Toko Merah nama bangunan tua yang terletak di Jalan Kali Besar no 11 di wilayah Kota Tua Jakarta. Gedung ini adalah bangunan tertua di jalan ini. Bangunan yang selama ini terbengkalai kini telah direnovasi dan diresmikan pada bulan Juli 2012 oleh pemiliknya, sebuah perusahaan swasta.Kelak bangunan ini pemakaiannya sebagai gedung serba guna, untuk pertemuan atau pameran. Tidak sabar rasanya menunggu ada penyelenggaraan pameran di sana, ingin melihat wajahnya kini.
Foto bangunan ini foto sebelum direnovasi. Tahun lalu ketika pekerjaan renovasi baru dimulai, sempat kuintip ke dalam bangunan dari pintu yang terbuka setelah tentu saja meminta izin pada pekerja di sana. Di antara tumpukan bahan bangunan, kaca pecah dan kertas pelapis dinding yang sudah terkelupas masih bisa terlihat kemegahan ruangannya. Jarak lantai ke langit-langit yang tinggi, mungkin lebih dari 5 meter, ciri khas bangunan tropis agar sirkulasi udara berjalan lancar. Pintu ruangannya pun lebar dan tinggi dan dilengkapi banyak jendela besar.
Toko Merah terletak terpisah dari deretan museum di Kota Tua. Persisnya di seberang belakang Museum Bank Indonesia dibatasi oleh sungai Ciliwung. Bangunan tua ini terlihat menonjol dari bangunan di sekitarnya , karena hanya satu-satunya bangunan berwarna merah , yang berasal dari warna batu bata yang tidak disemen.
Toko Merah dibangun pada 1730 oleh Baron Van Imhoff, seorang Gubernur Jenderal VOC, untuk rumah dinas para Gubernur Jenderal. Nama Toko Merah karena gedung ini dibeli oleh seorang saudagar Cina dan dijadikan toko pada tahun 1851. Demikian seterusnya fungsi bangunan berubah-ubah sesuai dengan pemiliknya, pemerintah pendudukan Jepang ataupun swasta.
Kebayang suasana bangunan ini di masa lalu Mba Monda. Pasti megah berseri. Pernah lihat juga bangunan ini waktu dulu tugas di Bank Mandiri cabang Kota.
aku juga pengen ah masuk ke Bank Mandiri Kota …yg di belakang terminal busway kan…?
termasuk gedung tua juga bukan…?
red brick ya Bun..
Kalo di Jogja, Toko Merah itu toko stationery… 🙂
he..he.. iya ..ngetop juga ya toko merah jogja ya…ada di halaman pertama
unik juga ya mbak, tempatnya. 🙂
cantik dan unik bagi yang suka bangunan tua he..he,,,
Wuiih Keren Bun Toko Merahnya.
Emang bangunan Tua kelihatan ..antik pula..
PEnasaran pengen lihat dari deket..
waktu putu2 di Fatahillah nggak sempat mampir sini ya..?
tapi sayangnya cuma bisa lihat luarnya, dan untuk2 foto2 juga agak susah sebetulnya karena trotoarnya kecil
dalamnya merha juga kah bun?
dalamnya nggak merah… dominan warna kayu dari jendela dan pintu2nya, dindingnya pakai wall paper … mungkin kini udah berubah ya setelah renovasi
mungkin dulu juga langsung ketauan ya kl mau cari toko ini.. karena ciri khasnya merah
iya kontras dengan sebelah2nya yang berwarna putih
semoga Pemda DKI terus melestarikan dan merawatnya ya? jangan sampe hancur kayak yg lain2nya!
Eh..Mbak udah lihat Rumah Cantik Menteng??? sayang sekali sekarang hancur ya? padahal rumah itu dulu baguss banget!
gedung ini bukan punya Pemda, punya perusahaan swasta …jadi pemeliharaannya tanggung jawab pemilik
banyak gedung tua punya swasta yg hancur juga di Kota Tua, tapi pemerintah tak bisa ambil alih untuk perawatan…, musti ada peraturannya dulu mungkin ya
tapi mereka termasuk gedung cagar budaya yg dilindungi kan?
data bangunan cagar budaya ada di jawabanku untuk rawins di bawah ini mbak
Walau belum pernah lihat senyatanya, tapi cukup familiar karena ada di salah satu majalah favorit, sayang gak ada namanya … hanya foto dowang.
Tahu namanya Toko Merah ya dari artikel ini.
Terima kasih Bun 🙂
umumnya foto yang beredar hanya tampak depan ya kang…,
Warna merahnya bukan karena dicat ya, Mbak?
kelihatannya sih warna batanya …
eh..tapi ragu juga deh..entahlah ..tanya para ahli he..he..
baru tau 😀
mungkin pernah lewat tapi gak ngeuh 🙁
iya ih penasaran itu merahnya asli apa dicat ya kak
kayaknya sering dilewatin deh ..he..he…
Keknya aku pernah liat jg Bun, tapi ga ngeh dan ga tertarik jg untuk melihat2 *tepok jidat*
he..he… udah pernah ke Jembatan Kota Intan? nah nggak jauh dari situ deh..
kalau sekarang bikin bangunan dengan dinding ngga di semen kayak gitu, keren kali ya ….
pasti cantik deh..
di kawasan kota tua jakarta, banyak bangunan2 tua yang bagus. tapi sayang banyak yang rusak karena tidak terurus. makanya seneng dengan adanya pemugaran/perawatan bangunan toko merah ini oleh pemiliknya… saya dulu pernah jalan kaki dari beos (stasiun jkt kota) ke terminal bis jkt kota yang ada di pinggir kali dekat dengan jembatan kota intan. walau dulu kondisinya mengenaskan, tapi layout jalan2 dan bangunan2nya keren… andai itu bisa direvitalisasi semua…
asyik memang jalan kaki menyusuri kota tua …
rasanya seperti bukan di Jakarta aja ya…
wah keren tuh masih terawat gitu
suka miris kalo jalan ke kota tua banyak yang dibiarkan mangkrak
ini ada data dari posting terdahulu yg dikutip dari surat kabar
Berdasarkan data UPT Kota Tua tahun 2008, ada 824 bangunan tua yang terbagi di 5 zona, 59 termasuk dalam kategori BCB (benda cagar budaya) , Pemprov DKI memiliki 5 , 26 BCB milik BUMN, terawat 12, tidak terawat 14, 21 BCB milik swasta 16 terawat, 5 tidak terawat, serta 7 BCB milik individu (4 terawat , 3 tidak terawat) – Sumber : Kompas, 20 Maret 2011.
jadi banyak pihak yg seharusnya ikut serta memelihara bangunan tua, karena pemerintah tak berhak mengambil alih atau merawat bangunan yang ditelantarkan
BunMon selalu jeli utk dapetin foto2 unik kayak gini 🙂
Toko Merah ini jualan apa ya BunMon?
yang pasti bukan jualan duren khan yaaa…. hehehe 😀
salam
he..he…nggak jual duren …ntar mamihnya nggak mau mampir
Kalau di Ciamis ada yg namanya Toko Hejo, toko aneka kue yg warna cat kiosnya memang hijau (hejo) 🙂
kasih nama toko sama dengan warna cat malahan jadi gampang diingat pelanggan ya ak
Pake bata ekspos ya…
Aku pernah foto di depan situ, udah lama banget tapi hihi filenya dah ilang wew wew
wah..unik banget ya…
saya selalu suka dengan rumah2 kuno ala Belanda…rasanya gimana gitu…
khas…