Sewaktu memutuskan akan berwisata ke Bukittinggi sekeluarga tak kutemukan banyak referensi buku traveling tentang Sumatera Barat. Kisah jalan-jalan keluarga sudah pernah diceritakan di blog yang lama ya, di sini hanya buat rangkuman saja. Maka kuminta seorang teman baik, blogger yang juga seorang dokter gigi peminat fotografi, yaitu LJ, untuk membantu kami. Ibu cantik ini menyusunkan jadwal sesuai tempat-tempat yang ingin kudatangi. Beliau akhirnya mengatur rencana bersama dengan uda Anto, membuat rute perjalanan wisata di Sumatera Barat.
Sumatera Barat itu sebuah propinsi jelita di pulau Sumatera. Obyek wisatanya boleh dibilang lengkap.
Mau wisata alam? Berlimpah, terbentang mulai dari wisata danau, air terjun ngarai, dan pantai.
Wisata sejarah? Banyak.
Wisata budaya? Tak terbilang jumlahnya.
Wisata kuliner? Sangat lengkap dan variatif.
Wisata kriya atau kerajinan pun amat sangat cantik.
Uda Anto, pengemudi mobil charter yang akan kami pakai berkeliling Sumatera Barat itu punya banyak pengalaman. Untunglah, si uda Anto dulunya itu CR (candu raun = tukang jalan, istilah baru dari si uda). Sehingga banyak jalan pintas yang menyingkat perjalanan. Dan paling penting dia pun bisa menunjukkan tempat wisata kuliner yang muantaab (pakai b bukan p) . Lalu tersusunlah rute perjalanan wisata keliling ranah Minangkabau Sumatera Barat. Rute ini mencakup wisata kuliner, wisata alam dan wisata sejarah. Rangkuman lengkap wisata kuliner Sumatera Barat juga bisa dilihat di blog ini.
Jadwal juga menimbang waktu kosong seorang blogger, “Cupid” gadis cantik di Sawahlunto, biar bisa sekalian kopdar. Dan alhamdulillah, LJ bisa ambil cuti. Beruntung banget wisata ditemani orang setempat yang paham budaya, kuliner dan sekaligus jadi fotografer. Alhasil, kami banyak dapat foto spesial.
Bermalam di kota apa di Sumatera Barat ?
Lalu sebaiknya menginap di kota mana? Lokasi obyek wisata pilihan kami itu menyebar dari ujung ke ujung. Makanya harus pilih tempat bermalam yang berada di tengah, supaya tak habis waktu di jalan. Kami memilih tempat menginap di Bukittinggi. Ternyata kota dingin yang cantik ini menjadi pilihan tepat karena bisa dibilang dekat ke mana-mana. Wisma bertarif hemat sampai hotel berbintang ada semua di Bukittinggi ini.
Rute Keliling Sumatera Barat
Hari Pertama
Karena penerbangan dari Jakarta delay, kami sampai di bandara Minangkabau di Padang sudah tengah hari. Makan siang yang direncanakan di Los Lambuang Bukittinggi terpaksa ditunda dulu, dan akhirnya cari rumah makan di sekitar bandara. Untuk menuju kota Bukittinggi ada banyak mobil sewaan dari bandara, bisa sewa satu mobil atau bayar per orang saja. Tiba di Bukittinggi kurang lebih 2 jam kemudian, dan sudah tiba waktu ashar.
Tak mau menyia-nyiakan waktu, setelah check in di hotel Grand Rocky kami langsung diajak LJ ke Taruko Resort. Letaknya di lembah Ngarai Sianok. Keunikan spot wisata ini adalah bentuknya berupa sebongkah batu besar yang sebenarnya adalah bagian dari Ngarai Sianok, namun entah karena apa jadi terpisah dari bagian ngarai lainnya. Namanya adalah Tabiang Takuruang, tebing yang terkurung. Letaknya di tepi sungai kecil berbatu, menyebabkan riak-riak kecil. Jadi ingin masuk merendam kaki dan bermain air. Pemandangannya cantik, walau hujan rintik dan berkabut membuat tak leluasa.
Hari kedua
Hari kedua ini kami jalan sepagi mungkin supaya tak terlalu malam pulangnya. Perjalanan ke arah selatan ini jaraknya cukup jauh sih.
- Danau Singkarak, di danau terbesar di Sumatera Barat ini ada ikan khas, ikan bilih. Kalau mau belanja untuk buah tangan di tepi danau banyak penjual ikan bilih kering
- Masjid Tuo Kayu Jao, sebuah kejutan mengesankan secara tak sengaja melihat papan nama cagar budaya sebuah mesjid dalam perjalanan menuju Danau Kembar. Mesjid ini sebuah mesjid tua cantik yang sudah berumur ratusan tahun.
- Perkebunan Teh Kayu Aro, kebun teh indah ini produknya dieksport, dan terkenal di Eropa, kabarnya jadi teh kesukaan para raja dan ratu. Mampir di sini cuma numpang foto-foto narsis saja di kebun teh.
- Danau Kembar : danau Di Atas dan danau Di Bawah, Di daerah Gunung Talang, ada dua buah danau kecil yang letaknya bersebelahan. Dari sebuah bukit kedua danau ini bisa terlihat sekaligus, pemandangan yang sangat cantik.
Perjalanan menuju danau Singkarak ini kami ambil rute melewati Padang Panjang. Jalan kembali ke arah Bukittinggi lewat jalan lain yaitu akan melewati Lembah Anai dilanjut singgah di Rumah Puisi dan Pande Sikek.
- Makan Siang Dendeng Baracik. Di rumah makan Hj Emi di jalan lintas Sumatera, Aro Talang, bisa menemukan hidangan istimewa. Dendeng yang di atasnya dibaurkan potongan bawang, cabe, tomat dan perasan jeruk nipis. Hidangan yang jarang ada ini pernah diulas oleh pak Bondan “mak nyus” Winarno.
dendeng baracik Uni Emi, jalan lintas Sumatera Aro Talang
- Lembah Anai. Lembah yang dilalui dalam perjalanan Padang – Bukittinggi ini terkenal karena punya air terjun dengan debit air yang sangat deras. Letaknya persis di tepi jalan.
- Rumah Puisi Taufik Ismail. Rumah Puisi ini letaknya tak jauh dari kota Bukittinggi. Di sini ada perpustakaan dan penginapan. Posisinya di atas bukit, dengan pemandangan menakjubkan.
- Pande Sikek. Jika ingin cari hasil kerajinan tangan para wanita Minangkabau, bisa mampir ke desa ini. Di sini banyak toko dan galeri yang menghadirkan songket Minang dan kain bersulam khas selendang suji cair dan kain bordir.

Hari ketiga
Tujuan hari ini tak jauh dari kota Bukittinggi (kurang lebih 36 km) dan akan melewati Kelok 44 yang terkenal berliku. Siapkan stamina ya, kalau merasa tak mampu melewati tikungan tajam sejumlah empat puluh empat buah ini, lebih baik minum obat mabuk perjalanan dan tidur sepanjang jalan. Tapi rugi sih kalau tidur, pemandangannya istimewa.
Untuk menyiapkan stamina kami diperkenalkan oleh uda Anto ke sebuah warung nasi sop sapi. Sarapan lezat yang mengenyangkan sehingga esok harinya merasa harus kembali ke jalan Jambu Aia ini.
- Danau Maninjau, melihat danau ini dari tempat terbaik di Puncak Lawang. Permukaan danau terlihat bening seperti kaca sehingga bayangan gunung dan awan terlihat sangat jelas. Seperti di Eropa kata anakku.
- Rumah Buya Hamka, rumah kelahiran Buya Hamka terletak di tepi danau Maninjau bergaya atap bagonjong khas Minangkabau. Perjalanan ke sini pemandangannya cantik.
- makan siang di Los Lambuang uni Er Bukittinggi, Jangan lupa mencicipi nasi kapau di Pasar Atas. Hidangan kapau ini berbumbu lebih pekat dan pedas daripada nasi padang biasa.
- Rumah Bung Hatta, Rumah kelahiran Bung Hatta ini terletak di tengah kota Bukittinggi. Rumah kecil berlantai dua yang sangat asri.
Baca juga : Bung Hatta Kita
- Lembah Harau, lokasi Lembah Harau di Payakumbuh. Perjalanan ke kota ini terekam pada lirik lagu terkenal Ayam den Lapeh. Lembah Harau dipagari tebing-tebing tinggi dengan banyak air terjun. Di tempat ini untuk pertama kalinya melihat double rainbow yang menakjubkan.
Hari keempat
Perjalanan hari ini akan melewati kota Batusangkar. Tujuannya ke istana Pagaruyung, kira-kira 1,5 jam perjalanan lalu dilanjut ke Sawahlunto. Sawahlunto adalah kota tua cantik, bekas pusat tambang batu bara peninggalan Belanda. Museum-museum di sini apik, salah satu museum yang cantik.
Sepulang dari Sawahlunto masih sempat mampir di dangau pinggir jalan saat hujan deras. Tentunya disengaja untuk mencicipi aia kawa, minuman berbahan dasar daun kopi.
- Taman Panorama Bukittinggi, sebelum berangkat ke luar kota sempatkan dulu ke Taman ini melihat Ngarai Sianok. Jika waktu memungkinkan bisa juga berlanjut menapaki Janjang Koto Gadang, yang disebut versi mini dari Tembok Cina.
- Istana Pagaruyung, istana ini terletak di wilayah Batusangkar. Di kota ini ada bangunan peninggalan Belanda, Benteng van der Cappelen.
- Talawi, di sini ada duren lokal yang gurih banget.
- Makan siang dendeng batokok di Muara Kalaban, dendeng batokok di rumah makan ini unik karena memakai minyak kelapa yang gurih dan harum.
- Museum Kereta Api Sawahlunto, jika ingin merasakan wisata naik kereta dengan lokomotif uap kuno, Mak Itam, bisa cek jadwal perjalanan dulu ya.
- Museum Gudang Ransoem, museum ini adalah bekas dapur umum yang menyediakan perbekalan untuk pekerja tambang batu bara di Sawahlunto
Baca juga : Nisan Tanpa Nama
- Lubang Mbah Soero, ini adalah wisata menyusuri bekas tambang batu bara. Lubangnya sudah direnovasi dan diberi ventilasi yang cukup dengan memasukkan udara bersih.
Hari Terakhir
- Benteng Fort de Kock dan Taman Puti Bungsu, baca juga Benteng Fort de Kock
- Sarapan bubur kampiun dan lontong pakis uni Meri di Pasar Atas
Rute perjalanan keluarga kami masih belum lengkap. Kami belum mendatangai daerah Painan, pantai-pantai cantik dan pulau-pulau kecil di lepas pantai. Kabarnya ombak di pantainya besar dan sangat cocok untuk berselancar, sangat diminati oleh wisatawan minat khusus, olahraga. Di Painan ini pun ada kuliner enak, rendang lokan.
Semoga rute perjalanan wisata keliling Minangkabau, Sumatera Barat ini bisa membantu anda yang merencanakan perjalanan ke propinsi yang cantik ini.
tes pertamax..!
whuiihh lengkap juga rutenya yaa..
asyeek…
hari pertama itu dimulai dari jam 16.30 sore berakhir jam 19.30 malam
hari terakhir dimulai jam 7.30 berakhir jam 9.00 pagi
jadi hanya full 3 hari..
tambahin satu hari lg utk ke pantai carocok..!!!
iya betul mak..ini masih akan disunting lagi deh…
maunya semua itu dirangkum dalam satu posting ..biar bisa jadi panduan untuk yang mau ke sana
jadwal kuliner tetap : menikmati durian di setiap tempat persinggahan.. 😛
hi..hi..tak boleh lupa itu…
sebetulnya niat tersembunyi jalan2 ke sana itu cuma mau makan duren doang …
:P
hari keempat: minum Aia Kawa di nagari Tabek Patah.
Aia Kawa Tabek Patah rekomendasi da Anto …top..
ke danau Singkarak ga ada yah bund?
ada dong…di hari ke dua Pit..
Yang nyusun rute pintar. Dalam beberapa hari saja, hampir terjelajahi semua kota Bukittinggi dan sekitarnya..Kalau buka biro perjalanan untuk para blogger yang pengen ke ranah Minang kayaknya syik ya Mbak Mon 🙂
he..he… betul itu uni…cocok deh si amay jadi agen perjalanan…
#lagi mikir ambil pensiun dini dr pns.. biar bebas jd agen perjalanan.
*simpan baik2*
sudah bisa jadi travel agency nih.. buat daerah sumatra barat…. lengkap dan terencana dengan baik rutenya..
bunda, aku pengen donk sekali-kali diajakin jalan jalan 😀
sementara ini karena ke bukit tinggi itu jauh, uni weekend ini mau ke batu karas pangandaran aja dech bunda Monda 🙂
pengen ikut uni juga…belum pernah ke sana uni…, ditunggu ceritanya ya
untuk menjelajahi semua rute butuh berapa hari bun?
Mesjidnya bagus Mba Monda. Itinerarynya dahsyat deh, banyak bener tempat yang bisa dikunjungi.
Kapan, ya..aku bisa mengikuti rute ini.. ❓
Lihat rutenya geleng2, Bund.
Banyak sekali kawasan wisatanya. . .
Semoga aku bisa jalan2 ke sumatera. . .hihih
#sidikit mimpi. 🙂
bisa di jadikan rute acuan kalau mau ke Bukittinggi nih … 😀
wow… jadwalnya padat banget yak.
Keren…
btw, akhirnya mbak Susi dapat hadiah jalan2 ke Sumatera Barat kan
Uni rumah puisi taufik ismail tu bisa ya masuk kedalam??????
bisa masuk perpusnya Izza,
tapi kami ke sana itu kesorean jadi cuma ngintip2 aja dari balik jendela
Paket yang rapi mbak ada wisata alam, budaya dan kuliner menyatu. Agen turnya penjaga LJ emang keren.
Wah terperinci jalan-jalannya mbak…
Pemandu wsiatanya pasti oke ya jeng, merangkap paparazi lagi.
Semoga saya diberi kesehatan,kesempatan dan kelapangan rejeki agar bisa jalan2 ke Sumbar. Tahun 1990an sudah pernah bermalam di kota Padang dalam rangka ke Kerinci.
Salam hangat dari Surabaya
aamiin, semoga ada kesempatan kopdar di Bukik ya pak de…
pak de kayaknya udah pernah ke semua propinsi ya?
pasti nyaman menikmati keindahan alam 🙂
Destinasi berikutnya pgn ke Bukik jg nih Bun, alhamdulillah BunMon tulis detailnya, jadi bisa nyontek rutenya hihihihi
Kayaknya rutenya muter-muter dan mungkin tidak bisa disamperin semuanya karena mepetnya waktu. Kalau mau yang simpel kan bisa dilurusin aja, misalnya dari batusangka langsung ke singkarak trus tembus solok. Dari solok trus ke sijunjung trus ke payakumbuh trus balik ke bukittinggi lagi. 🙂
jika peserta tour hanya punya waktu sehari, tampaknya rute ini akan saya coba, mas.. (masjid tuo, danau diateh, danau di bawah, danau maninjau, lembah anai, diskip dulu..)
resikonya mungkin sampai sawah lunto gak begitu luang waktu untuk eksplorasi kota tua yang jumlah museumnya lumayan.. kmrn saja, 5-6 jam di sana terasa masih kurang, peserta masih belum puas.. xixi, soale pesertanya hantu museum. 😀
@kak Monda, dgn rute ini bisa singgah ke Lintau.. bisa nyicipin randang baluik.. 😛
ha..ha..ngiler deh…
Lintau itu sebelah mana ya…
@ mas Gie…, rute itu udah dilaksanakan semuanya , malahan masih kurang,ke Carocok belum, Batusangkar cuma lewat doang pengen lihat Fort van der Capellen, di Sawahlunto pengen nginep, #edisi maruk
Semoga kesampaian utk main kesana juga suatu saat nanti mbak… Asyik ya bila bisa keliling nusantara.
Banyak bener yang bisa dikunjungi dalam waktu 5 hari mbak?
wah ternyata banyak yg bisa disinggahi ya?
aku ke Bukittinggi cuma ke rumah Bung Hatta, Goa jepang, benteng fortdekock, dan danau maninjau…
jadi pengen kesana lagi ..
semua di kunjungi hanya dlm 5 hari berkeliling.. seru bgt pastinya ya mbak 🙂
Bu Adel ternyata ahli jadwal juga…
Saya yakin, lama2 akan nyusun kalender…
Selamat menyusun acara berikutnya Bu 😀
pokoknya peserta puas deh pak dengan jadwal ini, pada nggak pengen pulang
ngiler semena2…terakhir ke sini jaman lulus SMA, hmmmmmm [ngiler lg]
aku juga ngiler ke tempatmu mi…kulinernya enak2 ya…?
Adduh …
komentar saya yang pertama raib …
baiklah saya ulang lagi …
Saya sempat (hampir) setahun tinggal di Padang Sumatera Barat
Namun belum berkesempatan untuk raun-raun sekomplit ini
salam saya Kak
Ini fotonya diambil dari atas dari apaan Bun ? Dari bukit gitu ya ?
Keren 🙂
iya kang dari bukit, memang mesjidnya ada di lembah sempit di bawah bukit
Waah… bisa dicatet nih rute raun2nya… kalau bersedia memberi bocoran dana paket ini wis lah..tambah kumplit untuk dicontek… hehe…
he..he..kalau budgetnya bisa variasi sih…
hotel dari yg biasa sampai berbintang udah banyak
selain itu yg gede sewa mobilnya…
bayar tiket masuk cuma di Museum di Sawahlunto, lainnya gratis, makanan juga murah kok…
Waaahh.. langsunb dibuat buku perjalanan ke sumatera barat aja bun 😉
Muantabnya pake qalqalah ya hehehe…
waaah pu aja belum selengkap itu wisata sumbarnya bunda…:)
Wow lengkap sekali Mbak, terima kasih rekomendasi tujuan wisatanya. Minangkabau memang menarik sekali ya untuk dikunjungi, ah kayaknya saya mesti datang kemari, hehe. Pernah pula saya membaca di salah satu postingan seorang blogger bahwa di sini pun ada peninggalan purbakala berupa prasasti-prasasti dan beberapa situs, saya kepengin sekali bisa jelajah ke sana. Tapi tak mau juga lupa dengan kuliner Minang yang sudah tersohor ke mana-mana. Merasakan kuliner asli di tempat asal pun sebenarnya impian juga, haha *agak maruk ya.
Penasaran dengan Minangkabau ini!
betul Gara, banyak prasasti dan situs di Sumatera Barat, cuma letaknya menyebar, makanya nggak diajak mampir
tapi ada satu situs yang udah didatangi, nggak jauh dari benteng van der Cappelen yaitu batu kasur di kompleks makam tua Ustano Raja Alam,
udah ditulis dengan judul Ustano Raja Alam
Saya yang ngaku orang Sumbar, belum menyusuri tempat yang disebutkan itu semua, Kak.
Hanya beberapa saja, itu pun udah kapan tahun 🙁
biasa mak, kalau ke kampung sendiri kan kita fokus sama kampung dan sanak saudara, nggak kepikiran jalan2 ke sana sini
komplit banget Bun!
semoga nanti bisa jalan-jalan ke SumBar~ ????
aamiin…, semoga ya Gung
nasi kapau nya itu yg tak terlupakan kalau sdh ke padang
iya, itu itin wajib kalau ke sana
Jadwalnya padat banget kak…seru ya jalan-jalannya.
Dendeng Baracik itu kayak gimana ya kak?
aku tambahin deh ya fotonya Dew yang pasti lezat banget
Indah sekali ya pemandangannya mba MOnda
Smoga bisa keliling SUmatera Barat 🙂
aamiin…, semuanya menyenangkan di sini
yang itu rumah puisi taufik ismail ya.. apa saja yang ada disana mba, trus bisa ngapain aja disana. hehe kepo
aku udah pernah nulis khusus tentang Rumah Puisi mas, kalau mau baca search di blog ini aja pakai kata kunci rumah puisi ya
di situ ada perpustakaan dan ada kegiatan2 berhubungan dgn sastra,
dan uniknya ada banner2 potongan puisi di mana2
Seru wisatanya, Mbak. Jalan2 sama keluarga memang selalu menyenangkan.
betul mbak, dan kata anak2 jalan2 paling berkesan ya di Sumatera Barat, semuanya cantik
pinginlah aku suatu hari juga bisa ke sana, ingin ke rumah adatnya mbak, buat ku eksotis banget
memang eksotis banget rumah gadang itu mbak Ev,
pengenlah sebtulnya bermalam di rumah itu…, sayangnya belum ada yang mengusahakan
Buku traveling kadang kurang lengkap, Mbak.Saya pun kalau mau jalan-jalan ke suatu tempat ebih suka cari referensi dari perjalanan para blogger
iya betul Chi…
harus banyak cari informasi biar lengkap dan nggak kecewa kalau tak sesuai harapan
Wah, bu Monda travelingnye ke kampung saya.. Gimana bu ? Ntar kalau ke Sumbar, jangan lupa kontak saya, nanti saya informasiin tempat wisata yang lain dan unik di sumbar yang jarang terekspose .. 🙂
insha Allah, thanks ya Ari
Pagi Ari, minggu depan awal Oktober Saya mau travelling di SUMBAR overland dengan mobil via jalur barat mampir Bengkulu semalam. Bisa tolong kasih rute yang enak dan bagus untuk 4 hari di SUMBAR. Makasih ya.
aku suka sekali dengan tabiang itu kak
menyenangkan ya suasana di situ, apalagi sambil main2 air di sungai kecil itu, airnya dingiiiin
BunMoooon, ini postingan bertahun lalu ya, tp tetep mupeng euy krn blom kesampean ngebolang ke Bukik hiks
iya Orin, diupdate dan dilengkapi dikit2..
ayo atuh rencanakan ke SumBar
Halo, menarik sekali baca destinasinya. Boleh diinfo bila ngebolang berdua bagaimana untuk transportasinya untuk ke semua destinasi tersebut di atas. Kemudian, hm.. adakan rute yang sejalan jadi tidak nginap di satu kota saja. Mohon infonya ya. Terima kasih sebelumnya.
kami nggak coba transportasi umum, tapi ada kok bis antar kotanya..
maaf nggak bisa kasih info lebih lanjut
kalau mau rute yg nggak bolak balik bisa saja sih misalnya Padang – Sawahlunto – Batusangkar – Payakumbuh – Bukittinggi – Pariaman – Padang, tetapi ada beberapa obyek utama yang terlewat
mba gmn cara hub uda anto ya
nomornya udah ganti
Wah @Monda terima kasih luar biasa detail tulisannya. Saya coba tiru perjalanannya. Awal Oktober 2017 rencana akan overland bawa mobil dari Jakarta via Pantai Barat mampir Bengkulu dan Sumatera Barat. Rencana akan 4 hari full di Sumatera Barat.
Ini semua menginap di Bukittinggi, Grand Rocky?
@ LJ, sepertinya seru jika buat trip atau open trip di SUMBAR :-).
@ LJ/Mando boleh tolong kasih rekomendasi rute yang enak jika 4 hari bawa mobil sendiri, Jika memungkinkan mau ke pantai sambil ada hopping island 1 hari dari 4 hari tersebut.
Boleh minta kontak Uda Anto?
Terima kasih dan terus berbagi kisahnya ya.
[…] ini yang mengawal kami sekeluarga menapaki rute wisata keliling Minangkabau Sumatera Barat. Lokasi foto ini di sekitar danau kembar, danau Di Atas dan danau Di […]
[…] ini pertama kudengar dari pengemudi mobil sewaan kami selama Wisata Keliling Minangkabau, 3 tahun yang […]
bagus juga rute travelingnya tu buk monda, namun jika bermalamnya di satu tempat yaitu di bukittinggi, sehingga melihat atau mengunjungi objek2 wisata alam, budaya, sejarah, seni budaya, seni kerajinan terasa belum memuaskan dan masih banyak yang lain hanya sebentar, karena di setiap daerah kabupaten di sumbar itu apalagi saat ini cukup banyak sekali yang bisa di kunjungi, ingat objek2 wisata alam kebanyakan hanya di kabupaten2,,, saya membaca dari komentar2 diatas, ada wisata sejarah yaitu berupa menhir, menhir itu banyak sekali di daerah kab, 50 kota, jika dari kota payakumbuh ke salah satu objek menhir di daerah maek kab. 50 kota lebih kurang 80 km, menhir yang berupa batu2 mulai dari kecil sampai ke yg besar2 dan itu ribuan banyaknya juga terdapat di berbagai lokasi, dan umurnya mungkin sudah ratusan atau ribuan tahun juga ada namanya talempong batu, yang sekarang sudah dikemas menjadi objek wisata, talempong batu ini jumlahnya lebih kurang 10 buah, masing2 ukurannya berdiameter dari 30 s/d 60 cm dan panjangnya kira2 2 mtr lebih, yg namanya dari alam tidak ukuran yg sama, batu talempong ini disusun rapi oleh masyarakat, diletakan di atas sebuah lobang, yang konon kabarnya dari saisuak dulu, batu ini di ketok sedikit bunyinya kayak talempong berfungsi untuk mengumpulkan masyarakat, saya sendiri juga sudah pernah mencobanya untuk memukul kesemua batu tersebut dengan nada yg berbeda yg dihasilkan, waooo ini betul2 batu dari alam yg ajaib,,, sedikit saja diketok dengan batu alam yg kecil,,, berbunyi kayak memukul talempong,,, asyik gak gitu,,, itu lah ciptaan Alloh Yang Maha segalanya, juga di daerah Maek itu ada yang nama bukik posuak ( Bukit Berlobang ) yg bukit berlobang ini Helikopter saja bisa lewat kedalamnya,, hehee dan masih banyak lagi destinasi objek wisata alam lainnya didaerah maeh ini seperti ada bukit berbentuk kapal,cukup menarik juga ada berbagai air terjun yg sangat menarik daaan yg lain seperti ada Goa Seribu dekat dengan Lebah Harau, yg cukup menarik, yg Goa ini kebetulan istri saya mengunjungi bersama para pejabat dari Kantor Pariwisata pusat, provinsi dan daerah bahkan sampai bermalam di dalam goa itu saking unik dan besarnya, oh yaa kebetulan istri saya menjadi Kabid Pariwisata di Dinas Pariwisata Kab, 50 Kota membidangi semua Destinasi Objek Wisata yg ada di Kab. 50 Kota,,,, dan saya pun juga seorang guru Seni Budaya dan Keterampilan di salah satu SMA di Kab. 50 Kota,, dan saya juga sudah banyak sekali mengunjungi semua objek wisata dari berbagai bentuk objek ke setiap daerah di Ranah Minang ini,,baik secara bekeluarga, bahkan juga dengan Siswa2 SMA secara berombongan dengan mobil Pariwisata namun kalau saya tidak terjadwal 4, 5 atau 6 hari kunjungan, misal kita dari payakumbuh tujuan ke danau atas dan bawah solok selatan dan termasuk ke kebun tehnya yg sangat luas dgn lama perjalanan lebih kurang 3 jam lebih perginya itu pun dgn mobil pribadi kemudian pulang lagi ke payakumbuh tibanya udah pasti lewat tengah malam melewati batusangkar, danau singkarak, kota solok cari jalan pintasnya arah Alahan Panjang, karena daerah Alahan Panjang ini masyakatnya terkenal dengan petani bawang merah, tomat, cabe, bawang prai, kentang yg semua sawah begitu bersih dilihat disepanjang perjalanan yg mempesona, bahkan hampir disetiap rumah di kota Alahan Panjang ini kita melihat jejeran jemuran bawang merah bukannya jejeran jemuran kain yg sudah dicuci,, karena daerah ini terletak diketinggian jadi tidak ada sawahnya bertanam sejenis padi dan kita juga bisa naik kapal2 ukuran kecil di danau bawah itu, kalau danau diatas kita tidak bisa kebawahnya, ini yang anehnya danau kembar itu, namanya dibalikkan danau diatas letaknya jauh dibawah perbukitan, sementara kita berada diatas dekat dengan danau yg dibawah, di danau bawah inilah banyak dinggir danau jasa2 kuliner, mau naik sampan atau kapal2 ukuran untuk 20 s/d 30 penumpang untuk mengelilingi danau ini dllnya. nah justru danau diatas letaknya jauh kelembah bukitnya tidak ada orang bisa ke pinggir danau ini tapi hanya dilihat dari atas,
okeee sekedar curahan tentang destinasi objek2 wisata di Ranah Minang,, memang tiada duanya, apalagi sekarang ada Jembatan Layang Kelok 9, yg setiap orang melewati ini merasa decak kekaguman yg juga sudah dijadikan juga sebagai objek wisata alam oleh pemerintah daerah termasuk Lembah Haraunya sudah dijadikan Objek Wisata Mendunia, disitu ada namanya Perkampungan Perancis, Perkampungan Korea, Perkampungan China apalagi untuk berselfi kayak sudah kembali dari luar negeri…. heheeee
Okeeee,,, maaf yaa kepanjangan, bisa jadi membosankan…..
Wassalam