Mau buat perencanaan liburan lagi ah. Aku dapat undangan pernikahan dari teman di Semarang yang akan menikahkan putrinya. Setelah itu ada juga ajakan teman yang mukim di Surabaya untuk liburan bersama teman-teman SMP. Waktunya hanya berbeda dua hari. Kesempatan yang sangat baik sekali untuk sekaligus jalan-jalan dan wisata kuliner khas yang terkenal di Semarang dan Surabaya.
Aku baru pertama kali ke Surabaya dan itu pun hanya menginap satu malam. Tentu saja waktu sehari tak cukup untuk mengulik Keunikan Kota Tua Surabaya. Kala itu hanya sempat ke House of Sampoerna dan ke Trowulan, padahal di wilayah kota tua Surabaya masih banyak yang ingin kudatangi dan kujelajahi.
Sementara menunggu dibuatkan itinerary oleh teman Surabaya, kubuat saja dulu ancer-ancer rencana wisata kuliner di kota itu. Beberapa tujuan kuliner ini sudah ada cabangnya di Jakarta, tetapi aku pengen banget merasakan keotentikan rasanya yang sudah tersebar dari mulut ke mulut.
-
Bebek Sinjay Bangkalan

Beberapa tahun lalu itu menyeberangi selat Madura melalui jembatan Suramadu pada sore hari. Ingin melanjutkan perjalanan menuju kota Bangkalan demi wisata kulinernya. Tapi karena anak-anak sudah kelelahan jadi akhirnya kami kembali ke hotel. Gara-gara Gagal Beli Bebek Sinjay dan Batik Madura jadi terbayang-bayang deh kelezatannya.
Apalagi ditambah komentar teman-teman yang membenarkan kenikmatan menyantap hidangan bebek goreng dengan kremes yang gurih dan sambal pencit (mangga muda) yang pedas asam. Katanya makan sambalnya sampai berkeringat dan terasa menjalar sampai ke kuping.
Iming-iming kenikmatannya mengalahkan review negatif pengunjung yang mengatakan antrinya bukan main panjangnya. Jangan-jangan panjangnya antrian itu yang menyebabkan orang datang.
2. Bebek Songkem Bangkalan
Satu lagi hidangan bebek di Madura yang ingin kucicipi. Kok bebek lagi sih? Xi.. xi… daging bebek itu walau tak selembut daging ayam tapi rasa alotnya itu yang khas. Untuk makan siang seringkali aku dan rekan-rekan kerja pesan nasi bebek Madura dekat kantor. Ingin sekalian sih coba menu nasi bebek di pulau Madura.
Bebek Songkem namanya. Bebek Songkem menyajikan hidangan bebek yang dikukus dengan batang pisang. Seperti apa ya rasanya. Membayangkan batang pisang itu kan bergetah ya, apa pengaruhnya pada rasa bebek? Apakah membuat daging bebek terasa lebih empuk?
3. Soto Ambengan Pak Sadi
Soto Ayam Ambengan Pak Sadi ini sudah banyak cabang di mana-mana. Bahkan ada rumah makan yang hanya mencantumkan nama Ambengan saja, makanya harus ada dicantumkan kata ASLI ya?
Jadi ingin membandingkan rasa otentik yang seperti apa. Kan katanya walau bumbu masakan sudah distandarkan kadang kala masih ada terasa perbedaannya. Cara memasak setiap orang kan tak sama. Ada waktu yang pas kapan bisa mulai menumis bumbu halus, sampai taraf apa bumbu tumis harus diangkat atau ditambahkan kaldu.
4. Kepiting Cak Gundul 1992
Kepiting Cak Gundul 1992 sudah ada di Jakarta. Tetapi ya itu, lokasinya cukup jauh dari tempat tinggalku. Sekalian sajalah kalau jadi ke Surabaya cicip langsung sajian dengan resep asli dari koki yang sudah berpengalaman belasan tahun.
5. Rawon Kalkulator
Namanya yang unik karena pramu saji mampu menghitung secepat kalkulator. Ada-ada saja ya julukan dari pengunjung. Rawon salah satu makanan kesukaanku. Makanya harus dong coba rawon terkenal yang sudah ada selama belasan tahun ini.
Rencana wisata kuliner sudah dibuat, lalu bagaimana skema keberangkatannya? Tiket pesawat terbang sedang mahal nih, harus atur budget supaya bisa traveling dengan senang tanpa menguras kantong. Tiket kereta api dari Jakarta ke Semarang sudah dipesan. Temanku di Semarang kasih ide naik bis saja ke Surabaya. Katanya nggak terlalu lama di jalan, hanya 8 jam, apalagi jalan tol sudah tersambung. Katanya coba cek shuttle bus Joglosemar via Traveloka.
Merencanakan jalan-jalan saja sudah buat semangat meningkat tinggi, karena terbayang akan mendapatkan sebuah pengalaman yang baru. Membuat itinerary agar cocok dengan kesukaan semua anggota rombongan adalah sebuah tantangan. Apalagi mencari transportasi dan akomodasi hotel yang pas. Wisata kuliner di Surabaya boleh saja tapi jangan dilupakan juga untuk menghubungi rekan dan kerabat di kota tujuan untuk melepas rindu dan mempererat silaturahmi.
Duh ngiler lihat makanannya. Enak-enak.
xi.. xi.. ini dibuat list dapat dari cerita teman2 yg pernah coba, mudah2an rekomendasi mereka cocok buatku
Sering bolak balik Surabaya tapi baru nyoba bebek sinjay doang haha yang lain perlu dimasukin list nih
masakan Surabaya itu khas kan ya mbak, banyak yg jenisnya nggak ada di daerah lain
Bebek sinjay kalau liburan antriannya gila, eh tapi sekarang di bangkalan sudah ada cabang juga jadi tidak ramai hanya pada satu tempat
lihat foto2 antrian di bebek sinjay itu menyeramkan juga, tp penasaran dengan rasanya sih, jadi gimana ya
nah ada pilihan lain ke cabangnya, mudah2an rasanya sama persis ya
Mari mbak, semangat menyusun agenda Semarang-Surabaya. Apalagi kalau lewat jalur darat dapat banyaak tempat semisal Lasem.
Yuup konsentrasi dulu saja untuk Semarang dan Surabaya.
Salam hangat
cocok, ini lagi nyambi baca buku tentang Lasem mbak, jadi kepengen langsung berangkat
Rawonnya menggoda banget mbak, beberapa kali ke sby tp aku belum pernah makan rawon disana malah hahahaa
makanya itu penasaran lho dengan rasa rawon khas Jawa Timur di tempatnya langsung
Aku penasaran sama rawon kalkulatornya 😁 ah, ada-ada aja ya nama nya
wah bikin ngecesss aja nih …
yang pernah saya coba hanya Soto Ayam Ambengan Pak Sadi … itu juga makannya di Jakarta.
yang penasaran banget sih pengen makan Bebek Sinjay Bangkalan 🙂
Bun, baca ini pas tengah hari puasa jadi laper, hahaha.
Aku pernah ke Surabaya 5 hari, tapi gak fokus wiskulnya seh. Semoga tiket pesawat bisa turun biaar bisa jalan jalan lagi di pulau jawa 😀
Bebek Sinjay emang terkenal antrinya yach Kak. Waktu ke Madura dan nyebrang ke Surabaya pun sudah diniatkan kesana tapi yach gitu dech lihat antriannya langsung malas.
Yang lain-lainnya juga beneran buat ngiler.
bebek sinjay ituuuu aku jg penasaran banget mbaaaa. rasanya pgn terbang ke surabaya cuma utk nyicipin ini.. abisnya semua review yg aku baca pada bilang enak :D. tp kayaknya kalo makanan surabaya mah, aku bisa cocok, secara kan pedes, dan gurih… hampir sama ama makanan sumatra yg juga sering pedes 😀