Padahal sebelum ini pernah membuat tulisan tentang Keraton Ratu Boko yang merupakan salah satu dari 3 lokasi menanti senja di Yogyakarta paling epik. Masih banyak cerita menarik di sana, jadilah buat tulisan baru untuk melengkapinya. Saat senja belum datang tentu bisa dimanfaatkan untuk mengelilingi situs warisan sejarah dan cagar budaya yang cukup luas ini.
Info berikut ini disarikan mengutip dari papan informasi di Keraton Ratu Boko ya.
Situs Ratu Boko merupakan peninggalan sejarah yang bercorak Hinduisme dan Budhisme yang dibangun pada abad VII – IX M. Awal dibangun kompleks ini adalah sebuah wihara seperti yang tertulis dalam prasasti Abhayagiriwihara tahun 792 M. Tinggalan bercorak Budha yang ditemukan berupa runtuhan stupa, dll.
Hampir setengah abad kemudian situs berubah menjadi kediaman seorang penguasa bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni yang bergama Hindu. Tinggalan bercorak Hindu berupa arca Durga, Ganesha dan miniatur candi, yoni dan prasasti.
Lokasi Situs Ratu Boko terletak di atas perbukitan Boko dengan ketinggian 195, 97 m dpl dengan luas sekitar 160.898 m².
Menurut legenda masyarakat katanya ada hubungan antara candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko. Di candi Prambanan kan ada putri Roro Jonggrang. Maka Keraton ini adalah keratonnya ayah sang putri.
Spot Foto Senja di Ratu Boko
Di ketinggian bukit tersebut terdapat dua buah gapura. Gapura pertama berpintu 3. Naik beberapa undakan ada gapura II yang terdiri dari 5 pintu masuk. Gapura II itu tampak gagah. Tak ada halangan bangunan atau benda lain hanya berlatar belakang langit senja yang jingga menjadikan gapura ini tempat favorit banyak orang. Hasil foto senja di Gapura I yang letaknya lebih rendah tak seindah di gapura II. Makanya jadi tak terlalu populer.
Selain di gapura spot di alun-alun di sekitar pohon trembesi pun sangat menarik.
Setelah masuk melalui gapura (pada peta ada di nomor 8) sampailah pengunjung di lapangan luas berumput yang disebut sebagai alun-alun. Ada sebuah pohon trembesi besar dengan tajuknya yang melebar ke segala arah. Di bawahnya ada beberapa buah bangku taman. Sangat sejuk untuk duduk santai menanti senja. Nggak dapat bangku, banyak kok yang rela hanya bersila saja di rumput hijau.
Lokasi Keraton Ratu Boko
Letak situs Keraton Ratu Boko di bagian timur Yogyakarta. Lebih kurang 3 kilometer di selatan kompleks Candi Prambanan. Jarak dari Solo kurang lebih 50 kilometer. Bisa banget mampir di sini dalam perjalanan Solo – Yogyakarta, seperti yang kami lakukan. Bahkan beberapa tahun lalu sempat ada promosi tiket terusan dan bus gratis dari Prambanan ke situs Keraton Ratu Boko yang belum banyak dikenal orang. Waktu itu anak-anak sudah bosan ke candi melulu ha.. ha.. jadi kami hanya ke Prambanan saja.
Situs Keraton Ratu Boko dikelola oleh BUMN, PT Taman Wisata Candi bersama-sama dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Alasannya karena kedua candi lainnya telah dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Sedangkan Keraton Ratu Boko statusnya masih diusulkan.
Akibatnya ada penataan ulang di areal situs ini. Kelengkapannya ada tambahan restoran, ruang terbuka, tempat perkemahan dan trekking, paket edukatif arkeologi dan pemandu wisata. Dan tiket yang lebih mahal tentunya. Lebih keren deh hasilnya.
Dari peta ini bisa terlihat kan luasnya kompleks ini. Makanya datang beberapa jam sebelum senja supaya puas berkeliling, dan dapat tiket yang lebih murah. Disediakan pemandu juga lho kalau mau lebih detail dapat keterangan seputar situs cagar budaya ini.
Di sebelah kiri gapura II atau di bagian utara situs ada runtuhan bangunan yang disebut Candi Pembakaran dan Sumur Suci. Di dasar Candi Pembakaran ditemukan abu. Semula disangka sisa abu tulang bekas kremasi, tetapi setelah diteliti ternyata hanya abu kayu.
Sedangkan di Sumur Suci airnya dipakai untuk acara keagamaan. Saat ini air dari sumur ini diambil saat ada acara agama Hindu Tawur Agung. Air ini kemudian dibawa ke candi Prambanan sebagai lokasi upacara.
Di bagian kanan gapura II lebih banyak sisa bangunan. Yang pertama terlihat adalah Paseban. Dinamakan Paseban karena diduga fungsinya adalah seperti ruang tunggu di keraton masa kini. Sebagian besar reruntuhan keraton ini tak semegah gapura. Sisa bangunan hanya berupa alas atau fondasi sampai lantai bangunan sedangkan tiang-tiang atau atap bangunan kemungkinan terbuat dari bahan yang mudah hancur seperti kayu.
Perjalanan berlanjut lebih ke selatan lagi dan akan menemukan Pendopo. Reruntuhannya berupa pagar keliling dan dua buah batur. Di bagian paling belakang ada kolam utara dan kolam selatan diikuti oleh Keputren (istana para putri kerajaan).
Di sisi timur kompleks ini ada sebuah gua yang katanya tempat untuk meditasi. Jalan ke arah gua sebetulnya sudah dirapikan, tapi sepi tak ada orang yang ke sana, jadi ragu-ragu juga untuk melangkah. Baiklah, dilewatkan saja deh nggak usah ke gua.
Nah di sekitar gua ini kulihat ada beberapa rumah kayu tua dan domba peliharaan yang bebas berkeliaran di antara bongkahan batu-batu yang belum tertata. Ada beberapa buah rumah kayu yang masih tersisa di sebuah sudut di kompleks taman Keraton ini, di sekitar jalan menuju ke gua. Para penghuninya belum mau menerima tawaran dari pihak pengelola untuk dipindahkan. Alasannya karena mereka sudah sepuh dan masih ingin bertahan di desa ini.
Agak dilema juga ya kalau bertemu kenyataan seperti ini. Tapi patut dipuji kerelaan pengelola tetap membiarkan mereka di rumahnya.
Namanya pun taman ya, di kompleks Taman Keraton Ratu Boko sudah pasti ada banyak pohon yang menghijau di sini. Karena taman ini sebenar-benarnya taman yang harus punya pohon-pohon pelindung yang selain bisa berfungsi sebagai unsur dekoratif, penyedia oksigen juga penahan tanah supaya tak mudah longsor atau erosi. Jadi di taman ini tak hanya konservasi situs tetapi juga konservasi lingkungan
Ada beberapa pohon yang perakarannya menembus sumur-sumur tua dan tetap dipertahankan tak ditebang. Menebang pohon di area ini tak boleh sembarangan. Dari cerita seorang atasan pernah marah besar karena ada petugas yang tebang pohon sembarangan. Oleh karena itu pohon-pohon di sini diinventarisir, diberi nomor dan dicatat identitasnya.
Sayangnya di batang pohon hanya tertera nomor pohon, tanpa keterangan pelengkap lainnya. Untungnya pak satpam tahu bahwa pohon nomor 140 itu adalah pohon sonokeling, penghasil kayu yang kuat sebagai bahan baku mebel.
Tips Berkunjung ke Keraton Ratu Boko
- Lokasi foto yang paling disukai di sekitar gapura II dan alun-alun
- Harga tiket masuk Keraton Ratu Boko Rp 40.000,- untuk pengunjung wisatawan Nusantara dewasa, anak-anak Rp 20.000,-
- Datang ke Keraton Ratu Boko sejak sore supaya harga tiket lebih murah dan masih terang untuk melihat keseluruhan kompleks ini dan tentu juga bisa “ngetag” tempat di spot favorit
Kala keindahan langit telah berlalu saatnya para pemuja senja membubarkan diri. Tetapi tunggu masih ada kewajiban yang harus ditunaikan.
Di halaman taman ini memang ada fasilitas musholla kecil di dalam taman dan sebuah musholla lain yang jauh lebih besar di dekat pintu masuk. Tetapi kami memilih ke musholla yang sedikit lebih besar di bagian samping taman. Ada seorang ibu menghampiri dan minta agar dilantunkan azan magrib, nggak ada lelaki di sini katanya. Alhamdulillah satu persatu ada beberapa orang lagi bergabung untuk sholat berjamaah.
Selesai sholat sang ibu yang tinggal bersama mertuanya ini berbagi cerita. Dia membuka warung kecil di rumahnya di luar pagar kompleks. Musholla dan empat buah rumah di tempat itu adalah tetangga taman wisata sejarah ini. Katanya mereka tak terkena proyek taman. Penduduk desa kecil ini hanya sedikit sehingga musholla pun sangat sepi. Dia merasa senang sekali jika ada pengunjung yang mau meramaikan musholla kecil milik desa ini. Berulang-ulang dia mengucap syukur, jadi terharu deh. Pengalaman indah menanti senja di Keraton Ratu Boko.
saya palign suka tempat di bawah pohon itu mbak
cakep ya…, banyak variasi sudut foto yang kuambil di sini he.. he..
Jadi terinspirasi, sekali waktu harus datang saat senja, deh. Senja di sini indah sekali, ya. Mungkin tidak ya, sekali waktu di dalam satu tahun, matahari akan terbenam tepat di tengah-tengah gapura itu… (cuma membayangkan saja sih, hehe).
Memangnya taman ini tutup jam berapa, Mbak? Diingat-ingat baru sekali saya main kemari, dan itu tengah hari bolong jadi malah tidak menikmati apa-apa. Kalau sudah sore dan adem pastinya akan lebih menikmati, bisa-bisa banyak yang piknik sambil tidur-tiduran di rumput, hehe…
tama tutup habis senja Gara, ..
semakin sore makin banyak orang datang ke sini, umumnya nggak menjelajah kompleks tapi langsung duduk di rumput ..
bisa sih kelihatan matahari pas di tengah gapura, asal sabar nunggu dan nggak ketutupan sama orang2
Candi ratu boko memang lebih romantis kalau dinikmati menjelang senja ya, MM. Bahkan di sebuah Resto disediakan Sunset Deck bagi pengunjungnya. Sayangnya waktu aku ke sana masih siang bolong dan panas mengkreng pula. Jadinya eksplorasi tipis-tipis saja di antara reruntuhan Candi tersebut.
Foto-fotonya cantik, MM
aku nggak tau di sini ada sunset deck deh uni
makasih uni.. foto2nya baru bisa segini2 aja
Maaf mbak…lupa beri tahu resto dg sunset deck. Tapi sensasi lesehan di rerumputan oke kok. Kami malah menikmati sunset deck untuk kerlap kerlip kota di kejauhan sambil menikmati nasgornya.
Isyarat bakal diulang tuk kunjungan berikutnya. Salam
memang harus pilih kalau begitu ya mbak,
nggak bisa sekaligus lihat sunset di gapura dan di sunset deck..
insya Allah lain kali
Wow keluarga raun dapat nih senjanya, budhe hanya dapat senja memerah saja sementara bola surya ngumpet. Pose senja diantara gapura emang favorit tapi yg antri banyak ya mbak. Salam
itu kebetulan banget anak2 sudah duduk dekat gapura ngetag tempat sementara emaknya kelilingan bude
Pertama tau Ratu Boko ya dari film AADC. Bikin Penasaran juga sih Kak. Kayaknya tempatnya unik.
Juni liburan sekolah ada rencana ke Yogya.
Ratu Boko jadi salah satu list destinasi liburan.
Semoga jadi kesana biar gak penasaran lagi hihihi (“,)
AADC memang berhasil bikin banyak orang pengen lebih jauh menjelajah Jogja ya,
aku kepengen ke salah satu hotel di situ deh, sama gereja ayam yg di puncak bukit
suasananya romantis, ratu boko kayaknya cerdas waktu milih tempat buat bangun ini. eh, btw tulisan mbak ini ada yg agak gimana gitu, lihat di paragraf ini: ”Untungnya pak satpam “tahi” bahwa pohon nomor 140…”
Umami ini mah dapat aja deh typo he.. he.. terima kasih ya
Sayang waktu itu kami tidak menunggu senja tiba. Suka sekali foto yang menangkap matahari 🙂
foto menangkap matahari itu salah satu style hasil nyontek dari medsos mbak he.. he..
indah sekali foto senjanya … siluet gerbang Ratu Boko itu bikin wow ..
ternyata semakin sore semakin banyak yang datang ya ..
semakin senja penuH sesak musti antri foto di gerbang itu
Pasti puas nich menikmati senja sambil foto-fotoan di keraton ratu boko.
puas .. sampe2 nggak malu nyoba aneka gaya
Salah satu spot sunset yang populer nih dan emang foto-fotonya selalu cakep.
Pengen deh suatu hari nanti liat senja di sana.
kalau ke Jogja pastikan main ke sini ya
Waktu saya main ke Candi ratu Boko, saya menyesal karena tidak berburu sunset nya 🙁
balik lagiii
Mantap, main ke ratu boko. apalagi dapat sunset yang bagus…
alhamdulillah seneng banget
Di ratu boko ini aman gak untuk terbangin drone?
Foto-foto menanti senjanya keren-keren semua, kak.
Jadi ingin menikmati senja juga di Ratu Boko.
Dulu (Tahun 2013) sempat ke Candi Ratu Boko, acara motret. Tapi motret model, so nggak terlalu terperhatikan bangunan2nya…keren juga yah ternyata.
Senja di Candi Boko memang mempesona 😀
Cheers,
Dee Rahma | heydeerahma.com
Cantik banget ya bun pemandangannya..
keren deh senjanya di sana, main ke Yogya Niee
Pengen bun, tapi lebih pengen balik lagi main ke Bandung dan Jakarta. Udah lama aku gak jalan-jalan ke Jawa >.<
Senja, I’m coming… Saya belum pernah main saat senja di Ratu Boko, biasanya pagi atau sore
nah, aku kepengen datang pagi2 lho, mungkinkah di sini bagus juga untuk lihat sunrise
wah kerennn … sunset dengan background ratu boko memang top … bikin necesss 🙂
cantik sekali senja di Keraton Ratu Boko Kak 🙂
bikin mau ke sana. penasaran juga lebih menarik sunrise atau sunset di sana?
terima kasih untuk artikel menarik dan informatif-nya ya kak.
cantik banget memang senjanya
sapai2 bingung milih fotonya, karena banyak banget foto2nya
iya jadi pengen tehu sunrise dapaet nggak dari sini
jadi pengen liat langsung kak 🙂