Pertama kali melihat kota Sawahlunto aku langsung terpana, bisa dibilang jatuh cinta pada pandang pertama. Sampai saat ini aku sudah dua kali ke Sawahlunto. Yang pertama Juli 2012 bersama keluarga, yang kedua Januari 2014 bersama 5 teman blogger Sumatera Barat, Jawa Barat dan Yogyakarta (menghadiri 2 pernikahan 2 orang blogger Sumatera Barat).
Meski telah dua kali ke kota Sawahlunto, tapi masih ada keinginanku yang belum terpuaskan, masih ada yang ingin kulakukan di kota ini. Impianku ingin berjalan kaki menjelajahi kota ini dari ujung ke ujung.
Kota ini terletak di lembah dikelilingi oleh gunung-gunung, seolah-olah kota seperti berada di dasar kuali. Dari atas terlihat kota yang dipenuhi dengan gedung-gedung tua. Kota ini memang kota tua di pedalaman Sumatera Barat yang dahulu pernah dijadikan kota tambang oleh pemerintahan kolonial. Sisa-sia bangunan kolonial yang berarsitektur cantik masih sangat apik. Apalagi suasana kota juga bersih dan rapi. Pokoknya kota tua yang terindah di Indonesia.
Kali pertama kami sekeluarga mengunjungi Museum Kereta Api Sawahlunto yang menyimpan lokomotif tua Mak Itam, Museum Gudang Ransum, Gedung Info Box dan lubang bekas tambang (Lubang Mbah Soero). Penampilan bangunan bersejarah ini cantik, rapi, bersih dengan display menarik dan pemandu yang ramah dan mumpuni. Pemerintah kota sangat serius merawat kotanya dan berniat menjadikan pariwisata sebagai aset utamanya.Kali kedua hanya sempat melewati kotanya saja, karena akan terus melanjutkan perjalanan ke kota Padang.
Impianku bila kelak ada rejeki dan kesempatan mengunjungi kota ini lagi akan menginap di hotel yang menempati salah satu bangunan tua. Pagi-pagi setelah matahari terbit aku akan keluar hotel, berjalan kaki ke pusat kota. Di jalan raya di pusat kota ini yang tak terlalu ramai bisa santai berjalan, seorang temanku mengatakan berjalan di sini seolah ada di Orchard Road Singapura. Setelah sarapan di salah satu rumah makan aku akan mampir di kantor Pegadaian, masuk ke dalam kantor dan memperhatikan suasana di sana, ingin melihat bagian dalam bangunan ini. Setelah puas aku akan melewati Pusat Kebudayaan, duduk istirahat sejenak di bangku taman melihat lalu lalang orang. Setelah itu lanjut berjalan lagi melihat Gereja Katolik, Pen Sin Kek dan diteruskan ke Museum Gudang Ransum beli kartu pos di sini, ke kampung pembuat tahu di belakang museum lalu ke gedung Info Box dan Lubang Mbah Soero. Dilanjut lagi jalan ke arah kantor pos yang juga sebuah bangunan tua dan mengirimkan kartu pos cantik untuk keluarga dan teman.
Setelah itu ke arah Masjid Agung dengan menara tinggi menjulang lalu menuju Silo. Terakhir dari Silo menuju Museum Kereta Api, beli tiket dan ikut perjalanan dengan Mak Itam ke Muara Kalaban pulang pergi. Pastilah sangat mengasyikkan naik kereta api yang ditarik lokomotif uap melewati terowongan lubang Kalam. Kalau perhentian di Muara Kalaban cukup lama mungkin bisa menyantap dendeng batokok beraroma minyak kelapa yang sangat khas.
Tulisan ini diikutkan pada Giveaway “MyDreamyVacation” . Oya, untuk mbak Indah… selamat bertugas di tempat baru, semoga sukses selalu yaa…
bunda monda sudah pernah kesana dan masih ketagihan berarti bagus dan menarik ya bun
iya.., kotanya cantik dan fasilitas buat wisatawan juga diperhatikan banget lho
Setiap melewati museum KA Ambarawa selalu terngiang Sawahlunto…
Kota di dasar kuali duh cantiknya…saya belum nyampai sana mBak, baru melipir Solok dan Pagarruyung saja.
Salam wisata kota tua, sukses menyemarakkan GA sahabat
kota Salatiga juga salah satu impianku mbak…
abis denger2 kota ini nyaman banget
Saya masih ingat beberapa postingan Kak Monda tentang Sawahlunto ini …
sebagai penggemar peninggalan sejarah … saya yakin sekali bahwa Kak Monda pasti senang sekali ke kota ini
Salam saya Kak
(19/3 : 12)
posting mengenai Sumatera Barat emang hampir mendominasi blogku ya oom, he..he…
ups udah tanggal 20 nih … hehehe
Kalau sedang jalan2 ke mana aja dan melihat bangunan heritage, ngga tau kenapa yang kebayang itu selalu Mbak Monda 🙂
waah…makasih bu…
nggak tau ya sukaaa banget dengan gedung2 tua cantik….
kapan2 temani jelajahi Bandung yg banyak bangunan indah itu ya bu.., insya Allah
Sawahlunto layak banget didatangi lho..
Mbak… aku baru tahu lo kalau di Sawahlunto ada juga stasiun kereta api!
Kukira disana transportasi darat tuh gak ada kereta apinya
memang sekarang jalurnya hanya untuk wisata aja…
Aku suka melihat banyaknya bangunan2 kuno di sawahlunto itu mbak
Aku sama sekali belum pernah kesana, jadi pengen… 😀
semoga sukses untuk GA nya dan semoga dream vacationnya bisa terlaksana
kapan ya saya bisa berkunjung ke sawahlunto….. pasti bakalan asik klo bisa kesana…hihi
stasiunnya keren banget ya kak, kuno banget 🙂
terima kasih sudah ikutan GA #dreamyvacation 🙂
[…] inget bunda monda pernah […]
mamih nanti mau nemenin, Bunda juga ya kalau jadi ke Sawahlunto…
atau….
mamih nunggu dikirimin kartu pos nya aja deh…. hehehe…
(etapi….enakan ikut aja kali yaaa….)
si mamih jadi plin plan gini… 😛
semoga sukses di GA ini ya Bun….
#peluuukrindu…
salam
hi..hi..iya mam, ditemanin juga dikirimin kartu pos juga deh
Waaah pasti asyik nih kalau bisa berkunjung ke sana..
Lengkap banget, sudah ada list dan route, Bunda. Ini wisata yang selalu menarik ya, Bund.
Waaaaw keyeeeen, kaak! Bikin kepengin ke tempat-tempat itu!
Aku belom pernah ke Sawahluntooo.. Hiks. Biasanya kalo ke Sumbar ya ke Padang atau Bukittinggi aja. Gedung-gedungnya masih banyak yang buatan Belanda ya, Kak.
Semoga menang giveawaynya 😀
Pengen ke Sumbar tapi belum kesampaian nih
ntar lagi juga nyampe ke sana …didoakan deh
jadi jatuhcinta sama kota ini juga deh Mba Monda. Btw foto stasiunnya itu keren banget.
kalau aku ingin pergi ke kampung halaman mama bun… di bitung sulawesi itu utara.. disana ada pulau lembeh yang bagus bgt biota lautnya 😀
Indah sekali, mbak…selama ini saya juga hanya melihat kota Sawahlunto ini dari televisi 🙂
Selamat buat perjalanan dan lomba yang diikuti, mbak Monda…sukses terus ya!
terima kasih ya mbak