Belakangan ini wisata alam kekinian (maksudnya yang bisa foto-foto cantik a la Instagram) bermunculan di Yogyakarta, yaitu lokasi wisata yang hadir sejak maraknya trend foto di ketinggian berlatar pemandangan alam. Ternyata banyak potensi tersembunyi di propinsi ini. Bergabung dengan wisata sejarah dan budaya serta olahraga menantang menjadikan daerah istimewa Yogyakarta ini tetap populer di mata wisatawan. Tapi, nama Puncak Becici baru pertama kali kudengar pada saat kedatangan Presiden Obama beberapa tahun lalu.
Apa sih yang menarik hati Presiden Obama melangkahkan kaki ke sini? Katanya keindahan hutan pinus seluas 4,4 hektar ini layak diacungi jempol ditambah lagi udaranya sejuk khas pegunungan. Menikmati sunset dan sunrise dari sini oke banget (coba deh browsing foto-foto keren karya fotografer). Lokasi Puncak Becici di Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, kurang lebih 30 kilometer dari pusat kota Yogyakarta.
So, tempat ini dimasukkan list oleh para gadisku. Lalu kami googling mencari tempat berpemandangan indah lainnya. Masukkan dalam catatan dulu saja.
Lalu, transportasi ke sana bagaimana? Menurut emaknya Saga ke Puncak Becici bisa pakai taxi online. Setelah sarapan di warung Handayani di Alun-alun Kidul baru deh cari mobil. Semula hanya minta diantar ke Puncak Becici saja, tapi jadi mikir nanti pulangnya susah cari kendaraan. Akhirnya karena si bapaknya ramah dan tahu medan kami jadi sewa mobilnya sehari. Mobilnya Avanza dan alhamdulillah cocok menjalani rute yang naik turun dan berkelok. Jalan beraspal mulus banget, nyaman banget rasanya.
Ternyata, searah dengan Puncak Becici, masih di wilayah hutan pinus yang sama, banyak spot yang menawarkan lokasi foto cantik. Di tempat-tempat yang dicatat dari hasil googling itu ada berbagai bentuk dan formasi buatan disiapkan pengelolanya sebagai tempat berfoto. Ada yang berbentuk helikopter, binatang, bintang dan lain-lain. Kedua gadis tak tertarik untuk mampir. Kurasa memang spot buatan seperti ini cepat membosankan he.. he..
Sayangnya, tiba di Puncak Becici mendung mulai turun, padahal saat berangkat tadi langit terlihat sangat cerah. Nggak bakal bisa nih sampai ke titik tertingginya. Bergegas kami beli tiket dan mulai berjalan masuk ke gerbang yang dibuat dari potongan kayu pinus dan dipagari tanaman Celosia berwarna cerah, kuning dan jingga. Di sekitar pintu masuk itu ada beberapa buah warung yang cukup rapi menyediakan makanan kecil dan souvenir untuk oleh-oleh.
Inilah beberapa spot yang sempat kami abadikan sebelum akhirnya hujan turun rintik.
Hutan pinus ini adalah kawasan yang dikelola Dinas Kehutanan dan Perkebunan propinsi DIY. Puncak Becici salah satu dari 7 blok Mangunan yang disulap masyarakat untuk pariwisata. Hutan pinus tertata baik, jarak antar pohon teratur, dasar hutan ditanami rumput yang sedemikian bersih hingga serasah pun hampir tak ada.
Dahulu penduduk sekitar memanfaatkan hutan ini dengan cara menyadap getah pohon pinus. Kini sebagian dari mereka telah beralih ke sektor pariwisata. Pengelolaan hutan pinus ini juga atas inisatif warga yang telaten. Perlu kesabaran menjadikan hutan pinus ini sebagai obyek wisata baru. Setelah sekian tahun mengenalkan Puncak Becici ini melalui media sosial akhirnya pelancong mulai berdatangan. Tetapi di antara banyaknya para wisatawan yang berlalu lalang dan warga dengan pekerjaan barunya sebagai insan pariwisata, masih bisa ketemu warga setempat yang melakukan pekerjaan tradisionalnya, berjalan memikul potongan ranting dan batang kayu, tampaknya untuk kayu bakar.
Jika cuma sekejap di Puncak Becici apa yang bisa dilakukan? Tak mau rugi walau terhalang cuaca yang tak mendukung kami sempatkan juga berkeliling. Untungnya masih sempat jajal berfoto di sarang burung. Lumayanlah jadi alternatif karena tak sempat melihat spot foto pohon pinus yang terkenal dengan berlatar awan Jogja itu. Naik ke tempat ini tentu harus pakai tangga. Walau rada gamang, sampai juga di atasnya. Eh… kok tiba-tiba si bapak mengangkat tangganya he.. he.. sampai teriak kaget deh.
Di antara pohon-pohon pinus itu disediakan bangku-bangku. Tercapai deh kemauan anak gadis berfoto berlatar belakang pohon pinus. tinggi menjulang. Keasyikan lainnya … memunguti biji pinus yang berbentuk unik, bisa dibawa pulang untuk properti foto suatu saat kan.
Hanya itu yang kami nikmati di sana. Oh ya, beli jagung rebus juga. Enak kan di udara dingin makan yang hangat.
Ternyata Puncak Becici ini berada di jalur antara Yogyakarta dan kota Wonosari yang terletak di daerah Gunung Kidul. Pak supir melempar ajakan bagaimana kalau sekalian saja ke pantai. Sebetulnya rencana ke pantai-pantai itu keesokan harinya, tapi daripada nggak bisa leluasa di Puncak Becici akibat hujan kan, ya sudah sepakat berlanjut ke pantai. Nanti saja ya disambung cerita ke pantai di tulisan berikutnya.
Wah…aku blm pernah ke sini nih.. Pernah ke Mangunan bbrp th lalu, Becici blm eksis hehe.. TFS mba Monda..
nah iya nama Mangunan rasanya sudah lebih sering dengar dibanding Becici ini, relatif lebih baru ya mbak lokasinya
Aku malah baru sekali ini dengar nama tempat ini, hahaha…
aku tak sendiri kalau begitu ya he.. he..
sangat fresh udara disana saya suka pegunungan apalagi kalau udara dingin mrip Malino di Sulawesi selatan
Malino itu jadi tempat wisata juga ya?
Aku sukaa kak kalau lihat pepohonan tinggi menjulang begitu, jadi teringat pernah juga ke wisata hutan di Jerman (treetop), kita bisa melihat hutan dari ketinggian krn ada jembatannya 🙂 .
iya au ingat Nel.. posting itu.., waktu opung datang ke sana kan ya
Menurutku, Yogyakarta itu sekarang sudah mirip Bali. Kreatif. Potensinya banyak. Jadi cocok saja apa-apa dijadikan destinasi wisata. Seperti Puncak Becici ini, emang cakep banget untuk foto-foto. Gak salah deh kemudian hits di sosial media 🙂
bener uni, dan warganya mau berusaha dan tekun ya ..
Belum pernah ke sini, dan pengen nyoba. Apakah sama dengan hutan pinus Gunung Pancar di sentul Jawa Barat ya?
waduh.. aku belum pernah ke Gunung Pancar, padahal dekat dari rumah he.. he..
Integrasi wanawisata, hutan pinus untuk wisata seperti Puncak Becici semoga jadi loko perbaikan ekonomi sekaligus tetap cinta kelestarian alam ya mbak.
Yogya tak pernah mati gaya dan selalu ngangeni
Salam hangat tuk keluarga candu raun
Betul mbak asalkan warga tetap tertib mengikuti aturan2 dari Dinas Kehutanan atau pemerintah setempat ya, daerah mana yang boleh dimanfaatkan kan ada aturan2nya sendiri
wah seru banget. tempatnya instagramable sekali mbak.
kalau saya di sana, bisa lari sana sini buat ambil foto hihi
terima kasih sudah sharing 🙂
ha.. ha.. betul, pasti mau dieksplor setiap sudutnya ya mbak Liana
Paling suka kalau jalan-jalan ke hutan, adalah melihat pohon-pohon tinggi menjulang begitu….
pohon2 tinggi gede itu gagah dan menakjubkan, bisa bikin imajinasi tersendiri he.. he..
Fotoku biasa aja disitu, nggak fantastik kayak orang2. Dasar nggak bakat wkwwkkk. Padahal banyak sekali spot yg bisa dieksplor disitu.
foto2nya pakai dipoles sana sini mungkin mbak.. he.. he..
Baru tau nih tentang Puncak Becici. Lumayan jauh ya dari pusat kota Jogja sekitar 30 km wiiih.. Tapi senang ya pas sampai di tempat tuh pemandangannya memesona deh. Kalau lihat foto2nya sih ini perlu dikunjungi 🙂 Tq infonya, Kak Monda.
perjalanan ke Puncak Becici ini luamayan indah.., ganti suasanan lihat pohon2 pinus mbak
Tempat nya asik juga tuh di tambah udaranya yang sejuk hehhe
iya menyenangkan untuk bersantai berlama2 asalkan cuaca mendukung
ngetop puncak becici ini … memang ternyata indah dan adem … asyik banget untuk jadi destinasi wisata, apalagi banyak spot kece untuk selfie 🙂
bersapedahan ke sini pasti asyik juga oom, jalannya mulus
Sejak tahun 2014 aku ke sini, waktu belum ada apa-apanya; sampai sekarang belum ke sini lagi.
Hemmm, terlihat amat sangat berubah
dulu hanya biasa2 aja ya Sitam?
Blm prnh kesana.. Trakhir ke jogja, kayaknya tempat ini blm happening :p. Harus ke jogja lagi berarti.. Aku tuh paling suka nyiumin aroma pinus. Wanginya seperti aroma steril gitu. Enaak dicium 😀
iya aroma pinus itu seperti karbol ya
Pernah mau kesini, ngukur jarak dari Ambarukmo Plaza sekitar 3 Jam perjalanan. Akhirnya urung kesini. Beneran 3 jam dari alun-alun Jogja atau berapa jam perjalanan Mba.
cuma sekitar satu jam dari alun2 kok
Saya suka jalan-jalan di hitan pinus begini. Empuk 🙂
aku baru tahu namanya kak, tapi jogakarta sekarang banyak wisata pinus ya mba
Makin banyak wisata hutan pinus di Yogya sepertinya ya Mba. Cakep juga ini kelihatan sejuk dan cocok buat santai-santai. 😀
Aku belum ke Puncak Becici. Tapi memang di daerah Mangunan ini banyak obyek wisatanya. Cuma transportasinya yang susah kalau nggak nyewa seharian. Minimal buat pulang pergi. Karena pernah sih naik taksi online ke Mangunan kemudian pulangnya nggak bisa pesan. Jadinya naik ojek disambung dengan taksi online yang akhirnya keluar modal lebih banyak.
Di Becici, menikmati indahnya pepohonan pinus, spot foto yang unik, segarnya udara dan angin yang menerpa, memunguti biji pinus, hmmm… selamat datang kembali di Jogja.
Waktu ke becici dulu saya pagi-pagi, habis subuh berangkat, dan seger banget udaranya disana, udah seperti di atas awan gitu.
Melihat foto di postingan ini memang sediit ada perbedaannya sih, terutama dari spot-spot fotonya..he
Wah, saya yang asli Jogja malah belum pernah ke sini. Puncak Becici terkenal setelah saya jadi perantau Bekasi. Hihi.
Udah lama banget gak ke Jogja bun, jadi pengen ke sana lagi. Di Bandung juga seru kelihatannya, banyak juga yang seperti ini ya bun
Aku belum pernah mampi sini kak padahal nampak seru ya
wuihhh.. keren bet dah!
must-visit nih kalau ke Jogja