Ketika anak-anak sudah mulai paham keadaan sekelilingnya, ke mana biasanya ayah bunda mengajaknya wisata? Kami megajak anak-anak ke Kebun Binatang Ragunan Jakarta. Sebagaimana umumnya anak-anak, mereka berdua juga suka sekali melihat hewan. Setelah bosan melihat kucing dan ayam di sekitar rumah, lalu dibawa ke kampung sebelah lihat kambing. Bosan lihat kambing dan juga sapi ya ajaklah putri-putri kecil ke ke kebun binatang.
Kebun Binatang bisa dijadikan sebuah tujuan wisata edukasi yang murah meriah. Kebun binatang selalu ramai didatangi peminatnya. Walau murah tetapi bagusnya kawasan ini bersih dan tertata rapi. Bau kotoran hewan tak jelas tercium jelas. Petunjuk arahnya juga banyak, ada pula peta lokasi kandang satwa, sehingga kita bisa leluasa pilih obyek yang ingin dilihat.
Sejarah Kebun Binatang Ragunan
Kebun Binatang di Jakarta ini tak dari awal dibangun di Ragunan lho. Yuk simak sedikit sejarah berdirinya Kebun Binatang Ragunan.
Ini cerita dari almarhum pak pengemudi yang pernah bekerja di kantor kakekku. Dulu kebun binatang itu ada di Cikini, kelurahan Cikini, kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Rumah si bapak berseberangan dengan Kebun Binatang di sekitar sungai Ciliwung. Kebun Binatang pernah terkena banjir dan ada hewan-hewan yang lepas, contohnya buaya. Seram ya.
Sisa-sisa keberadaannya di Cikini kini hanya tinggal nama jalan yaitu jalan Kebon Binatang.

Menyebut Kebun Binatang Ragunan kurasa tak bisa dipisahkan dengan Raden Saleh. Lho kok?
Dahulu lahan Kebun Binatang Cikini adalah bagian dari halaman rumah milik Raden Saleh Syarif Bustaman. Ia pelukis aliran romantisme di abad 19 yang pernah tinggal di Eropa dan sangat dikenal di kalangan para bangsawan. Luas tanahnya di kawasan Cikini itu 10 hektar. Yang tersisa dari kekayaan beliau saat ini adalah rumah yang merupakan salah satu peninggalan tertua di kawasan Menteng. Klasik dan megah. Konon Raden Saleh terinspirasi dari sebuah istana di Eropa, istana Callenberg di Jerman.
Bangunan rumah Raden Saleh kini menjadi cagar budaya. Gedung dua lantai ini terletak di dalam kompleks rumah sakit PGI Cikini. Letaknya di bagian depan, akan langsung terlihat ketika kita memasuki kawasan ini. Pertama kali mengunjungi keluarga yang dirawat di rumah sakit ini terkesan dengan halaman luas dengan pohon rindang. Uniknya ada rusa tutul yang dibiarkan berkeliaran bebas di situ. Rusa sudah tak ada lagi rasanya deh..
Setelah kebun binatang dipindahkan, lokasi itu kini ditempati antara lain oleh SMPN I, Taman Ismail Marzuki, Rumah Sakit PGI Cikini, cagar budaya Masjid Al Makmur Cikini dan banyak bangunan lainnya.
Raden Saleh yang banyak bergaul di Eropa terinspirasi membuat kebun binatang seperti banyak dilihatnya di sana. Terbentuklah kebun binatang pertama di Indonesia, 1864. Nama pertamanya dalam bahasa Belanda Planten En Dierentuin yang artinya “Tanaman dan Kebun Binatang.”
Tahun 60an Kebun Binatang dipindahkan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta 20 kilometer ke selatan. Kini luasnya 140 hektar.
Asal Nama Ragunan
Kabarnya nama Ragunan berasal dari nama Pangeran Wiraguna. Pangeran ini bukan seorang pribumi melainkan seorang Belanda yang bernama asli Hendrik Lucaasz Cardeel. Nama Wiraguna diberikan oleh Sultan Banten, putra Sultan Ageng Tirtayasa. Cardel dianggap berjasa bagi sultan sehingga dianugrahi gelar bangsawan (sumber : Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia, Alwi Shahab).
Pendapat kedua kata Ragunan berasal dari wiro = pasukan dan guno = keraton. Artinya perajurit keraton. Ada sebuah makam di gang Wiraguna di sekitar Pejaten Village, Jakarta Selatan yang diyakini sebangai makam Pangeran Wiraguna.
Fasilitas yang ada di Kebun Binatang Ragunan
Kebun Binatang Ragunan tak hanya cocok untuk anak-anak. Taman margasatwa juga pas untuk orang dewasa juga lho. Banyak hal yang bisa diamati dan dipelajari di sana. Misi Kebun Binatang Ragunan tak hanya sebagai taman margasatwa. Kebun binatang juga sebagai lokasi konservasi, pendidikan, penelitian, dan rekreasi alam.
Kebun Binatang Ragunan berfungsi sebagai lahan terbuka hijau, paru-paru kota dan daerah resapan air. Ada kurang lebih 2.000 jenis tumbuhan dan puluhan ribu batang pohon. Mirip suasana hutan tropis tetapi dalam ukuran mini. Makanya suasana di sana sangat sejuk dan nyaman. Kita bisa berjalan santai di bawah pepohonan rindang, rasanya jadi terbawa suasana di alam yang damai ditingkah suara burung-burung dan siamang.
Jika datang lagi ke sana ingin lihat flora yang sudah jarang ada di lingkunganku. Ini gara-gara baca deskripsi di laman milik KBR. Banyak pohon buah langka yang masih tumbuh di situ. Bahkan di daerah itu banyak penjual buah langka seperti menteng, alkesah, kecapi dan lain-lain. Jadi dobel kan keuntungan datang ke situ, lihat fauna dapat, flora juga dapat, lalu pulang ke rumah bawa buah langka.
Mau piknik di sini? Bawa tikar atau sewa dari ibu-ibu yang keliling. Adem makan lesehan di bawah pohon. Banyak tempat lega yang memang diijinkan untuk gelar tikar. Tapi, jangan lupa sampahnya dibereskan ya.
Fasilitas lainnya tentu saja ada Children Zoo, Wahana Bermain Anak, Pujasera, Masjid, dan Pusat Primata Schmutzer.
Hewan-hewan yang ada di Kebun Binatang Ragunan
Tentu saja koleksi hewan di kebun binatang ini sangat banyak. Sebut saja gajah, zebra, jerapah, macan, beruang, komodo, anoa, aneka burung, berbagai jenis ular dan lain-lain.
Pastikan juga mampir ke Pusat Primata Schmutzer yang bagus banget.

Tiket Masuk Kebun Binatang Ragunan
Masuk ke KBR sejak tahun lalu sudah memakai kartu JakCard dari Bank DKI. Semua pembayaran termasuk parkir, beli makanan dan masuk ke fasilitas lainnya memakai kartu ini ya.
Beli kartunya di mana?
Jika belum punya kartu JakCard bisa dibeli di loket. Kartu yang disediakan seharga Rp 60.000,- dan Rp 30.000,- . Kartu harus diisi lagi (top up) supaya cukup untuk masuk fasilitas lainnya, belanja makanan dan parkir. Tiket masuk dewasa 4000 rupiah, anak-anak Rp 3.000 ,- . Kartu ini jangan dibuang ya, bisa digunakan untuk naik busway.
Kendaraan Umum ke KBR
Untuk menuju KBR paling gampang naik busway. Ada rute busway dari Dukuh Atas ke Ragunan.
Di hari libur, terutama libur Lebaran, jalan menuju Kebun Binatang Ragunan itu macet. Kendaraan bergerak sangat lambat. Makanya lebih bijak naik kendaraan umum saja.
Hari Libur Satwa
Hari Libur Satwa diberlakukan di Kebun Binatang Ragunan. Artinya Kebun Binatang ditutup. Tujuannya adalah agar hewan dapat beristirahat agar kondisinya tetap sehat, dan bisa hidup nyaman dan sejahtera.
Hari Libur Satwa yaitu setiap hari Senin. Bila hari Senin adalah hari libur nasional, maka Hari Libur Satwa menjadi hari Selasa.
Udah lamaaaa banget ngga ke sini..jadi pengen!
mudah2an bisa menyamai kebun binatang di New York sana ya mbak
Ke ragunan udah lama bgt, wkt msh sd kayanya
kalau begitu bolehlah diulang lagi kunjungannya mbak
saya senang melihat arsitektur bangunan rumah Raden Saleh .. untung sampai saat ini masih trawat dan terjaga.
Punya rumah sebesar ini dan kebun binatangnya .. kebayang kaya banget ya Raden Saleh pada zaman dahulu
iya hebat betul ya…. punya property seluas dan sebesar itu…
saking kayanya kok ya punya kebun binatang, katanya juga itu karena dia perlu model untuk melukis harimau
Halaman kediaman Raden Saleh berupa kebun binatang penunjuk luasnya pekarangan ya mbak.
Ooh Wiraguna yg asli Belanda bukan Wiraguna versi Rara Mendut ya mbak.
ha.. ha… iya ya mbak, Tumenggung Wiraguna yang nguber2 Rara Mendut
Hanya pernah sekali ke Ragunan… Sekitar 22 tahun yang lalu..
Sekarang pasti jauh lebih bagus yaaa….
ya tampaknya memang jauh berubah dari yang dulu
Halo kakak boru regar
Salam kenal dari Medan.
Aku berkali-kali ke Jakarta tapi belum pernah ke kebun binatang ini.
Wah nama pangeran yah Ragunan itu.
Cakep lah ya pangerannya.hahahah (dasar baperan liat cowok cakep)
Ketika membaca sejarah memang kembali teringat kisah-kisah masa lalu ya kak,duh aku inget kenangan di kebun binatang Medan (baper lagi,haahah)
salam kenal juga Ririn
ada kisah apa rupanya di bonbin ha.. ha..
Oalahhh baru tau banget lho aku tentang hal ini, terutama soal Hari Libur Satwa. Jadi kepengen main ke Ragunan lagi rasanya.
sama .. hari libur juga perlu buat satwa
mereka kan udah capai kerja menghibur pengunjung, layaknya pekerja mereka punya hak istirahat
hooo dah lama gak ke Ragunan, skrg bayarnya pakai kartu ya, tapi asik juga ya sekalian PP naik busway 🙂
iya mending pake busway aja, nggak repot kok
Hi mbak. Saya belum pernah kesini. Terakhir kali ke kebun binatang ya yg ada di Jatim Park itu.. Batu Secret Zoo, hehe. Kebun Binatang Surabaya gak sebagus ini sepertinya ya. Semoga pihak pengembang bs terus mempertahankan dan merawat kebun binatang di tiap kota agar ada wisata edukasi buat anak-anak kecil 🙂
Kalau menurutku sih buat kebon binatang itu harus maksimal perawatannya, supaya hewan juga sehat.
kalau cuma sekedar ada bonbin mending nggak usah ada aja sekalian, kasihan satwa tersia2
terakhir ke Ragunan jaman SMP mbak.. puluhan tahun lalu :))
boleh datang lagi nih diulang ke sini lagi Dini
Halo mba Monda. Terakhir ke Kebun Binatang sekitar dua tahun lalu, mba. Kebetulan mengajak saudara-saudara ke Ragunan. Harganya terjangkau tapi pas ramai banget
bisa banget mbak …
Ahh jadi kangen dengan Kebun Binatang Ragunan. Dannn jadi penasaran ingin masuk di RS Cikini yang bekas istananya Raden Saleh itu. Masuk dan ambil gambar di halaman kantor RS diijinkan nggak ya?
waktu aku ke sana masih tahap renovasi, nggak boleh masuk
kalau dengan komunitas sih boleh ya masuk sampai dalam, nggak tau kalau perorangan
Pernah dengar cerita kalau Kebun Binatang Ragunan itu dahulunya koleksi milik Raden Saleh. Tapi baru tahu sekarang kalau rumah Raden Saleh di Cikini dan bangunannya cantik begitu. Dah lama ga ke Ragunan. Kalau pakai e money bisa ga ya?
cantik kan ya…istananya
kalau mau liputan ke sini, mana tau bisa ikutan nebeng masuk ke dalam, kasih tau ya mbak
pakai emoney mungkin bisa, naik TJ aja bisa kan ya pakai itu
Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Monda….
Pasti anak-anak amat menyukai apabila di ajak berwisata ke Kebun Binatang (di Malaysia disebut: Zoo) kerana mereka dapat melihat binatang yang jarang ditatap di depan mata. Selain itu mereka mendapat pengajaran dan pengetahuan sekali gus. Beruntungnya masyarakat di Rangunan kerana mempunyai seorang warga yang kaya dan membina kebun binatang yang luas dan tingalan hartanya dapat dinikmati oleh generasi sekarang. Mudahan kekal sampai bila-bila seagai satu sejarah yang dapat dibanggakan.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂
wa alaikum salam, tentu tak gampang ya kak memelihara hewan dari berbagai negara
perlu perhatian besar supaya semua sejahtera
semoga kebun binatang terus terpelihara
di Kebun Binatang Ragunan juga bisa olahraga Jogging …
Olahraga sambil berwisata Edukasi
iya betul…
jogging di sini pasti terasa adem
Oh ternyata begini sejarah Ragunan. Jadi dulunya di Cikini. Trus aku baru tahu nama jalan Raden Saleh dekat Cikini asalnya darimana. Makasih infonya, Mba Monda
mbak, dirimu kok ngerti banget sih sejarahnya sampai detail begitu, salut dehhhh
itu bisa tau dari buku2 itu mbak
Saya belum pernah ke Ragunan nih Kak, bawa Vaya.
Katanya panas, dan kalau jalan kaki di dalam, takut anak gak betah. Kalau ke Taman Hewan Siantar, baruuuu dingin…. Hahaha kok malah lari ke topik taman hewan Siantar pula….
Siantar memang dingin ya..
kalau ke Ragunan jangan pas hari libur gede deh, ramai banget
Menarik juga sejarah kebun binatang Ragunan. Tanaman dan binatang memang tak bisa dipisahkan ya?
Tanaman dan binatang selalu saling membutuhkan ya mbak
terima kasih kak Monda, aku jadi belajar sejarah nich baca tulisan kakak. Sampai hari ini belum pernah sekalipun mengunjungi ragunan. hiksss penasaran pengen ke Pusat Primata Schmutzer.
area Pusat Primata Schmutzer paling bagus menurutku..
sesekali main ke sini Lin
Pernah ke Ragunan 5 tahunan yg lalu, kebun binatangnya besar dan tiketnya murah banget.
sampai sekarang tiketnya masih murah banget ya
seru bun. ada kebun binatang yang ok. di pontianak rasanya gak ada deh.
kapan2 mainlah ke Kebun Binatang Ragunan
[…] 4 dan 6 rumah Hasyim Ning dan Ahmad Subarjo, tokoh-tokoh terkemuka negeri ini. Kalau foto 5 Rumah Raden Saleh yang dilengkapi kebun binatang, sudah pernah kuceritakan beberapa saat […]
Sangat menarik sejarah Pangeran Wiraguna
Ngomongin ragunan, rasanya udah lama banget nih saya gak kesana.
main lagi lah, mungkin dengan perspektif yg beda, jadi bisa lihat fasilitas lainnya
Wah aku baru tau nih kalo ternyata Kebun Binatang Ragunan itu asalnya di Cikini dan nggak lepas dari jasa Raden Saleh. Aku jadi penasaran dengan rumah peninggalan Raden Saleh yang megah itu.
cantik ya rumahnya, aku pun ingin lihat dalamnya
Jujur aku sering kesini kak dan seneng banget kalo liat binatang. Tapi aku baru tau tentang sejarahnya hehe. Makasih yaa kak sharingnyaa bermanfaat hehe
terima kasih kembali ya
Aku sering sih bolak balik Jkt, tapi belum pernah mampir ke Ragunan.
Btw, kebun binatang memang tempat wisata yang edukatif untuk anak. anak bisa belajar tentang satwa secara langsung
Dan ternyata ada sejarahnya yang tak lepas dari Raden Saleh yaaa
KBR keren, aku suka lihat pohon2nya juga, dan jadi tempat jogging juga asik
Aku baru tau sejarah kebun binatang Ragunan ini
Padahal udah berkali-kali ke sana. Makasi kak Monda udah berbagi
Btw yang RS PGI Cikini itu cakep banget ya arsitekturnya
Dulu aku ernah dirawat di seberangnya, ada klinik di sana, viewnya RS PGI
Suka deh lihat halamannya yang luas
rumah sakit masa kini udah jarang ya yang punya halaman luas.., ini jadi aset tersendiri buat rumah sakit PGI
dalemnya rumah raden saleh itu keren banget..berasa berada di eropa..
wah udah masuk sana ya …, envy
belum pernah kesini. ternyata ada sejarahnya yang ga kalah menarik sama isi kebun binatangnya
iya, sejarahnya ternyata panjang juga
Aku baru tahu asal usul nama ragunan ini. Gedung di jalan Raden Saleh itu juga pernah lewat tapi ndak pernah masuk. Dan pernah ke Ragunan hari senin eh libur satwa dong. Bagus juga sih biar mereka istirahat
hari libur satwa supaya hewan2 nggak stres dengar berisiknya pengunjung he.. he..
Sebagai mantan penduduk Jakarta, aku tuh yaaa mosok belum pernah ke Ragunan dong. Apalagi sekarang, udah tinggal di Bandung. Weleh…Kapan yaa bisa ke Ragunan…
KBR kini makin berbenah mbak,
malah banyak yang ke sini untuk jogging lho
Aku termasuk cukup sering ke Ragunan. Naik bus TJ pun kan dari Ragunan hehehe. Tapi baru tau sejarahnya begini. Aku bacanya sampai terlena eh ngangguk2 ooooh begitu..ooooh begini 😁😁 Bagus banget tulisannya aku sukaaaa, Kak Monda 😘 Hebat juga ya Raden Saleh bangsawan Indonesia juga pelukis terkenal yg dikenal juga di Eropa. 10 hektar? Wow….
terima kasih mbak Nurul
btw, dulu sering naik TJ dari Ragunan, krn dekat kantor suami
pengaturan antriannya paling tertib deh dibanding terminal TJ lainnya, nggak ada rebut2an, pdhal pagi kan rame banget
Waktu masih sekolah, setiap libur suka main ke bibi yang tinggal di Pasar Minggu. Pasti deh salah satu hari dari sekian hari itu ada yang dihabiskan di kebun binatang
Saat itu masih bayar secara manual.
memang dekat ya teh dari Pasar Minggu ke Ragunan, sampai sekarang KBR itu jadi favorit kalau libur sekolah dan Lebaran, macet banget ke daerah sana, kami pernah terjebak beberapa jam di kemacetan itu
Anak-anak paling suka ke Kebun Binatang, Ragunan termasuk lengkap ya koleksi binatangnya, semoga semakin bersih dan terpelihara dengan baik. Ternyata tanah Raden Saleh ya..
iya yang di Cikini tanah Raden Saleh.., kabarnya beliau sengaja buat Kebun Binatang supaya bisa melukis harimau
Untungnya dipindah ya, Mbak. Meskipun awalnya karena kebanjiran dulu. Daerah Cikini sekarang termasuk crowded. Gerah pula. Setidaknya di Ragunan lebih adem. Bakal bikin binatang lebih betah kayaknya kalau adem
nggak kebayang ya kalau Kebun Binatang masih di Cikini, kesempitan pastinya
Bulan lalu baru ke ragunan bareng keluarga. Untuk hiburan keluarga yang murah meriah sih tetap jadi pilihan banget deh ragunan. Aku malah baru tahu loh mbk sejarahnya, abis baca blogmu ini.
semoga sedikit info dariku ada manfaatnya ya
Terakhir ke ragunan jaman kerja di Kebayoran Lama 2002 hehehe udah 17 tahun gak liat danau nya
ya ampun, rumahnya Raden Saleh bagus banget. Interior dalamnya mestinya juga keren banget ya. Halamannya juga pasti super luas, sampe bisa jadi kebun binatang pada jamannya.
hari kibur KBR ini mirip-mirip sama museum ya, hari Senin.
Duh, kebayang kalau Raden Saleh masih hidup dan punya tanah 10 Hektar di Cikini, berapa ya harga jual per meternya. ahahahah
Waaah baru tau kak Mon, Ragunan itu udah berpindah2 tempat. Dimulai dari Cikini.
Itu rumah Raden Saleh, zaman dulu berarti udah megah banget yak. Sekarang saja masih megah kok meskipun udah old style.