Apakah tipe anda bila melakukan perencanaan perjalanan? Apakah anda tipe orang yang merancang jalan-jalan sangat detail sampai ke jam? Kalau aku sih nggak, aku hanya merencanakan destinasi tempat-tempat yang akan dituju saja. Kalau memang di tempat itu nyaman dan menyenangkan bisa saja lebih menghabiskan waktu di situ. Merencanakan rinci bisa merusak mood, nggak enjoy lagi suasana liburannya.
Tahun lalu kami sekeluarga jalan-jalan ke Malang. Sayangnya penerbangan pulang dari Malang hari itu sudah habis dipesan, makanya pesan tiket pulang dari Surabaya saja. Jadi aku buat rencana menginap di Surabaya semalam. Urutan destinasi seperti ini. Pagi check out dari hotel di Malang, keliling kota Malang sebentar, ingin mendatangi Ijen boulevard (terpana salah satu posting Senyum Septa bertahun-tahun lalu tentang desain tata kota Malang yang ekologis). Tujuan kedua hari itu ke Museum Majapahit Trowulan di Mojokerto. Lanjut lagi dengan menyambangi jembatan Suramadu.
Teoritis sih semua itu bisa terjangkau dalam sehari, tapi kenyataan di jalan berbeda. Trafik padat di jalan raya, nyasar dan secara tak sengaja dapat kejutan melihat Candi Pari Sidoarjo, membuat kami tiba di Surabaya sore hari. Rencana mencari ujung jembatan Suramadu tetap dilaksanakan, walau dengan bantuan GPS.
Akhirnya kami sampai di jembatan megah ini dan menikmati kedipan cantik lampu hias di sepanjang jembatan. Kami sampai di pulau Madura.. horeee. Walau sudah malam hari denyut ekonomi warga masih terlihat, walau cuma mampir sebentar lihat kios-kios pedagang kaki lima yang menjajakan aneka oleh-oleh khas Madura seperti batik corak asli Madura, rengginang lorjuk sampai miniatur gantungan kunci golok Madura, celurit. Rencana mampir ke toko batik Madura yang lebih besar dan makan malam nasi bebek Sinjay terpaksa dibatalkan karena anak-anak sudah ngantuk dan berkeras untuk istirahat saja di hotel. Ya udah deh ikutin maunya anak-anak, makanya foto Jembatan Suramadu cuma begitu doang.
Semoga lain kali ada rejeki dan kesempatan mengunjungi pulau Madura. Posting ini versi bahasa Indonesia dari tantangan English Friday # 22 di Kisahku
[…] Gagal Beli Batik Madura dan Wiskul Bebek Sinjay […]
Waahh rugi lo mbak ga ke bebek sinjay.. endess bangeett
hadeeeh mbak Muna bikin penasaaaran
Saya bahkan baru dengar soal Bebek Sinjay sekarang, Mbak :hehe. Tak apa Mbak, itu artinya ada alasan buat kembali ke Madura dan meneruskan perjalanan dari titik balik di Jembatan Suramadu :hehe.
Postingan tentang Candi Pari adakah, Mbak? Mau baca dong :hehe.
bebek Sinjay itu diceritain temen2.., katanya enak banget
link ke posting Candi Pari ya ini, Gara udah komen kok di situ
Hehe, yang penting udah sempet mampir ke jembatan yang fenomenal itu, bun. 😀 Nanti nyicip kulinernya kapan2 😀
Adakalanya tujuan jadi bagian perjalanan ya Mbak, utamanya tetap kebersamaan. [saya belum nyampai Madura…]
Salam
apa kita jalan2 ke Madura bareng mbak .. he… he..
di Surabaya kok nggak kontak saya Jeng?
Kalau kontak juga nggak bisa ketemu karena saya di Jombang
Salam hangat dari Jombang
ini tahun lalu pak de, nggak kontak2 karena mepet banget waktunya, cuma transit semalam …, nggak dapat pesawat dari Malang
Aku kalau jalan2 ga bikin rencana perjalanan kak, kuatir ga terlaksanan malah kecewa 😀 . Pas nyampe lokasi paling nanya petugas hotel wisata terkenal disekitar apa, atau ambil brosur wisatanya di hotel, paling penting sih mengunjungi taman atau toko tanaman hehe.
Hahaha, aku juga begitu, kurang suka kalau rencana perjalanannya terlalu mendetail karena justru akan menjadi beban dan malah membuat perjalanan jadi sama sekali tidak asyik 😀 .
Ah, aku belum pernah ke jembatan Suramadu!
kalau malam katanya bebek sinjay udah tutup, mbak. pukul dua atau tiga aja katanya udah habis
Kalau bepergian yang jelas aku dan suami harus nentuin waktu, destinasi dan dana, itu harus detil 😀 Kalau kegiatan disananya tidak dirancang detilnya sih mbak…apalagi sama anak-anak jadi santai meski beberapa target harus kesampaian utk dilihat.. karena mungkin tidak bisa kembali lagi.
Jembatan Suramadu ini populer banget ya mbak… Semoga bisa lihat dan melintasinya suatu saat nanti.
Kalau abang malahan sukanya buat etenary lengkap pake jadwal bun. Hehehehe. Tapi tetap pengennya meniati seh yak. Jadi klo emang pas bagus ya dilamain ditempat itu.
Aku juga pengen makan Bebek Sinjay 🙁
Ga cuma di anggaran dana
Perhitungan waktu juga perlu dikasih slot cadangan 10%
Heheh
YES! akupun pernah beli batik madura yg cantik itu dan jatuh cinta sama bebek sinjay. Berharap ada franchise nya di Jakarta 🙂
4-5 jam lagi ke arah timur udah ampe Jember tante hehehe
Saya juga penasaran sama bebek sinjay mbak. Tapi kapan ya bisa kesono melintasi jembatan suramadu 🙂
Kita biasanya kalo merencanakan perjalanan suka browsing2 dulu tapi pas kenyataannya sering sesuka hati aja gitu mbaaak…
Jarang sesuai sama yang direncanakan…payah banget lah itu hehehe…
Wuidiiih, mbak Monda abis jalan-jalan nih yeeeeh 🙂
saya jarang jalan-jalan bun 🙂 kalau bepergian juga jarang pake itinerary 🙂
Sebuah pertanda musti balik lagi ya, Bunda. 😀
Iya, Bun, kemarin ini Orin jg cuma berhasil menyeberangi jembatan tapi ga sempat berbebek sinjay ria hiks hiks
[…] Tapi karena anak-anak sudah kelelahan jadi akhirnya kami kembali ke hotel. Gara-gara Gagal Beli Bebek Sinjay dan Batik Madura jadi terbayang-bayang deh […]