Rumah Gadang sebutan untuk rumah adat di Minangkabau pastilah sudah banyak rakyat Indonesia yang tahu, paling tidak ini terwakili dari hiasan atap bagonjong di rumah makan Padang.
Rumah Gadang gampang dikenali dengan atapnya yang khas berbentuk tanduk kerbau. Bentuk atap dan nama Minangkabau itu sendiri ada asalnya, kurang lebih berarti menang kerbau. Tentang ini, ada kisahnya tersendiri.
Maka, berwisata ke Ranah Minang tanpa melihat sosok rumah gadang bagaikan makan sayur tanpa garam. Rumah Gadang masih banyak dijumpai di tempat asalnya, baik yang dipakai sebagai rumah tinggal, istana atau perkantoran yang mengadopsi bentuk atap bagonjongnya saja. Dari yang berukir lengkap, ukir sederhana atau yang polos tanpa ukiran, semuanya sangat cantik. Ukiran berupa bunga dan sulur.
Rumah Gadang yang kami kunjungi Istana Baso Pagaruyung yang masih dalam tahap sentuhan akhir, saat itu masih ada para pekerja yang menyelesaikan bagian dalam istana.Istana ini beberapa waktu lalu terbakar karena tersambar petir.

Atap rumah gadang yang meruncing itu dimaksudkan supaya air hujan gampang turun ke bawah, jadi tidak mudah bocor meskipun atapnya dari ijuk. Ternyata rumah gadang ini tak hanya bentuk atapnya saja yang unik bentuk rumah secara keseluruhan juga unik. Kusangka bentuknya sama saja dengan rumah biasa pada umumnya yang dindingnya tegak lurus 90 derajat.
Bentuk dasarnya segi empat tidak simetris yang membesar ke atas. Kalau di ilmu geometri mungkin bentuknya seperti trapesium terbalik. Jadi bentuk dinding, kusen dan pintu itu tidak simetris, membentuk sudut yang lebih besar dari 90 derajat, pasti pembuatannya memerlukan tukang yang sangat ahli dan telilti sampai presisi. Sangat menakjubkan.
Kunjungan kami ke istana Pagaruyung pada saat renovasi masih berlangsung, masih ada para pekerja yang memberikan sentuhan akhir pada interior. Beberapa waktu lalu istana ini memang terbakar tersambar petir.
Selain ke istana,kami pun sempat mampir ke dua buah rumah gadang yang letaknya bersebrangan, masih terletak di wilayah Pagaruyung, Batusangkar.
jad pingin masu kerumah gadang bun, paling bisa di taman mini ya yang terdekat
aku malahan kepengen nginep di rumah gadang …
ada nggak ya yang mau nerima he..he…
adem lho tidur dirumah ngadang itu bund.. *dulu sempat ngerasain*
sayang sekarang udah ga banyak lagi rumah gadang yg ada..
Rumah gadang adalah salah satu rumah tradisional di Indonesia yg paling dikenal. Bentuknya unik dan juga indah. Tapi saya belum sempat merasakan suasana di dalamnya, asyik deh kayaknya bunda 🙂
iya aa, kalau dicermati memang asyik deh menikmati keindahan ukiran dan kemegahan arsitek , juga aneka perlambang yang mendasari pembuatannya
apalagi ada beberapa perbedaan kecil pada bentuk atap dan bangunan di beberapa nagari ..
oh itu maksudnya knp atapnya runcing ya mbak. jd air gak mengendap lama di atap ya..
pinter ya prinsip itu bisa dipikirkan…
bentuk rumah yang membesar ke atas katanya untuk menghindari tampias
itu yang pake kerudung kuning dan jingga, serasi banget ya..?
#jika ada kesempatan lg, kita nginep di rumah gadang.
ketiganya serasi dengan rumah gadang ya..
ada yang serasi dengan ukiran ada yang serasi dengan kusen he..he…
hayuk ah nginep di rumah gadangnya siapa ya…
semoga aja ada yang mau nampung kita ya mak..
bangunan di Jawa pun unik dan mengandung prinsip kearifan lokal ya…
xixi iya, abu2nya Indira serasi sama rumah gadang juga..
sekedar pembuktian pemakaian keruduang dari hari pertama sampai tiga, gak pernah meleset kemecingannya. 😛
nanti emak cari info deh, kali aja ada penginapan berupa rumah gadang..
coba rumah gadang nenek cupid masih ada,udh cupid ajakin nginap disana deh.. 😀
itu namanya jodoh mak
:D
rumah yg cantik ya mbak… *apalagi ornamen ungunya.. hehe…* 🙂
he..he..ungu teteuup
Saya juga baru tau Mb, bahwa atapnya yang runcing berfungsi agar air hujan gampang turun ke bawah, jadi tidak mudah bocor meskipun atapnya dari ijuk. Terus bentuk dindingnya juga befungsi untuk mengatasi tempias.
He3x benar juga ya….. 🙂
ada lagi da pakemnya…udah tau mungkin ya
dinding depan rumah gadang dari papan, tapi bagian belakangnya dari anyaman bambu
kl dari deket ternyata ukirannya cantik bgt ya mb 🙂
pinter ya pengukirnya…
asli saya pingin banget masuk Rumah Gadang dan tidur di dalamnya Tante.. Unik sih bentuknya.. Eh request cerita Menang Kerbaunya dong Tante.
uncle cerita menang kerbaunya ke Padeblogan aja ya
Bun, saya jujur nyari di kamus artinya tempias :D, malu saya…
Keren ya pemikiran orang jaman dulu yg sudah memikirkan sedetil itu…
kata bakunya tempias ya…jadi ikut ngecek juga nih…
sekalian dibenerin deh…, trims ya
bunda justru dulu pertama dengar kata ini masih kecil ketika di Papua, kirain asli bahasa sana … ternyata memang bahasa Indonesia ya…
waktu mamih ke istano Pagaruyuang ini , mamih bilang sama eMak, kalau bangunannya kok miring yaaa…seperti sampan, tapi jendelanya kok gak ikut miring??
bener2 hebat ya BunMon arsitektur Rumah Gadang ini .
salam
iya ya mam … miringnya itu di bagian belakang aja ya…
di depan sih keliatannya nggak …
lupa sih nggak ngecek lagi ke depan
Kirain rumah Korea aja yang dirancang dengan hebat, ternyata rumah gadang ini juga keren. Tanpa ribet perhitungan ini itu, mereka bisa membangun rumah yang membesar ke atas sejak dahulu kala. Subhanallah…
tentulah orang kita pinter semua ..he..he…
rasanya tiap rumah adat itu pembuatannya ada prinsip2 kearifan lokal yang bisa saja berbeda antar daerah …jadi nggak asal buat begitu saja
seperti lamin itu dibuat berkolong tinggi kan ada tujuan untuk menghindari binatang buas
Arsiteknya keren ya Bun *takjub*.
Dan membayangkan tidur di dalam rumah gadang itu, sepertinya hangat ya^^
ayuuuk gabung rame2 nginap di rumah gadang
Rumah gadang kekayaan arsitektura ekologis ya mbak, diselaraskan dengan tingginya curah hujan di Sumbar. Salam
ya betul mbak…sesuai dengan mottonya “alam takambang jadi guru”
buat rumah inipun pastilah hasil pengamatan nenek moyang selama bertahun-tahun terhadap lingkungannya
Rumah gadang memang cantik ya bentuknya.
Apakah ada orang sekarang yang membangun rumah gadang mewah ya ?
Passti bagus kalau dilestarikan
Bundo Bukik pernah saya mintai artikel rumah gadang untuk di blog plesiran, sayangnya blog itu koleps.
Salam hangat dari Surabaya
pak de masih ada orang yang bangun rumah gadang megah …
foto yang ke 3 itu, dibangun kalau tak salah ingat tahun 89, masih terbilang baru kan.., saya ingat karena peresmiannya bersamaan dengan liburan pertama kali ke Sumbar
atapnya rumah gadang memang unik ya mbak d(^0^)
persis seperti tanduk kerbau ya
Pertama kali tahu gambar rumah gadang dari gambar di uang Mbak, melihat gambarnya saja sdh kebayang betapa uniknya desain. AAtapnya itu pasti susah bange deh bikinnya…terus bagian bawahnya, bisa buat main petak umpet juga.
#penasaran pengen melihat rumah gadang secara langsung
hayuk ..jalan-jalan ke Sumatera Barat…
bunda, bikin hotel ala rumah gadang bunda, nanti uni nginep di hotelnya bunda ^_^
maaf baru mampir lagi bunda, lama off dari dunia maya, kesenengan nonton movie, anime ma k drama on line 😀
aamiin didoakan punya hotel …
apa kabar uni? …wah…nonton terus udah abis berapa seri film Koreanya tuh
Ada keinginan dari dulu pengen lihat Sumbar dari dekat. Inget tadinya pilihan kedua waktu UMPTN dulu mau Unand. Karena sejak dulu keindahan Rumah Gadangpun sering terngiang di telinga.
Intinya pengen ke sana. Tapi entah kapan he he.
insya Allah nanti ke Sumatera Barat dan bisa bawa pulang foto2 indah ya kang
lho…kok komen cupid ga muncul yah bund??
ketangkap spam ya???
ketangkap spam…udah bebas sekarang ya
Rumah tradisional lebih indah dari pada rumah2 yg ada sekarang..
Rumah gadang adalah tempat tinggal komunal bagi saudara saparuik (seperut), yg turun dr nenek yg sama. Sayangnya perkembangan sosial membuat keluarga sekarang mengecil jd keluarha inti. jadi yg banyak dibangun cuma rumah biasa yg ditempati suami- istri dan anak2 meteka. Kebanyakan rumah gadang yg ada sekarang cuma rumah tua. sedih juga ya Mb Mon?
udah lama gak masuk rumah gadang… padahal tinggal di daerah asal rumah gadang itu sendiri… 😥
Saya paling suka klo melihat rumah adat yang modelnya panggung,dulu pernah lihat waktu ke TMII, rumahnya besaaar banget dan dindingnya unik, penasaran klo di MInangkabau gimana ya, apa sama seperti yang di TMII
indah sekali bentuk rumahnya. Selain bentuknya, detail ukirannya juga kelihatannya indah sekali ya Mbak..
Sejak terbakar beberapa tahun yang lalu, saya belum pernah mengunjungi Istano Pagaruyung lagi. Insya Allah suatu saat saya akan ke sana lagi.
Di kampung saya, masih ada beberapa rumah gadang peninggalan nenek moyang, meski sudah uzur, namun tetap menarik untuk dilihat dan terus dijaga.
Sewaktu pulkam kemarin, ada sebuah rumah gadang yang baru dibangun. Tentu dengan cara modern. Menurut kabar, biayanya sangat fantastis. Sebab, pengerjaannya yang lumayan rumit… Pengen juga ah punya rumah gadang di kampung. Tapi, sanggup gak ya..? haha.. 😀
jaman sekarang buat rumah gadang pasti mahal banget …
harga kayu sudah tinggi …..
Dear Kak Monda,
Setahuku, rumah gadang berarti rumah yang besar. Sedangkan rumah khas Minang adalah rumah (bisa besar bisa kecil) dengan atap bagonjong, namun sering orang mencampur aduk sehingga yang dimaksud rumah gadang itu rumah dengan atap bagonjong.
Memang sih, rumah gadang jaman dulu kebanyakan beratap bagonjong
Mohon koreksi jika saya salah
Salam,
Kami memproduksi rumah kayu menggunakan sistem bongkar pasang KnockDown dengan berbagai pilihan model dan ukuran sesuai kebutuhan dan keinginan anda. Dengan pengalaman selama bertahun tahun dan profesionalitas membuat kami terus berinovasi dalam membuat rumah kayu yang berkualitas tinggi, eksotik, kuat dan nyaman.
visit: http://www.rumahkayu-modern.com
Hp: 085299981088 / 089675774536
pin: 228e414f