Masakan Tradisional Indonesia banyak macamnya. Masakan Tradisional Indonesia terutama makanan untuk kudapan atau camilan, umumnya terbuat dari bahan yang sederhana, bahan yang mudah ditemukan sehari-hari dan kombinasi bahan juga tidak banyak. Contohnya masakan tradisional asal Betawi Jakarta ini. Bahan dasarnya hanya dua macam, kelapa dan sagu, ditambah garam dan gula. Sangat sederhana bukan?
Suatu sore saat iseng ingin camilan ringan ada penjual kue rangi keliling yang lewat depan puskesku. Alhamdulillah, nggak usah pergi jauh cari pengganjal perut lapar. Pucuk dicinta ulam tiba, aku belum pernah mencicip jenis kue ini, makanya langsung asyik jepret. Eh, tapi abangnya nggak mau ikut difoto he..he…. Kue rangi ini sudah agak sulit ditemukan penjual keliling, biasanya sih penjaja makanan khas seperti ini hanya bisa dijumpai di acara seperti Pekan Raya Jakarta. Beruntung banget bisa ketemu .
Nah inilah penampakan kue rangi, masakan tradisional Indonesia asli Betawi.
Penjual kue rangi ini membawa dagangannya dalam gerobak dorongan kecil. Gerobak dorong ini memuat dua buah cetakan kue bertutup. Jika sudah pernah mencicipi kue pancong atau bandros, bisa bayangkan cetakan kue rangi, karena kedua jenis kue ini memakai jenis cetakan yang mirip. Perbedaannya, untuk kue rangi ceruk cetakan lebih dangkal. Bahan-bahan kue disimpan dalam laci, dan larutan gula merah ditempatkan pada kompartemen terpisah di sebelahnya. Bahan bakarnya ternyata masih pakai kayu bakar lho, katanya supaya api nggak terlalu besar, agar tak mudah gosong kuenya.
Dalam laci penyimpan sudah disediakan adonan parutan kelapa tua dengan tepung sagu. Kedua bahan ini ditambah garam dan sedikit air, diuleni sampai agak berbutir. Si abang penjual mengambil satu pisin / piring kecil adonan, dan diletakkan dalam cetakan panas. Pasang penutupnya dan panggang beberapa saat. kurang lebih 5 menit. Setelah matang, kue rangi diberi topping saus gula merah kental. Saus gula merah dibuat dari melarutkan gula merah dengan air dan dikentalkan dengan larutan sagu.
Bagaimana rasa kue rangi ? Bagi yang terbiasa makan makanan manis kue rangi ini akan terasa tawar, karena saus gula merahnya juga nggak terlalu pekat. Kue rangi nikmat dimakan selagi panas, karena saat dingin kue langsung melempem.
Kue rangi murah meriah ini mungkin tak banyak lagi peminatnya, karena kulihat di laci hanya ada sedikit adonan. Tapi salut juga masih ada pedagang keliling yang mau menjual makanan tradisional, walau mungkin keuntungannya hanya kecil.
Kalau di desa saya, namanya kue rangin dan biasa dimakan tanpa gula. Karena di lamongan identik dengan makanan yg tdk manis, maka rangin ini justru akan berkurang kenikmatanya bila dikasih gula.
Oia, nikmatnya dimakan pas masih hangat gettu
oooh..ada juga di Lamongan…, berarti nggak spesifik Betawi dong ya
Ini kali di surabaya namanya rangin.. Yg jual dipikul gitu mba.. Beneran murah dan enyaaak
iya ada juga yang pikulan ya…, enak kan kalau dimakan anget..
Makan kue ini dengan segelas teh nasgitel, amboi enaknya.
Kue-kue tradisional seperti ini makin jarang. Saya berharap pemda dki melestarikannya. Salah satu caranya dengan selalu menghadirkan kue rangi disetiap event akbar yang digelar.
Ini kalau di Semarang namanya Gandhos, mba. Gurih nggak pake gula merah.
oh sejenis dengan gandhos ya mak unik tapi gulanya gula putih kalau gandhos
ini mirip bandros kah? kalau di Bandung kayak bandros mbak
Mirip kue gandos kalo di jawa tengah kak
Kayaknya enak bun. Aku suka deh kue kue jenis beginian ????
aneka kue tradisional masih tetap lekat di lidah kita ya
eh? belinya dimana ini? Jarang banget ngeliat yang jualan kue rangi sekarang 😀
penjualnya masih banyak beredar sekitar Jaktim
Aku sukaaaa jajanan tradisional seperti iniii… Asli otentik 😉
[…] kalangan masyarakat Betawi. Mari berkenalan dengan satu lagi masakan tradisional Betawi selain Kue Rangi. Ancemon terbuat dari singkong dan kelapa yang diparut. Teman lain bilang cemilan ini mirip […]