Alhamdulillah akhirnya bisa masuk ke Lawang Sewu. Kunjungan pertama ke Semarang dulu itu hanya bisa melihat penampilan luarnya, yang tampak pun cuma bagian menara. Saat itu sekeliling kompleks bangunan tertutup oleh lembaran seng proyek rehabilitasi. Tapi kini bangunan yang pernah jadi kantor perusahaan kereta api sudah tampil cantik kembali. Lawang Sewu itu menurutku sebuah gedung pintar. Apa alasannya?
Lawang Sewu Semarang berarsitektur indah, punya banyak lengkungan cantik. Tadinya memang ingin diikutkan pada Weekly Photo Challenge : Curve. Karenanya jadi kepengen menulisnya dari sisi bentuk bangunan, walaupun bukan dari sisi ilmu arsitektur, tapi dari sisi penikmat bangunan tua, he..he…, kan nggak punya dasar ilmu arsitektur. Selain lengkung-lengkung cantik juga ada kaca patri indah. Siang hari sinar matahari yang menimpa kaca patri tampak cantik dari bagian dalam. Sedangkan pada malam hari kaca patri terlihat kejelitaannya dari luar karena ada cahaya lampu di dalam.
Kunjungan ke Lawang Sewu sudah berlalu setahun tetapi merasa ada hambatan menuliskannya karena gedung sangat populer ini telah muncul di mana-mana. Sisi Lawang Sewu yang diangkat kebanyakan perihal misteri. katanya suasana ruang bawah tanahnya mampu membuat bulu kuduk berdiri.
Bangunan yang dibuat pada 1904-1907 dirancang khusus agar bisa beradaptasi dengan lingkungan alam Indonesia yang panas. Tentu saja cuaca panas ini sangat membuat tak nyaman bagi orang-orang Belanda yang datang ke sini. Makanya harus disiasati agar bangunan bisa melindungi dari panas dan hujan sekaligus harus cantik. Masa itu kan keindahan arsitektur jadi salah satu faktor mutlak dalam membangun gedung pemerintahan.
Ciri pertama bangunan tropis yaitu didesain mempunyai atap tinggi dengan kemiringan di atas 30 derajat, ruang yang kemudian tercipta di bawah kuda-kuda atap berfungsi untuk meredam panas. Ruang bawah atap ini sedemikian tinggi hingga bisa dipakai sebagai lapangan volley. Iya sudah ditandai kok, jelas gambar garis-garisnya sebagai lapangan volley, kata pemandu orang-orang militer sering memakainya. Kami masuk ke ruang ini, mungkin tingginya di atas 2 meter, lha masih jauh kok puncak atap dari kepalaku. Wajar kalau bisa dipakai untuk bermain volley di mana bola harus dilambungkan tinggi.
Ciri keduanya bangunan punya teritisan cukup lebar supaya tak terkena tampias air hujan dan menahan sinar matahari. Ciri lainnya ada koridor atau teras, juga bukaan jendela dan pintu yang lebar. Ruangan-ruangan di Lawang Sewu tersambung dengan pintu penghubung. Bisa dibayangkan banyak sekali bukaannya kan, angin sepoi bisa mengalir lancar ke semua ruangan.
Lawang Sewu artinya seribu pintu. Nama ini disematkan karena banyaknya pintu dan jendela yang punya fungsi mengalirkan udara agar ruang terasa sejuk. Pintu-pintu yang menuju koridor ini masing-masing mempunyai dua daun pintu. Daun pintu pertama berjalusi agar udara bisa masuk ruangan. Daun pintu kedua berkaca digunakan saat musim penghujan dan berfaedah untuk menangkal masuknya nyamuk. Lagi-lagi semua itu berpeluang mengalirkan udara sejuk, ruangan terasa nyaman di musim kemarau.
Tak hanya bagian bangunan di atas tanah yang berfungsi ekologis mengalirkan udara, tetapi juga di bagian bawah tanah. Seperti diceritakan mbak Prih Rynari di blognya mengenai Gorong-gorong Lawang Sewu sistem drainase Lawang Sewu dimaksudkan untuk membuang kelebihan air. Jadi di ruang bawah tanah itu ada gorong-gorong. Semarang yang bercurah hujan tinggi dan elevasi pesisir datar rawan terkena banjir. Air dialirkan melalui pipa bawah tanah menuju sumur resapan untuk mencegah banjir. Fungsi lainnya yaitu sebagai pengatur suhu bangunan.
Di ruang bawah tanah ini ada bak-bak tandon pembuangan air yang mengalir melalui pipa. Di sisi lain ada bak-bak kecil penampungan air . Di bagian ujung terdapat kolam dengan selang-selang terhubung dengan pompa untuk mengurangi tinggi genangan di lantai bawah tanah. Akibat pendangkalam sungai di luar gedung, lantai kini sering tergenang air.
Rancangan gedung Lawang Sewu ini dipikirkan masak-masak, memperhatikan semua aspek. Gedung tak hanya cantik dan kokoh tetapi juga nyaman dihuni karena menerapkan kaidah adaptasi dengan lingkungan. Sangat tak pantas gedung pintar seperti ini disamakan dengan horor tempat bersemayamnya mahluk-mahluk astral tak kasat mata. Setuju sekali dengan pendapat mbak Prih harusnya tidak dilakukan pembalikan kesan Lawang Sewu beraura negatif dengan cara mengangkat konsep rancangan sistem pembuangan air agar menjadi bagian pembelajaran rancangan arsitektur ekologis tropis yang menarik. Mungkin dengan meniru desain seperti ini kita tak perlu lagi memakai penyejuk ruangan yang berakibat penghematan energi dan bahan bakar fosil. Itulah keunikan dan keunggulan desain Lawang Sewu. Layak banget disebut gedung pintar kalau kata aku, nggak tahu kalau menurut anda.
Pas sekali, predikat gedung pintar Lawang Sewu ini, mbak. Mari bersama balikkan kesan agar pemberitaan positif menebar aura positif.
Terima kasih mbak, kebun rynari mendapat backlink.
Salam
untung aja mbak sudah duluan kasih cerita gorong2 itu ya..
mudahan aja kita bisa mengembalikan sisi asli keberadaan bangunan tua ini
Mau ngaku blm pernah ubek2 dlmnya lawang sewu. Nggak boleh sendiri klo ke sna biar gak ilang
hi..hi.. Jiah takut nyasar ya?
Waah ini mah yg puinter orang2 Belanda ya, mbak.. Aku mah kepikirannya malah gini, zaman dulu aja mereka udah kepikiran bikin gedung secanggih ini, apalagi sekarang ya? Canggih banget pasti di sana..
Makasih sharenya ya mba, sangat informatif.. 🙂
iya arsiteknya canggih banget ya..
gedung pintar dan anggun 🙂
cantik sekaligus kokoh ya
Aku juga pernah ke sana, cocok buat uji nyali di penjara bawah tanahnya
nggak usah bayangin seramnya, fokus aja sama fungsi gorong2
pasti deh lupa dengan takutnya
Penjelasan Kakak mengenai konsep bangunan sangat detail. Aku setuju lawang sewu bisa dibilang gedung pintar. Kalau dari luar kelihatan model gedung kolonial Belanda tapi secara konsep bangunan benar-benar menyerap budaya lokal dengan mempelajari iklim dan kondisi di semarang.
nah.. kesimpulannya keren banget Del
saya juga baru sekali ke lawang sewu ….
memang gedungnya amazing … berarti yang mendesainnya memang orang pintar .. apakah karena sering minum tolak angin ya 😀
jago ngerancang yang sesuai dengan klim tropis ya
baru sekali saja bu, pergi ke lawang sewu semarang