Pertama kenal nama Elisa Koraag itu karena tulisannya dibagi di linimasaku . Tulisannya mengkritik job review yang hanya dihargai Rp 20.000 per artikel. Sontak tulisan itu membuka mata banyak orang tentang lika-liku job review. Kebetulan aku pun dapat tawaran yang sama. Terus terang saja waktu itu aku hampir menerima tawaran dengan fee sekecil itu, maksudnya sih kepingin belajar terima job review, biarlah dari yang nilainya kecil dulu asal lancar dan terus menerus, tanggung jawabnya kupikir tak terlalu besar. Tapi ya itulah setelah baca tulisannya agak mikir-mikir kalau mau terima tawaran job dengan nilai sekian, luruskan niat ngeblog dulu. Aku sok jual mahal ya he..he.. padahal tawaran yang datang mah masih bisa dihitung dengan jari.
Setelah itu aku sesekali blogwalking ke blognya jadi silent reader saja, karena lebih sering ngeblog pakai hp. Perbedaan platform blog membuatku sulit meninggalkan komentar di blognya yang memakai platform blogspot. Menyebut dirinya Nyonya Bawel, tulisan dan status di FBnya seringkali tajam dan terus terang, tapi memang betul sih pandangannya… Tapi dari curhat banyak blogger, orangnya sebetulnya nggak bawel kok.
Beliau ini ibu dari sepasang anak jelang remaja, (ternyata kita sebaya mak…), kukira masih juniorku, habisnya wajahnya itu awet muda banget lho. Punya pengalaman kerja yang banyak sejak masa kuliah sebagai sebagai reporter freelance, pernah bekerja di Radio Pesona FM dan di perusahaan penelitian Sosial, politik dan marketing, tetapi beberapa tahun ini memilih menjadi fulltime mommy dan fulltime blogger.
Mak Elisa Koraag punya banyak blog, hebat ya, mulai dari blogspot sampai Kompasiana. Pesannya beliau begini “Luruskan Niat Ngeblog”, yang masih terkait urusan job review itu tadi. Jadi menurutnya ingat dulu alasan membuat blog itu apa. Utamakanlah tujuan anda itu, jangan hanya berpikir blog sebagai ladang cari uang. Jadi ingat deh awalnya membuat blog itu hanya karena penasaran lihat link blog seseorang. Lalu coba-coba ikut buat blog sendiri, banyak suka dukanya, mulai dari yang bingung bagaimana cara membuat link, bagaimana menyusun kalimat (sampai sekarang masih terus belajar sih), sampai akhirnya bisa menjadikan ini sebagai hobby. Iya ngeblog ini masih sekedar hobby saja, nggak ngejar job, kalau ditawari ya dipertimbangkan, kalau malas ya tolak saja, wk..wk..
Nama belakangnya Koraag, so pasti asalnya dari Manado. Lalu jadi teringat kuliner Manado yang lezat tapi pedas. Kuliner Manado salah satu favoritku, lalu ingat panada dan gohu, ingat bubur Manado, eh ketemu resep andalannya di Kisah di Balik Bubur Manado. Tapi ada makanan yang aku kangenin banget. Boleh request resep Nasi Kuning Cakalang mak? Itu jajanan favoritku jaman SD dulu, hampir tiap hari jajan nasi kuning sih.
eh nulis profile sekarang?
aku kenal mak Elisa karena Kompasiana 😉
begitulah Olive.., trims ya
Mbak, kalau bikin nasi kuning saya mau dong :hehe. Tapi setelah saya sembuh dari keteparan ini ya, bikinnya jangan sekarang, masih belum boleh makan yang panas-panas :haha.
Saya kayaknya familiar deh dengan nama Bu Elisa Koraag ini… kayaknya beliau juga jadi admin satu grup penulis dan sastra di FB, ya? Soalnya saya ingat harus mengirimkan PM ke beliau kalau mau jadi anggota (meski setelah jadi anggota saya tak aktif sih :haha).
Gara baru pulih ? sakit apa?
semoga lekas sehat ya
kayaknya iya …, beliau ini memang penulis.., kita tunggu jawabannya langsung
wahhh uda nulis profilnya Mba elisa, saya telat nih dari DL sendiri, belum sempet kepo ke blog beliau 🙂
mulai dicicil mbak bwnya…belum mentok dl kan…
Beliau dulu di MP juga ga Mba? Kayanya aku dulu temanan di MP deh
kayaknya iya deh..
coba cek langsung ke blognya
aku inget waktu dia nyetatus 20rebu itu kak… huehehehe…
sempat rame ya waktu itu…, banyak tanggapan pro kontra..
Iya bener mba. Kuliner manado. Jadi ingat waktu ultah KEB anak2 pada nungguin Mba Icha bawa masakan manado. Ludess desss
berarti masakannya enak dong…jadi ngiri…
Wah, sesama orang Manado ya..hehehe…
Kalo aku yang paling rendah pernah dapat tawaran ngereview dgn imbalan produk mereka yang harganya gak lebih daripada 50rb. Waktu itu mmg aku tolak. Bukan karena imbalannya yang cuma segitu, tapi karena memang aku gak berminat menjadikan blogku ladang pencarian uang. Bkn krn gak butuh uang, tp krn memang tujuan blog ku ada bkn untuk itu…
ngeblog buat dokumentasi sendiri memang lebih nyaman kok, nggak usah ikutin maunya orang
sampai saat ini sich belum mau ngambil job review dan lomba-lomba gitu kak. pengen sich tapi entar-entar aja lah. antara malas dan takut nga sesuai dengan ekspektasi yang ngasih kerjaan juga nich hehehe..
ok juga kok prinsipmu,
kalau kk ikutan lomba sengaja kalau lagi mentok ide wk..wk.., kalau pas ada bahan ya ikut, lumayan buat ngisi blog,
nggak mikir hadiahnya..
Aku baru tahu kalo ada status Rp 20 ribu itu mba 🙂
sempat ramai..
sebelumnya mah nggak ngeh berapa harga job review itu, suka nanya sama teman2 yg udah pernah terima
aku sering dengar nama mbak yang satu ini. tapi belum pernah main ke blognya malahan 😀
salam kenal mbak Monda, aku siregar juga loh 😀
halo Diah, salam kenal juga ya..
ah kk jadi nambah satu adik lagi di blogsphere.., senangnya..
kok kesulitan ya Diah buka kotak komentar di blogmu..
Untuk job review saya tidak menerima angka di bawah 200 ribu.Apalagi 20 ribu.
Bukan sombong dan bukan sok kaya.
Brand sebenarnya mampu menghargai blogger tapi kadang nyoba-nyoba nawar serendah mungkin.
Saya nggak mau dibegitukan.
Menulis review itu bukan hanya menjejer huruf, angka, dan karakter serta gambar loch
Ada proses berpikir agar postingan tetap enak dibaca walau ada nuansa promonya.
Salam hangat dari Jombang
bener pakde.., ada bbrp yang setelah nawar2 .., malah nggak balik lagi
ya ampun murah banget ya.. bener apa kata pakde cholik, lagian harus memilih kata yang baik dan benar.itu sulit. salam juga dari Tasik
trims ya Zaenudin ..betul susah juga buat satu tulisan, kadang perlu waktu berhari2
mba elisa..suka wara wiri di fb mah… tapi banyakan silent reader dan takjub diam-diam…hahahah
mbak Elisa itu memang orangnya aktif ya… tapi masih bisa aja bagi waktunya
Mai Ichaaaaaaa. Pernah 2x ketemu. Sungguh pribadi yang menyenangkan 🙂
Bundcha emang nggak ‘murahan’ dalam nerima job di blog, beliau pernah bilang walau alexa gendut tapi nggak mau kalo tulisan dibayar murah. Karena kalo nulis itu effortnya gede dan segimana kamu dibayar ya segitulah nilaimu. Salut sama Bundcha buat pendiriannya.
Setuju sama Bunda Icha dan komentar Pakdhe Cholik dan komen2 lain di atas, kalau bisa pilih job yang menghargai waktu dan usaha/ tenaga kita 🙂
Menerima review itu menurutku nggak selalu gampang ya mbak, habis diminta begini dan begitu, bagi yang nggak biasa disuruh suruh jadi sepertinya gimana, belum tawar menawar, kalau dibayar cuma 20 ribu itu amat sangat kebangetan ya mbak.
Aku sampai sekarang belum siap menerima review , jadi tawaran-tawaran yang pernah masuk kutolak, dan kuhapus kontak di blogku biar nggak harus susah susah nolak terus, meski begitu sampai kemarin masih ada yang menawarkan kerja sama per imel.
Setuju sama mbak Elisa Koorag harus mengingat alasan buat blog dan tujuannya. Saat ini aku ngeblog karena hobi sih mbak, entah ke depannya, jika pikiran berubah namanya juga manusia 🙂