selama mungkin disini, padahal ini hari terakhir untuk input-input data bulanan di komputer 😀
hhhhh… pemandangan pedesaan ini membuatku sungguh ingin pulang kampung lagi… 🙁
Nama: Z
twitter/blog: @teukuzamer / broken link
link foto:broken link
judul: our land, our sky
caption:
Negeri ini indah sekali, Tuhan. Bantu kami menjaganya…
mohon maaf Z, terlambat mendaftar ya, jadi nggak diikutkan penilaian
Selamat buat yang ikut. Semua fotonya keren.
[…] Kampung – Monda […]
[…] Kampung – Monda […]
[…] Kampung – Monda […]
[…] Kampung – Monda […]
[…] Kampung – Monda […]
[…] Kampung – Monda […]
[…] Dan pas itu kami baru selesai sembahyang di Pura Puseh (sebelah kanan foto), yaitu pura utama di desa. Di foto tersebut terlihat Uwak saya (yang pakai kebaya biru) dan Mama (yang pakai kebaya putih) sedang membawa bakul dan tampah berisi sajen untuk sembahyang. Desa kami terletak di kaki Gunung Agung, salah satu gunung berapi di Bali. Kata mama, dulu pas mama masih bayi, gunung tersebut pernah meletus hebat, sama seperti pas Gunung Merapi dan Gunung Sinabung meletus. Warga desa pun diungsikan ke daerah yang lebih aman. Letak rumah mama ga jauh dari Pura Puseh itu. Oh yang di depan pura puseh (yang sebelah kiri di foto ini) adalah balai desa. Balai ini biasa digunakan untuk area pertunjukan wayang orang atau tari-tari pas upacara keagamaan. Nah, bagaimana dengan kampung halamanmu? Kangen ya sama kampung? Sama, saya juga~ 😉 Salam – Agung Rangga [foto ini diikutsertakan dalam Turnamen Foto Perjalanan 34: Kampung] […]