The Thomas Parr Monument above was dedicated to Thomas Parr, the British Resident of Bengkulu Indonesia. He was killed in a rebellion in 1807. This was actually his grave, build a year after his death. Tough it wa a maosoleum but the people of Bengkulu regard it as a symbol of their refusal to accept colonialism. It is now a cultural property of Indonesia. People also named it Kuburan Bulek means Round Grave because of its dome.
During the 17th century Bengkulu was governed by the British East-India Company. The company built a fortress named Fort Marlborough. Below is one of the rooms in the fortress.
Only a little walk from the fortress and the monument you can find a gate to the Chinatown of Bengkulu.
Peninggalan sejarah saat British East India Company menguasai Bengkulu di abad 17 antara lain adalah Fort Marlborough, Tugu Thomas Parr dan Tugu Hamilton. Di foto pertama adalah Tugu Thomas Parr, yang dibangun oleh perusahaan dagang Inggris itu setahun setelah kematian Thomas Parr dalam pemberontakan oleh rakyat Bengkulu untuk menentang penjajahan. Tugu ini kini telah menjadi cagar budaya, demikian pula dengan Fort Marlborough. Foto kedua menampilkan salah satu ruangan penjara di benteng itu.
Tak jauh dari benteng dan tugu sekarang dibangun gerbang ke Kampung Cina. Makanya wilayah ini disebut warga dengan nama Kampung saja.
These are my entries for Weekly Photo Challenge : Curves
Curve gerbangnya kokoh sekali ya, MM. Tak heran jika masih bertahan sampai saat ini
Bengkulu sering banget kena gempa, toh masih pada bertahan, hebat
Ini salah satu andalan wisata sejarah Bengkulu yang keren.. 🙂
iya uda.. dan banyak lagi ya peninggalan Inggris yang masih bertahan
[…] Curves – Tugu Thomas Parr Bengkulu – Berbagi Kisahku […]
Lengkung yang keren Mbak, penghubung antar masa antar generasi, pun lengkung kenangan awal tugas ya.
hanya lengkung yang terakhir itu mbak buatan masa kini
Gerbang Chinatown-nya “lucu” ya. Entah mengapa terasa kontras gitu, hehehe 🙂
kontras dengan sekeliling yang suasana Eropa ya?
benteng inggris kaya benteng china ya..?
bagus ya BunMon curvesnya..
Tugu nya masih terawat sampai sekarang.. salut deh sama pemerintah bengkulu…
salam..
Rafles dulu jadi governor disana, trus botanisnya nemuin bunga raflesia arnoldi itu di bengkulu
iya betul sekali Mila
aku baru tau ada situs sejarah ituu… 😀
kurang terkenal ya situsnya
If I am not mistaken …
I’ve seen such building like Tugu Thomas Parr Bengkulu in Kebun Raya Bogor
I think they have a relation each other. Same architect maybe ?
Shake hand me
(hah)
trims oom ntar kapan2 pengen lihat ah.. ke KRB
[…] indah, punya banyak lengkungan cantik. Tadinya memang ingin diikutkan pada Weekly Photo Challenge : Curve. Karenanya jadi kepengen menulisnya dari sisi bentuk bangunan, walaupun bukan dari sisi ilmu […]
[…] kaki santai tak sampai 10 menit dari Gedung Daerah akan tampak sebuah bangunan kecil yaitu Tugu Thomas Parr. Tugu berbentuk segi delapan dengan beberapa pilar ini beratap kubah membulat. Pintu masuk ke […]