Menyebut kata gula aren atau palm sugar yang langsung terbayang adalah pemanis tradisional Indonesia yang berwarna coklat gelap dan berbungkus daun. Gula aren ini sering tersedia di meja makan sebagai olesan roti tawar, santapan sarapan di rumah kami.
Ada pengalaman tak terlupakan di masa kecil yang berhubungan dengan gula aren atau palm sugar. Saat pulang kampung, kami sekeluarga diundang makan oleh sanak famili yang tinggal di lain desa, sebuah desa di kaki gunung. Untuk menyambut kami pamanku itu akan menguras kolam ikan emas. Kami sengaja datang pagi hari supaya tak ketinggalan melihat acara mengeringkan kolam. Letak kolam tidak di desa tetapi jauh lagi di atas di punggung gunung.
Jalan mendaki ke atas sangat melelahkan bagi gadis kecil sepertiku (saat itu kelas 3 SD), berulang kali aku minta pulang. Tapi selalu disebutkan tujuan sudah hampir dekat. Akhirnya, kami mampir di sebuah gubuk sederhana yang pemiliknya masih keluarga kami juga. Gubuk itu tempat mengolah gula aren. Di dalam gubuk ada tungku dengan wajan sangat besar berisi cairan kecoklatan yang sedang menggelegak. Ternyata isi kuali itu adalah air nira atau aren yang sedang digodok sampai kental dan hasil akhirnya adalah gula aren. Kami mencicipi larutan itu masing-masing segelas kecil, rasa manisnya menyenangkan sekali. Alhamdulillah, rasa capai langsung hilang, badan terasa sangat segar dan kembali bersemangat melanjutkan perjalanan. Apalagi setelah sampai di kolam, kegembiraan meningkat melihat ikan dengan mudahnya ditangkap dari air kolam yang mulai mengering. Hasil tangkapan ikan emas berukuran besar, sepanjang lengan bawah orang dewasa, dibawa turun kembali ke desa dan diserahkan kepada para ibu untuk dibakar. Hari itu makan siang terasa nikmat sekali walau hanya ikan bakar ditambah lalapan labu siam segar yang dipetik langsung dari pohonnya.
Selain untuk pemanis sehari-hari, di Tapanuli Selatan gula aren atau palm sugar. ada dalam makanan yang biasanya hanya tampil di upacara adat, seperti pernikahan, syukuran masuk rumah, dll. Makanan ini namanya Itak Pohul-pohul, namanya lucu ya… he..he… Itak Pohul-pohul ada dua macam yaitu mentah dan kukus. Yang disajikan untuk upacara atau yang ditampilkan ke depan adalah Itak Pohul-pohul mentah. Sedangkan yang kukus bisa dihidangkan sebagai penganan biasa. Karena gula aren asli itu sduah dikenal sebagai pemanis sehat maka kami tak ragu makan penganan yang mentah ini.
Bahan dasar penganan ini sangat sederhana hanya tepung beras dan gula aren dan santan encer sebagai kuahnya ditambah taburan sedikit beras mentah dan irisan gula aren. Itak pohul-pohul kukus tidak berkuah. Cara membuatnya dikepal dengan tangan, itulah asal nama pohul (kepalan).Makna kepalan ini katanya untuk memperkuat persaudaraan dan mendinginkan hati. Meskipun bahannya sederhana, tetapi karena bahan-bahannya pilihan membuat rasanya menjadi nikmat dan “ngangenin”, ini jadi hidangan yang sangat ditunggu. Itak pohul-pohul disajikan dalam piring kecil, cukup sebuah untuk tiap orang.
Resep Itak Pohul-pohul Kukus
Bahan :
500 g tepung beras baru
1 1/2 butir (600 gram) kelapa muda, kupas kulit ari dan diparut
150 gram gula merah, sisir kasar
Cara membuat :
campur semua bahan, ambil sekepal adonan, kepal-kepal hingga membentuk jari
kukus dalam dandang selama 15 menit hingga matang, sajikan.
Untuk yang mentah, setelah dikepal itak diletakkan dalam piring kecil, tuangi santan encer secukupnya, taburi beberapa butir beras mentah dan irisan gula aren
Ikutan Menulis Tentang Pemanis Sehat Yuuk
semoga sukses dengan kontes pemanis sehatnya
terima kasih dukungannya ya
iya Bun, namanya lucu sekaligus unik, dan jadi penasaran kepengen nyicip 🙂
ayuuk ke rumah
kalau sumatera barat itu paling terkenal ama Sarikayo talua nya Bun… udah ada nyoba bun?
Sukses buat lomba nya bun. hehe
sarikayo talua pernahnya nyicipin kiriman tetangga.., he..he…
kok kemarin2 ke Bukik nggak lihat sarikayo ya..
Baru tahu ada nama makanan itak pohul-pohul nih.
Sepertinya menarik utk dicoba suatu saat nanti.
Sukses utk GAnya ya mbak.
pasti langsung jadi deh mbak, gampang kok buatnya
gulanya manis, yang puya blognya juga manis ya bun 🙂 good luck bunda Monda
waaaw, terima. kasih ya mbak
Mungkin seperti bubur sumsum tetapi lebih liat ya Kak ?
seperti “ongol-ongol” mungkin ya ?
Sukses di perhelatan bu Evi ya Kak …
Salam saya
(6/2 : 7)
lebih mirip sama buras oom
Itak pohul-pohul hehehe..Nama yang unik banget.
Makasih yah MM 🙂
tema GAnya uni top deh, jadi bisa keluarin penganan daerah
roti tawar dioles gula aren?
mungkin lain kali harus coba ini~ 😀
jangan lupa diolesi mentega dulu Gung
Waah…saya jadi penasaran dengan Itak Pohul pohulnya, mbak… semoga sukses di GAnya mbak Evi yaa… (naga2nya jawara deh… ) 🙂
trims ya Mechta dukungannya
Kereeeen mBak Monda. Gula aren perekat persaudaraan….
Itak pohul-pohul penganan unik favorit semua pembaca, indahnya kekayaan budaya kita ya mBak.
Mari bersama meramaikan GA sang Diva Arenga
biasa ya mbak makanan dari tiap daerah itu ada filosofi san perlambangnya
Hmmmm kelihatannya enak mbak Monda ^_^
Moga menang yaa 🙂
terima kasih mbak Niar
Waaaah, kuenya bikin penasaran Mba. Sukses ya buat kontesnya Mba.
terima kasih Dan…
kue ini jarang ada juga kecuali di acara2
nggak serumit buat dodol kok pak
cuma campur2 aja, langsung kukus
kalo di sunda, kayak dodongkal gitu mbaa…
kepala ma gula merahnya dicacah kasar… manteep
belum pernah dengar dodongkal mbak
kudu berburu nih
Lucu juga namanya ya Kak..
Kalau dalam bahasa Minang, “litak” berarti lapar..
Membaca Itak Pohul-pohul ini bikin litak, hahaha… 😀
kalau di Bengkulu litak itu artinya capek da, he…he..
pak juri udah datang, trims uncle
Sukses mbak ych…saya menyimak saja hihihii
Sukses dengan itak pohul-pohulnya ya Mbak, saya juga pengen ikutan palm sugar…tapi sdh mepettttt #bisa gak ya?
kok, kayaknya gampang banget bahan dan cara membuatnya. Kapan-kapan harus di coba nih.
sukses ya mbak buat ngontesnya
Makanan Itak Pohul-pohul dijual enggak di luar daerah sana Jeng ?
Pengin nyobain deh
Terima kasih artikelnya yang informatif
Salam hangat dari Surabaya
[…] of food. This food is a traditional cake made from rice powder, palm sugar and coconut. Its name is Itak Pohul-pohul originated from North […]