Priangan si Jelita ( judul puisi karya Ramadhan KH, 1956) jadi bukti bahwa sejak dahulu tatar Sunda ini telah dikenal kemolekannya. Bandung pun kini berbenah untuk mengembalikan pamornya sebagaimana julukan Paris van Java, predikat di jaman kolonial Belanda. Sempat tercoreng karena masalah tumpukan sampah, kini ibukota propinsi Jawa Barat ini punya banyak taman tematik cantik. Taman-taman ini dibangun karena sang pemimpin kota ingin melihat warga Bandung berkegiatan di luar ruang dan menaikkan derjat index of happiness. Taman yang baru saja kudatangi yaitu Taman Sejarah dan Taman Balaikota Bandung adalah salah satu contohnya.
Bandung itu tak ada matinya deh, warganya kreatif pisan. Tiap dekade selalu ada yang hits, bila kepopulerannya menurun segera ada pengganti lain. Dulu tahun 70an hits dengan kuliner yoghurt dan sosis, 80an kelom geulis, 90an jeans Cihampelas dan sepatu Cibaduyut. Lalu kini ngetop karena aneka factory outlet dan kuliner model baru seperti molen, brownies dll. Belakangan era pariwisata tampaknya yang membuat kota Bandung selalu macet di akhir pekan.
Taman Balai Kota Bandung

Datang ke taman ini diajak oleh blogger Bandung bu Dey dan keluarga Sabtu sore. Kedatanganku yang hanya sekejap dimanfaatkan seefisien mungkin ha.. ha.. Hari yang semakin menggelap membatasi keinginan untuk mendatangi setiap pojok Taman Balai Kota satu per satu. Tiba-tiba saja bu Dey kasih ide untuk menjadikan taman ini sebagai lokasi kopdar esok hari. Pertimbangannya lokasi ini dekat dengan hotel tempatku menginap (hotel Amarossa jalan Aceh) supaya aku tak nyasar lagi. Jalan di Bandung itu memang menantang sekali deh, gampang banget bikin orang linglung. Bayangkan saja jalan Aceh itu panjang luar biasa, walau telah dipotong persimpangan namanya tak berubah, tetap Aceh. Karena takut nyasar lagi, aku pesan ojek online, ongkos hanya 4 ribu rupiah saking dekatnya.
Kopdar dengan dua blogger Bandung lainnya dilakukan setelah acara pernikahan kerabat Minggu siang. Aku janji bertemu kak Vivera Siregar seorang wanita serba bisa, guru bahasa Perancis dan juga fotografer, crafter, jago masak. Seorang lagi bibi titi teliti Erry Andriyati yang sudah kenal kurang lebih 6 tahun dan berkali-kali gagal kopdar. Akhirnya hilang deh rasa penasaran ketemu dengan seleblogger. Kopdar yang singkat, alhamdulillah mereka bersedia datang dari jauh menemuiku. Terima kasih banyak ya.
Taman Balai Kota Bandung ini ada di kompleks perkantoran Walikota Bandung. Keempat sisinya adalah jalan raya yang ramai. Letak tepatnya yaitu di antara Jalan Wastukencana, dan Jalan Merdeka. Orang Bandung biasa menyebutnya Balkot. Lokasi ini adalah pusat pemerintahan sekaligus tempat berkantor para walikota Bandung dari zaman dulu hingga kini.
Halaman depan kantor pak Ridwan Kamil ini sangat luas dan sudah dijadikan taman selama puluhan tahun. Bahkan ini adalah taman paling tua di Bandung, dibangun tahun 1885. Nama taman ini dulu Pieter Sijthoffpark atau Pieterspark. Nama itu diambil dari nama Asisten Residen Priangan yang berperan pada penghijauan kota.
Tempat ini juga difungsikan sebagai kawasan area publik dan jadi salah satu tempat nongkrong warga segala umur, dari bayi sampai lansia. Pengunjung bisa menikmati susana tenang, teduh dan asri. Kulihat ada kelompok yang latihan musik, dancing, kelompok penyayang binatang, bermain sepeda dan inline skate, dll.
Di taman warga bisa belajar aneka jenis tanaman, baik itu bunga, tanaman penutup tanah ataupun pohon peneduh. Juga belajar pohon sebagai habitat satwa liar seperti burung dan tupai. Dari flora dan fauna, udara segar, air bersih dan tanah yang subur kita belajar berinteraksi dan memahami.
Betul kata bu Dey Taman Balai Kota Bandung punya banyak nama. Mungkin bisa dibilang Taman Balai Kota itu adalah nama induk utamanya. Nama-nama lain adalah anak-anaknya. Nama-nama itu merujuk pada ornamen atau fasilitas yang ada di taman yaitu Taman Labirin, Taman Badak, Taman Dewi Sartika, Taman Cikapayang dan Taman Sejarah.
Yuk kenali satu per satu, mulai dari yang terdekat dengan kantor Walikota.
Taman Labirin
Taman Labirin ini terletak di tengah. Menurutku dia terlihat paling dominan. Mengapa demikian?
Coba lihat deh ada bukit buatan kecil menghijau setinggi orang dewasa. Di tengahnya ada dua buah pohon tinggi besar menjulang dengan ribuan daun kecil. Itulah pohon trembesi a.k.a Ki Hujan. Pohon dengan nama ilmiah Albizia saman dengan sinonim Samanea saman bertajuk sangat melebar seperti payung. Nama Ki Hujan berasal dari tetesan air hujan dari ujung-ujung daun yang berjumlah ribuan. Bayangkan jadi seperti hujan lokal. Trembesi ini banyak ditanam sebagai pohon peneduh dan penyerap polutan. Trembesi berbunga putih dengan ujungnya seperti benang-benang halus berwarna merah muda. Pohon trembesi kecil pun menyebar di beberapa titik.

Taman Labirin ini adalah taman merpati yang diperindah. Masih ada dua buah patung merpati yang menghadap ke arah kantor. Taman Labirin ini sejatinya adalah gundukan tanah menyerupai bukit yang ditimbun sekitar pohon trembesi. Kusangka awalnya taman ini punya lorong-lorong bersaling silang yang bisa buat orang tersesat. Ternyata hanya ada jalur untuk pengunjung mengelilingi pohon raksasa yang berusia kurang lebih seabad ini. Jalur berlantai granit lebar setengah meter ini dindingnya dibatasi dengan lempeng logam.
Taman labirin sukses menjadi populer dan fenomenal di dunia maya. Ini karena pak Ridwan Kamil sendiri yang memulai posting di akun instagramnya.
Taman Badak
Di depan Taman Labirin ada kolam kecil berhias patung 5 ekor ikan mas di tengahnya. Setelah kolam ini ada sebuah patung badak putih. Patung ini diresmikan pada 10 November 1981 oleh Wali Kota Bandung saat itu Husen Wangsaatmadja. Bentuknya yang menonjol gampang ditemukan. Jadi ini kujadikan meeting point dengan ketiga ibu cantik temanku itu.
Spot ini menarik, patung badak tampak hidup. Konon patung ini adalah simbol di lokasi ini dulunya tempat pemandian badak.
Taman Dewi Sartika
Tak ada batas antara Taman Badak dan Taman Dewi Sartika. Btw, masih ingat kan siapa Dewi Sartika (1884-1947)? Beliau ini salah satu pahlawan nasional wanita bidang pendidikan yang membuat Sekolah Istri di Bandung.
Taman Dewi Sartika ditandai dengan keberadaan patung setengah dada Dewi Sartika. Patung Dewi Sartika diresmikan oleh Wali Kota Bandung pada 1996. Di sini juga ada rangka kawat berlogo tulisan Love besar yang semula tempat meletakkan gembok cinta. Gembok yang ada tinggal sedikit, mungkin sudah dilepaskan. Selain itu juga ada gazebo yang tertutup teralis yang belum jelas fungsinya. Oh ya di pojok ada keran yang airnya bisa langsung diminum, tapi ternyata tak berfungsi lagi.
Taman Sejarah
Satu lagi taman tematik dibangun oleh Wali Kota Bandung pak Ridwan Kamil. Namanya Taman Sejarah. Lokasi taman masih satu area dengan Taman Balai Kota Bandung yaitu di belakang gedung Kantor Wali Kota Bandung di Jalan Aceh. Katanya ini dulu lahan parkir.
Taman seluas 2.000 meter persegi ini saat kami datang Minggu 22 Januari 2017 belum diresmikan tetapi telah dibuka untuk umum. Bahkan sehari sebelumnya masih tertutup seng.
Taman Sejarah terlihat kekinian karena dilengkapi mural dengan media kaca, sedangkan relief dibuat di atas logam berwarna coklat gelap, mungkin dari tembaga. Relief dikerjakan pada dinding pembatas antara taman dan Bandung Planning Galery yang ada di belakangnya. Mural dan relief tersebut menceritakan sejarah Kota Bandung secara berurutan mulai dari kepemimpinan Wiranatakusumah hingga Wali Kota Bandung saat ini, Ridwan Kamil.
Kelengkapan taman ini ada kolam dangkal dan amphitheater mini, juga kursi-kursi kayu. Letak fasilitas tersebut di sisi berlawanan dengan mural. Kolam dangkal ini sudah dipakai anak-anak untuk bermain dan berendam. Terlihat ekspresi riang di wajah mereka. Sementara para orang tua duduk memperhatikan kegiatan anak-anak dari amphiteater. Dan kabar baiknya katanya akan ada Museum Sejarah Bandung di seberang taman ini, sebuah museum yang modern dan interaktif.
Taman Cikapayang

Taman Cikapayang ini berlokasi di sisi luar Taman Balai Kota. Patokannya dekat jembatan penyebrangan. Di sana ada aliran sungai asli. Sungai itu adalah anak Sungai Cikapayang. Anak sungai didesain lebih dangkal dan aman agar orang bebas berinteraksi dengan air. Saking dangkalnya anak-anak bisa puas duduk berkecipak main air. Jangan khawatir air kotor karena khusus untuk taman ini air sengaja difilter.
Sepanjang sisi sungai ditanam deretan bunga berkelompok denngan aksen pembatas berwarna kontras jingga kemerah-merahan. Paduan yang cantik . Selain sungai dan taman bunga di sana juga terdapat delapan buah menhir alias menara batu. Tampak seperti karya seni yang indah.

Di pedestrian samping sungai Cikapayang ini akhirnya kami duduk ngobrol sambil makan cuanki. Banyak hal yang diceritakan dengan Erry bibi titi teliti yang aslinya seramai tulisan di blognya. Kami cerita segala hal mengenai perkembangan dunia blog masa kini dan rasa kehilangan pada teman-teman blog yang dulu selalu akrab saling menyapa. Waktu 2 jam jadi terasa singkat sekali. Oh ya di seberang taman ini ada lagi sebuah taman kecil, Taman Vanda.
Duduk di bawah pohon rindang, ngobrol dengan teman sambil memperhatikan kegairahan warga bersantai sungguh menyenangkan. Suasana siang hari yang panas tak terasa digantikan sepoinya angin yang bertiup di sela dedaunan. Cocok sekali menghabiskan waktu berkualitas di sini bersama kerabat dan teman. Jadi yuk coba habiskan waktu liburan anda di Bandung di Taman Balai Kota Bandung dan taman turunannya Taman Sejarah dan taman lainnya.
Kopdar cantik duo Siregar, Jeng Dey dan Teh Erry di taman cantik. Aura Parish van Java masih menguar wangi ya mbak. Kangen Bandung euy..
iya mbak emang suka deh leyeh2 di sini, sambil memperhatikan wajah santai penuh senyum orang2
mudah2an lah memang keberadaan taman ini bisa menaikkan index of happiness
Penjelasannya lengkap banget, Mbak. Saya sering ke taman ini tapi malah ngga memperhatikan detil.
Gazebo putih yang ada teralisnya itu kayaknya termasuk bangunan lama deh. Tapi ngga tau fungsi asalnya buat apa.
dua hari ke situ sebetulnya asih kurang puas, foto2nya masih kurang bu, nggak secakep foto2nya Ulu
nah jadi perhatian ke teralis itu karena cerita Erry di situ biasanya anak2 Kpopers latihan dancing
pas ada pula yang latihan di situ
Paling suka liat photo yang terakhir kak Mond, makan bakso kah itu? Udah terasa enaknya sampe ke sini 😀 ha ha ha
ha.. ha… enak emang makan di taman silir2 anginnya
iya itu sejenis bakso, tapi namanya cuanki
Cuanki? bahan daging juga?
sejenis deh sama bakso atau bakwan Malang, tapi mi pakai indomi
iya, enak ngobrol di sini, banyak bangku2nya
aaaah jadi kangen Bandung dengan tamannya yang asri 🙂
seneng memang ngadem di Bandung, masalahnya aku nyasar melulu mbak
Waktu ke Bandung blm smpt mnjelajah nih mba,, pingin suatu hari atau lebih lama biar bs keliling noted mba infnya
sama2 mbak Utie
cum asebentar bisa keliling banyak taman ya, Mbak. Boleh nich menjadi tujuan wisata di Bandung
bisa dimampiri mbak, gampang dicari karena di tengah kota
mbak Mondaaaaa..
Meuni lengkap banget review tentang taman dan bangunannya, aku aja yang udah sering kesono masih belum terlalu paham tentang detail sejarahnya hehehe.
Harusnya abis jajan bakso kita jajan tahu gejrot di depan tempat parkiran mbak, kemaren akhirnya aku nge-tahu-gejrot dalam kesendirian gak ada yang menemani hahaha.
Kapan2 kita kopdar lagi lebih lama biar lebih seru nge-gosipnya yah mbaaaak hehehe.
ha.. ha.. iya.. gara2 nggak punya aplikasi ojek jadi mau buru2 aja pulangnya
yes, kabari ya kalau ke Jakarta, mudah2an bisa ngobrol lagi
Bandung terus berbenah dengan taman-tamannya. Duuuh… kapan ya saya bisa ke Bangung? Hiks..
insha Allah pak ..ada rejeki ke Bandung
Jadi semakin merasa rugi, karena ketika ke Bandung tidak berkunjung ke taman-taman ini… ????
walau nggak ke taman ini tapi banyak lokasi wisata lain yang didatangi kan bang
Cuma sempat ke Tangkuban Perahu…????
Mohon doanya, semoga bisa ke Bandung lagi…
aamiin
aaaaah semakin banyak daftar taman-taman bandung yang cantik. saya belum berhasil napak tilas satu per satu taman kota di bandung dan menuliskannya 😀
semoga terjaga dan membuat bandung semakin hijau 🙂
taman kota di Bandung itu banyak ya, iya emang harus dicicil satu per satu
tuh kan bener, Mba Monda sudut pandangnya selalu luar biasa. Mampir sebentar di taman kota udah banyak aja foto kecenya. Pohon trembesinya bagus banget ya, coccok untuk halaman balai kota yang luassss… apalagi buat ketemu sama blogger kece Mba Vivera dan Bibi Teliti juga.. wihii…
Suka!
semua sudut di sini cakep banget deh, hanya karena weekend nggak leluasa foto2, banyak orang ha.. ha..
iya penempatan trembesi itu seolah2 dulu sudah direncanakan jadi pusat perhatian, cocok banget
apa kaabr bunda monda? lama ga bw aku maafkan ya. wah sama nih waktu ke Bandung juga kopdar sama Bunda Dey di Taman Balai Kota
iya diceritain mbak, sayang hujan ya waktu itu
Aku pingin ke taman labirin deh mbak :3
Salam,
Oca
seru main di Taman Labirin, rencanakan aja mbak
Wuaa… Lama ga ke Bandung. Yang Taman Sejarah kayaknya seru buat didatangi. Jadi, kita juga belum kopdar kan?
yuuk kopdar yuk… kapan dong Lutfi.. aturin ya
wah klo ke bandung kejauhan mbak he he he…..
tapi bisa aja mengadakan acara kopdar. saya selalu ingin tapi dasar nasib hidul di kota kecil sehingga jarang ketemu bloger lain.
kalau saya kenalnya bandung sebagai kota hujan. baguslah klo banyak tamannya, berarti tamannya akan selalu hijau karena sering turun hujan.
ke kota2 terdekat lho shiqa, jamin deh bakal ketagihan kopdar
Bisa jadi panduan nih kalau saya ke Bandung. Btw, Mbak, kota saya Barabai di Kalimantan Selatan dapat julukan Paris van Borneo. Hehehe.. Katanya sih karena alamnya dan tata kotanya mirip kota Bandung. Tapi kota keciiil kalau kota saya mah. Beda dengan Bandung 🙂
ayoo mbak Yanti ceritain tentang Barabai
Pas banget dalam waktu dekat mau ke bandung, makasih lho mbak infonya 😀
Salam,
Pink
sama2 ya
Bandung mah terus berbenah yaaaa, taman2 nya manja buat nongkrong2 dengan pohon2 teduh nya + wifi nya kenceng dimana2 kan yaa ??
wifinya kencang,
wifinya susah koneknya, padahal ada beberapa lho
Taman-taman di Bandung emang juara deeh… keren keren ya kak 🙂
desainer tamannya keren memang
Asik mba Mondaa .. ke Bandung ya
Cuankinya..^^
Tamannya lumayan bnyk ya dsna, Tangerang masi sedikit nih mba..
Tangerang…, belum banyak main kesana nih Uci…, cuma tau sepintas aja
Semenjak Bandung dipimpin Ridan Kamil saya blm berkesempatan ke sana, katanya bnyk berubah ya? Moga bisa ke sana TFS 😀
aku juga jarang ke Bandung, jadi kurang bisa kasih perbandingan mbak April
tapi taman2nya memang bagus
Setelah RK jadi walikota emang secara fisik kerasa banget perubahannya. Terutama di kawasan pusat kotanya. Terus kayaknya dia udah langganan tiap akkhir tahun pasti bikin sesuatu yang baru. Dua tahun berturut-turut begitu polanya. Seneng juga sih hehehe banyak tempat publik yang bagus. Jadi bertanya-tanya, walikota sebelum RK kerjanya ngapain aja, gak ada perubahan sama sekali selain nambah mall, nambah hotel, dan sektor komersil lainnya. Kalau RK mah pertumbuhan kotanya secara detail, merhatiin sarana untuk warganya. Kalau pejabat sebelum dia boro-boro heuheuheuheu…
mungkin faktor profesi ngaruh juga ya
dasarnya arsitek yg seneng membangun dan suka yg artistik jadi nggak betah lihat kota yg cuma biasa2 aja he.. he…
Iya, RK kan arsitek khusus Urban Design. Jadi emang cocok. Sebelum jadi walikota, RK udan rajin tampil & berkarya. Tapi yg tau cuma orang Bandung, itu juga gak semua. Dulu dia aktif di Bandung Creative City Forum. Cuma pemerintah dulu ga melibatkan warganya sih kalo membangun kota. Padahal Bandung punya fakultas Arsitek tertua & terbaik. Setelah sama RK baru dipake ini jasa2 anak arsiteknya khususnya utk program 1 RW 1 arsitek.
waw keren 1 RW 1 arsitek,
kenal nama RK ini setelah Museum Tsunami itu
Lama nggak ke Bandung tahu-tahu sudah banyak berubah dan jadi cantik begini. Untung sempat baca tulisan Mbak Monda nih, kalau nggak bisa-bisa aku bengong karena terkagum-kagum kalau ke Bandung lagi
main ke Bandung pak, pasti fotonya cakep2 deh
Aihhh..asyiknya yang kopdaran. Terus kita kapan dong kopdarannya mbak?
kalau ada acara di Jkt kabari ya mama Seja
Bandung memang keren sejak kepemimpinan Ridwan Kamil. Ada nih taman yang dekat tempat tinggal, namanya Taman Lansia, samping Gedung sate. Keren juga.
Bandung makin cantik dan tertata banget ya sekarang. Udah lama banget aku ga pulang ke Bandung rasanya. Jadi kangen.