Ada saja yang datang ke blog ini dengan kata kunci lagu Mandailing. Maka supaya tak kecewa kukenalkan saja satu lagi lagu berbahasa Mandailing, selain Sitogol. Seperti Sitogol lagu Ketabo yang berarti Marilah juga karya Nahum Situmorang.
Keta bo keta bo keta bo dongan tu Sidempuanan
Musim ni salak sannari di si dongan tonggi tonggi sapot tai tabo (2x)
Tu si do tu si do ro do bujing-bujingi tu pokenan
Jeges jeges sude jengkar jengkar dongan jogi-jogi sude lago lago(2x)
Ile baya nungia muda manyapai ho Ile baya tabo begeon da bo
Keta bo keta bo keta bo dongan tu Sidempuanan
Aso markusip hita tu si dongan keta bo keta bo
Artinya :
Marilah marilah teman ke Sidempuan
Musim salak sekarang di sana teman, manis manis sepat tetapi enak (2x)
Ke sanalah datangnya gadis-gadis untuk berjualan
Cantik-cantik semuanya teman (2x)
Duhai teman bila ada yang menyenangimu lebih baik kenal lebih lanjut dahulu
Marilah mari teman ke Sidempuan
Agar bisa kita markusip di situ , marilah marilah
Marilah marilah teman ke Sidempuan
Sidempuan lengkapnya Padang Sidempuan itu adalah nama ibukota kabupaten Tapanuli Selatan, daerah asal suku Batak Mandailing. Daerah ini terkenal dengan salak Sidempuan. Salak ini khas sekali, daging buahnya berwarna kemerahan mirip warna buah jambu bol. Rasanya sepat, agak jarang dapat yang manis, tetapi banyak orang suka dengan rasa khasnya itu. Kalau aku sih harus siap sedia air minum, karena supaya gampang menelannya.
Ada kata markusip di lirik lagu ini. Markusip itu dahulu adalah tata cara perkenalan lelaki perempuan. Pria yang ingin lebih mengenal perempuan yang disukainya akan datang ke rumah si gadis diam-diam, bukan bertamu dan berbincang di dalam rumah. Biasanya pria datang tak sendiri tetapi bawa teman. Dari kolong ia akan mengorek sela lantai papan kamar si gadis dengan sebatang lidi. Sepasang insan ini bicara berbisik-bisik. Bila perkenalan ini lancar barulah berlanjut perkenalan resmi antar keluarga.
Mandailing itu di daerah Sumatera ya Mbak?
Selain Bali ternyata di Sumatera Utara ada Salak juga ya..
Oh markusip itu acara perkenalan toh, saya taunya cuma sip markusip dan jos markojos 😀
iya, Mandailing itu salah satu sub etnis suku Batak
salak Sidempuan belum menasional kurasa, banyak yg belum tau
Ingat lagu ini ….
saya ingat Nasution Sister
Rita dan Diana Nasution … 🙂
Salam saya
ya ..Nasution Sister suku Mandailing oom, pernah bawakan lagu ini juga pastinya ya
Salak Padang Sidempuan dengan daging buah kemerahan. …wah mbak Monda mulai menyebar virus penasaran nih.
Markusip, perlu main intel letak kamar yang ditaksir nih, kebayang hebohnya bila lidi salah muncul di lantai kamar ayah bunda.
Selamat berlibur Minggu bersama keluarga.
he..he…salaknya itu emang beda, tapi kelat banget mbak ,,musti sedia air minum
hi..hi..iya kalau markusip salah sasaran jangan2 kena siram air dari ayah bunda
meskipun skrg sudah banyak salak pondok, buat obat kangen aku tetap beli salak sidempuan.. tapi ponakan pada gak mau, krn dari mereka lahir di bukik sudah ada yg jual salak pondoh.. bagiku warna merah dan aromanya yang khas, ada kenangan masa kecil di situ.. 😀
mak, di Bukik masih sering ketemu salak Sidempuan ya..
aku makannya kalau ada saudara bawa oleh2 dari kampung aja..
dan pada nggak doyan sih, jadinya direbus dan dicocol sambal rujak
masih kak.. sering juga nemu yang manis walau tetep ada sepetnya..
direbus..? patut dicoba nih..! 😛
wah harus cari di youtube dlu nih bun…hihi belum pernah denger lagu ini.
Wah sip markusip ternyata berasal dari lagu ini yah, baru tau, hehe
sip markusip he..he… bisaa aja
aku juga pernah dengar lagu ini..
jadi udah familiar ya Noorma?
apa bedanya mandailing saja dengan mandailing natal bun?
Mandailing Natal itu kabupaten baru pecahan dari TapSel, ibukotanya Natal
Kalau di daerah saya jarang mendapatkan salak yang sepeeet malah. Kebanyakan manis2, kayak yang nulis komen ini manis. 😆 #eksiis.
yang nulis komen mah jauh lebih manis dari salam dong ah…
yakin lho biarpun belum pernah kopdar
Saya baru tahu bunda lagu ini. Tapi dari arti liriknya bagus ya, mencoba berkenalan dulu dengan si perempuan, ga grasa grusu…:)
tapi lucu ya bun, bicara pertama lewat lantai yang dicungkil,,diam2 pula 🙂
hi..hi..iya ..biasanya markusip itu pas bulan purnama, jadi romantis he..he..
Kalo lagu Sik Sik Sibatu Manikam itu daerah sana juga apa bukan ya Bun ? Saya suka banget lagu itu 🙂
kalau lagu itu dari Tapanuli Utara, dan aku nggak terlalu ngerti artinya kang
lagu itu bagus ya dinamis
Wow markusip yang sip. Saya pernah nonton di tivi, ada suku di Bali yang muslim, cara pacaran muda-mudinya unik. Pemudanya bicara bisik2 dengan pemudinya dari luar rumah, yang pemudi tetap di dalam maksudnya. Jendela hanya dibuka sedikit atau tidak ya (lupa). Tapi mereka tak boleh ketemuan terang2an.
Lagunya unik ya mbak. Jarang ada lagu begitu sekarang. Lagu anak2 saja cinta2an 🙂
berarti cara Bali dengan cara di daerahku itu sama ya mbak Niar…
Aduh mbak, ngebayangin bicara berbisik-bisik dari kolong lantai yang dikorek itu kesannya romantis banget…hehe, jaman sekarang, kebiasaan itu pasti sudah hilang ya, berganti dengan hape atau bertamu langsung ke rumah sang gadis 😉
Ohoho, saya kangen salak ‘merah’ Sidempuan lo, mbak…dulu waktu tinggal di Kabanjahe, beberapa kali saya berkunjung dan bermalam di kota itu…
Hehehhehehhehe belum pernah liat Kak Monda nyanyi……
mungkin salak sidempuan mirip dengan salak di aceh. di aceh salaknya juga kemerahan. tapi salak aceh lebih kelat dibanding salak di jawa..
btw, struktur kalimat di bahasa mandailing gimana? boleh dong sekali2 diajari bahasa mandailing. lagu batak yang saya tahu cuma sai anju ma au. itu pake bahasa karo ya?
*OOT banget komennya*
emang kalau orang searching di blog itu suka gak terduga ya bun 😀
Boleh minta tolong meangartikan lirik lagu cikala le pong ping dalam bahasa Indonesia? Terima Kasih
seharusnya lebih di perbanyak lagi lagu-lagunya,kalau bisa diletakkan notnya juga!
Itu aja mohon maaf bila ada kesalahan kata