Setelah browsing sana-sini jadilah selama di Bengkulu kami tetapkan akan bermalam di Hotel Santika. Alasan pilih hotel ini karena lokasinya di tengah kota. Kan ceritanya mau heritage trail di Bengkulu. Lokasi obyek-obyek wisata sejarah itu semuanya ada di pusat kota. Dari hotel hanya 5 – 10 menit ke rumah Bu Fatmawati Soekarno dan rumah pengasingan Bung Karno, begitu pun ke tempat lainnya. Pokoknya strategis banget deh. Hotel dipesan online dong, pastinya melalui situs pemesanan kamar hotel.
Waktu check in di hotel Santika Bengkulu ini jam 14.00, sedangkan kami sudah tiba jam 10.00. Ya sudah sewa mobil di bandara saja dan langsung cus menuju ke dua rumah bersejarah tersebut, lalu dilanjut sholat dzuhur di cagar budaya Masjid Jamik karya Bung Karno dan ke Benteng Marlborough dan sekitar Kampung Cina.
Lega deh setelah sampai di front office, kamar yang kami pesan online memang tersedia. Ya gitu deh kadang-kadang suka ada perasaan insecure kalau pesan lewat aplikasi he.. he… karena juga tak berhubungan langsung dengan pihak hotel. Kamar yang kami mau itu twin bed plus sebuah extra bed. Kelengkapan kamar standard ya, tak banyak ambil foto di sini.
Tadi sebelum check in ke hotel mampir dulu ke mal mau beli baju renang buat adek. Baju renangnya yang lama sudah tak muat sih. Nggak sempat belanja di Jakarta. Di hotel kan ada fasilitas kolam renangnya. Jadilah sore pertama langsung deh berenang, nggak tahan lihat airnya bening. Kebetulan pula kolam renang sedang kosong. Terasa seperti kolam milik sendiri deh. Capek berenang, tidur pun jadi nyenyak.
Oh iya ada fasilitas gym dan spa juga. Sayang belum sempat dicoba hingga sampai saat kami pulang.
Jualan sejarah masih merambah sampai ke hotel. Di koridor antara kamar-kamarnya digantungkan foto-foto bersejarah. Misalnya foto mesin jahit merah yang dipakai utuk menjahit bendera pusaka, foto keluarga Bung Karno, monumen Ratu Samban, Tugu Thomas Parr dan lain-lain. Ada juga dekorasi dol, sejenis rebana khas Bengkulu. Pokoknya mengangkat sejarah dan budaya lokal sebagai daya tarik utama.
Yang menarik adalah fasilitas sarapan hotel di Serunai Restaurant. Pertama karena ada menu tradisional Bengkulu. Kedua aku suka dengan dekorasi ineriornya yang sarat dengan ornamen lokal.
Jenis makanan yang disediakan di restoran ini ada menu lazim seperti nasi goreng, bubur ayam, roti dan lain-lain. Tapi ada yang khas yaitu sambal tempoyak dan pendap.
Tempoyak adalah durian yang diasamkan. Masakan ini sangat disukai warga asal propinsi-propinsi di Sumatera bagian selatan. Cara membuatnya daging buah durian dibubuhi sedikit garam lalu didiamkan saja selama beberapa hari dalam suhu ruang sampai terfermentasi. Pertama kali mencicipinya rasanya agak aneh dengan aroma yang tajam. Lama kelamaan sih biasa.
Tempoyak tak dimakan begitu saja, tetapi sebagai campuran. Bisa dijadikan sambal dengan diberi cabai dan terasi. Atau campuran untuk pepes ikan.
Pendap atau pais ikan adalah makanan khas masyarakat Bengkulu. Cita rasa dan aromanya khas.
Bahan utama untuk membuat pendap adalah ikan gebur, kelapa muda, asam dan berbagai bumbu dasar. Ikan kemudian dibungkus dengan daun talas dan daun pisang dan diikat tali. Bungkusan ini lalu direbus selama beberapa jam. Setelah matang pendap diiris kecil disantap dengan nasi hangat, semakin terasa lezatnya. Unik kombinasi tekstur daun talas yang lunak kenyal dan rasa ikan yang segar.
Dekorasi interior ruang makan ini mengambil ragam budaya lokal. Letak Bengkulu yang menghadap ke laut lepas, tentu wajar jika masyarakat mengandalkan samudera sebagai ladang rejeki. Jadi untuk menggambarkan harmoni kehidupan nelayan, perahu pun naik pangkat sebagai unsur hias. Perahu dipakai sebagai meja saji tempat meletakkan wadah-wadah santapan.
Hiasan dinding menarik perhatian sekali, karena mengambil motif batik basurek. Cantik nian. Aku jadi kepengen punya juga. Dekorasi ini berupa panel kayu, nggak tahu ini pengerjaannya seperti apa, mungkin eksklusif pesanan hotel kepada pengrajin. Aku cari di toko souvenir tak ada.
Sarapan di hotel termasuk dalam paket kamar. Kalau pesan kamar lewat situs penawaran hotel biasanya dicantumkan keterangan apakah harga kamar termasuk sarapan. Ada beberapa hotel yang bisa mengeluarkan fasilitas sarapan . Bila pilih kamar dengan sarapan maka harga kamar akan menjadi lebih mahal.
Kalau harga kamar termasuk sarapan, inilah saatnya mencicipi berbagai hidangan yang disajikan. Tapi tak kami manfaatkan maksimal deh kesempatan ini. Anak-anak terbiasa sarapan sedikit, hanya mau roti atau nasi goreng. Aku dan suami ambil pun minimal saja, biasanya hanya makan buah. Itu karena masih kepengen wisata kuliner di luar.
Paket makan sepuasnya ini tentu harus disikapi bijak juga deh. Bisa bikin kalap mau makan semuanya.
Tapi malu kan kalau bolak-balik bangun dari meja makan ambil semua jenis hidangan. Kalau memang penasaran sebaiknya ambil sedikit setiap jenis makanan. Jangan ambil banyak lalu ditinggalkan begitu saja karena tak sesuai selera. Jangan pula mengambil dan menyimpan dalam tas, karena makanan yang dihidangkan itu tidak untuk dibawa keluar.
Hotel Santika Bengkulu Jl. Raya Jati No.45, Sawah Lebar, Bengkulu 38228
Huaaa, sayang kan Mbak Monda kalo gak dicobain sekalian makanannya. Huehehehe. Ikan semua ya menunya. 😛
Tempoyak ini saya penasaran tapi takut trauma karena melihat bahan-bahannya. huehehehe 😛
ha.. ha.. karena makanan hotel itu kan hampir2 mirip semua Dan, mau cari yang unik khas lokal, maka harus menyediakan space khusus nih di perut
belum pernah cobain pendap hehehe… kalo tempoyak suka banget … kalo hotel santika doormannya pakai seragam nuansa batik bengkulu (batik besurek) warna merah, n di lobinya ada lagu bekatak kurak kariak… masihkah?
ah iya jadi ingat, betul masih ada lagu bekatak kurak kariak
jadi seneng karena udah lama nggak dengar lagu itu
Sambal tempoyak dikami juga adalah Mon…cuma lupa aku istilahnya…enak dimakan campur nasi sama ikan asin. 😀
aku baru suka makan tempoyak setelah menikah Dew.., setelah nyicip pepes ikan tempoyak buatan ipar
sebelumnya nggak pernah pengen nyoba
Sambal tempoyak dan pendap yang menggoda ya mbak, sy belum pernah nyoba. Apresiasi dengan penginapan yg sajikan penganan lokal dan suasana lokal. Salam
makanan2 ini uniknya buatku karena pertama mencoba kesannya tak akan mau makan lagi…
eh…setelah kali kedua baru suka
Wah, main ke Bengkulu mbaa! Aku tinggal di Bengkulu beberapa tahun, kalo sekarang kerja di Bintuhan (kabupaten paling selatannya Bengkulu). Pendapnya enak ga mba? Aku malah belum pernah nginep di Santika nih duh kok ya jadi pengen lihatnya cakep begitu :))
aku juga dulu pernah tinggal di Bengkulu
di Bintuhan pernah nginap semalam, sempat main ke pantai juga
pendapnya enak, aku sudah mulai suka
Penasaran sama tempoyak… di Malang belum pernah liat ada yang jual hihihi
musti impor dari sumatera mbak he..he…
Pendap itu yg bikin penasaran untuk dicoba ????
agak susah cari pendap ini, di Bengkulu pun
tak banyak yang jual
Aku dari Palembang Mba jadi udah terbiasa makan tempoyak, nah Pendap ini yang sampe sekarang belom doyan. Orang kantor tiap makan ini akunya pasti milih menu lain XD
Ata kitain kalau sudah sanggup makan tempoyAk pasti gampang deh kalau mau makan pendap
ternyata nggak juga ya he.. he..
Wah jadi makin penasaran sama makanan khas Bengkulunya. Kebetulan ada rencana ke sana Desember nanti nih Mbak
semoga nanti ketemu pendap dan yang unik lainnya di sana pak
penasan lihat Bengkulu dari mata pak Chris
Suka interiornya yang Indonesia banget deh
keren ya, mengangkat unsur tradisional membuatnya tampil beda
Wah ada sambel tempoyaknya, penasaran pngin coba ngrasain. Kapan2 bisa coba mampir nihh
kalau suka wisata kuliner layak banget coba masakan asal Bengkulu ini
Aaduh…makin penasaran dengan tempoyak…
Sampai sekarang, saya belum tau gimana rasanya tempoyak mbak, nggak bisa ngebayangin juga gimana rasanya…heheh…kapan2 kalo ada menu ini di sarapan hotel, mau coba ah!
😀
rasanya tempoyak hmmm rasa duren lembek tapi asam
biasanya kalau nyicip pertama kali nggak langsung suka mbak
Nama makanannya unik-unik tuh. Ane baru denger namanya.
Saya mah suka sengaja makan banyak-banyak mba..klo nginep di hotel.
Sesekali perbaikan gizi :p
ha.. ha.. bisa aja
[…] bagaimana pengalaman anda saat sarapan di hotel di luar kota? Ini ceritaku ketika sarapan pakai Pendap di hotel Santika Bengkulu . Jika ingin lihat suasana restoran dengan penyajian makanan sarapannya bisa dilihat fotonya di […]
[…] dari bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, check in ke hotel Santika Bengkulu dan langsung minta diantarkan ke rumah Ibu Fatmawati Soekarno di Anggut, Bengkulu. Lokasi rumah ibu […]
[…] sih makanan sunda. Daerah lain pun juga punya makanan sejenis pepes misalnya di Bengkulu namanya pendap, tentu dengan bumbu […]