Uni Evi menemukan Situs Payak di Jawa Tengah berawal dari kebetulan, hanya dari ucapan penduduk saja. Uni orang yang cepat tanggap dan tertarik pada banyak hal, tak heran begitu mendapat info beliau langsung ingin membuktikan. Secuil informasi akhirnya bisa membawa beliau menemukan sesuatu yang menarik. Situs Payak hanya sebuah situs kecil berupa candi atau petilasan. Karena ukurannya kecil tak banyak orang tahu.
Kejadian yang dialami uni pernah kualami. Sedikit informasi dari plang situs cagar budaya berhasil membawaku (dan salah satunya dengan bundo LJ) ke tempat menarik. Yang pertama situs Masjid Tuo Kayu Jao, masjid kuno di Ranah Minang ditemukan tak sengaja ketika melintas dan melihat papan nama. Pengalaman lain ketika di Cirebon, lagi-lagi melintasi plang cagar budaya, berupa klenteng kuno tempat persinggahan Sam Po Kong. Di tempat ini dapat lagi informasi dari penjaga klenteng tentang masjid tua, Masjid Merah Panjunan.
Info secuil mengenai situs sejarah menurutku sangat patut dikejar, tak hanya untuk yang suka sejarah, tapi juga untuk semua orang. Situs yang terawat baik pasti membuat ingin tahu kian tinggi.
Apa sih yang menarik dari sejarah? Kumpulan batu atau kayu tua tak berarti? Ada perkataan bijak yang mengatakan “history repeats itself”: sejarah itu berulang kembali. Kejadian buruk masa lalu bisa diambil hikmahnya agar tak terulang lagi di masa depan.
Sejarah itu menurutku sama saja dengan dunia kedokteran dan detektif, semuanya mencari sesuatu yang tersembunyi. Sedikit info ditambah pemeriksaan penunjang seperti pengujian karbon untuk menentukan umur artefak (bisa disamakan dengan pemeriksaan laboratoris, roentgen ), ekskavasi untuk mencari bukti lalu dari data bisa ditarik kesimpulan mengenai temuan itu (sama dengan diagnosa penyakit dan menentukan terapi).
Sekecil apapun info bisa membuka tabir banyak hal. Misalkan saja hanya sekadar nama pepaya California akhirnya dengan bantuan komentar banyak teman bisa diketahui jenis buah baru temuan profesor dari IPB yang tak hanya pintar tapi juga dermawan.
Sebagai blogger tentu saja secuil info sangat berguna untuk dikembangkan menjadi bahan tulisan. Mendapatkan manfaat dari informasi minim itu layaknya mendapat durian runtuh.
Tulisan ini diikutkan pada First Giveaway Jurnal Evi Indrawanto
Bener Tante secuil apapun info saat BW itu ibarat oleh-oleh berharga yang bisa kita bawa balik saat pulang.
Mnurut saya sih banyak kok tempat-tempat yang masih menjadi sebuah misteri. Dan butuh investigasi untuk mengetahui sejarahnya. Jadi pingin dolan ke pelosok-pelosok kalau gini
Terima kasih tante Monda sudah turut menyemarakkan GA mbak Evi.. Sampun saya catat sebagai peserta ya 🙂
terima kasih uncle …
wah jurinya cepat banget nih datangnya
Dua orang pecinta budaya dan sejarah bertemu …
pasti klop keti-klop …
Sukses ya Kak
Salam saya
keliatan ya oom
kita itu ngereview tulisan uni dari topik yg disenangi dan jadi ciri khas
kl oom kan udah keliatan juga demennya artikel hubungan ortu anak ya
Betul banget Kak..
Dan saya pun menemukan tema yang benar-benar klop di hati… 🙂
di ibaratkan seorang dokter ya bun, menemukan masalah lalu didiagnosa untuk menentukan penyakitnya
iya mbak…, sebelas dua belas deh
baru tertarik dengan benda sejarah gara2 kakak.. baru tertarik sama tumbuhan gara2 ibu prih.. baru tertarik sama urang bunian gara2 uni Evi.. wkwkwkkk.
sukses kontesnya ya kak..!
tapi spesialisasi tetap pujangga kan mak he..he..
aku yg ndak bisa2 ngikutin make kalimat2 indah seperti dirimu wk..wk..
Dan.. banyak para blogger yang tertarik masalah perawatan gigi setelah mengenal duo dokter gigi ini.. 😀
Tapi, kalau blogger yang bermasalah dengan gigi, apakah gara-gara setelah berkenalan dengan duo dokter gigi ini jugak? 😀
duo dokter gigi sibuk ngeblog, pasien terlantar indak dilayani yo nyiak.. hadehh 😛
Sepertinya memelihara rasa ingin tahu emang pantas bagi seorang Blogger Mbak Mon. Dari secuil informasi, begitu di gali terbuka deh sesuatu yang baru bagi kita. Sesuatu yang baru bagi kita ini enak banget nanti kalau ditulis di blog..
Makasih atas partisipasinya Mbak Mon..:)
serasa masih punya utang deh uni kalau teman buat GA tapi nggak ikutan he..he…
tak cuma situs doang bu
cerita rakyat atau mitos di suatu daerah pun sebaiknya kita cermati
kadang ada benang merah tentang sejarah lalu yang nyelip disitu
penyebabnya adalah kebiasaan nenek moyang kita yang suka menyamarkan sesuatu sehingga sama anak sekarang dianggap mitos atau bahkan klenik padahal sebenarnya ilmiah kalo kita mau telusuri…
ya betul aku setuju
orang dulu itu sebetulnya punya kepandaian sendiri ….., cuma disampaikan dari mulut ke mulut tanpa catatan ilmiah yg buat orang sekarang menganggap omdo aja,
BW itu selain silahturahmi juga menambah ilmu ya Bu Mon
Lama gak main kesini, kangen juga dengan tulisan Bu Mon 🙂
iya mbak aku juga lagi susah main ke blogspot nih, maaf ya
memang lho kita juga jadi banyak belajar kl rajin bw, dapat manfaat ilmu yg dibagi teman2
Sedikit informasi saja mengenai sejarah berguna bagi generasi berikutnya, semoga bisa terus di gali lebih jauh sejarahnya. Semoga menang ya kak Monda ;).
aamiin, trims Nel dukungannya
menang kalah nggak penting lagi yg penting ikut rame2 he..he…
secuil informasi, namun mahal nilainya
klo saya suka mendengar “dongeng” yang berkaitan dengan sejarah, klo ngunjungi tempatnya kok masih belum begitu berminat
nah bagi2 dong dongeng sejarahnya …
ditinggu ya
hehhee..soal pepaya california itu, salah kaprahnya sudah menyebar kemana mana ya Bun….
aku aja dulu nyangka pepaya dari sono lho.. he..he…
Bunda, GA nya Mba Evi sungguh bermanfaat dan edukatif ya, kita diajak meng-eksplor sejarah dengan detail dari penjuru manapun 🙂
Keren Bun semoga sukses GA nya ya. Kangen Lama gak BW 🙂
hai..teh..trims ya dukungannya..
iya nih jarang update juga ya …,
Kalau aku pasti gak kelihatan tuh bun cagarnya kalau lewat… hihihi
nah kalau Niee..apa dong yang paling gampang keliatan..?
Secuil informasi menjadi awal ataupun pengait rangkaian informasi yang berharga. Selamat meramaikan GA sahabat ya mbak. Salam
terima kasih ya mbak..