Salah seorang teman kerja akan bergabung di TKHD (Tim Kesehatan Haji Daerah) tahun ini. Lalu ia mengundang tasyakuran walimatul safar ke rumahnya di Cariu, kabupaten Bogor. Beberapa kali sebelumnya telah bikin rencana main ke sana tetapi gagal melulu karena sudah takut duluan dengan jauhnya lokasi. Padahal ini rute dia setiap hari berangkat kerja he..he… Ceceu ingin mengajak wisata ke Curug Ciomas dan Green Canyon yang ada di belakang rumahnya.
Penasaran juga sih dengan obyek wisatanya, ditambah lagi si Ceceu sering bawa sayuran segar seperti pakis yang jarang ada di pasar Jakarta, beras merah, durian, pete dan madu dan pepes ikan mas yang lezat. Semuanya dari ladang dan sawah di gunung. Apa nggak terbayangkan mewahnya suasana kampung hijau berhawa sejuk ?
Rute ke Curug Ciomas dan Green Canyon Karawang
Sepakat dengan teman-teman berangkat bakda dzuhur, karena ada yang harus piket Sabtu. Rombongan sebagian sengaja bermotor supaya lebih cepat, jadi yang bermobil dipersilahkan buka jalan duluan supaya tak saling tunggu-tungguan. Rute Cibubur – Cileungsi – Jonggol lalu lintasnya terkenal padat. Apalagi di sepanjang daerah ini banyak bangunan komersial dan pusat keramaian seperti perumahan, pabrik, Taman Buah Mekarsari, Water Kingdom dan juga terminal.
Titik temu disetujui di pertigaan Jonggol – Cariu. Pemandangan pun berubah dengan hamparan sawah-sawah menguning siap panen. Cantik bangetlah. Menyegarkan mata pisan.
Lalu di pertigaan Cariu – Cianjur (jalur ini adalah alternatif menuju Bandung) ambil jalan lurus saja. Kemudian di antara alun-alun dan pasar Cariu ambil belokan ke kiri. Di sini pemandangan bukit dan gunung mulai mendominasi , jalan beraspal mulus melewati sawah dan kebun. Setelah bertanya beberapa kali sampai juga ke rumah sohibul hajat, total 2 jam perjalanan. Kami disambut antusias oleh si ceceu yang orangnya memang rame.
Green Canyon Karawang
Sehabis makan siang dan sholat ashar di musholla desa lalu lanjut main air ke Green Canyon Karawang. Bukannya Green Canyon ada di wilayah Pangandaran di bagian selatan Jawa Barat? Makanya rada nggak yakin waktu si ceceu cerita. Lha tapi ini kita silaturahmi ke Cariu, Bogor? Kok jadi belibet ya.
Ternyata kampung Tonjong desa Cikutamahi ini ada di perbatasan Karawang – Bogor. Pemisahnya adalah sungai Ciomas. Datang dari arah Karawang pun bisa, tapi kabarnya jalannya tak semulus dari Cariu. Dari rumah si ceceu hanya 5 menit naik motor sampai di jembatan sungai Ciomas. Dari jembatan inilah bisa mengambil foto ke arah curug atau air terjun.
Sungai Ciomas di musim kemarau ini debit airnya menyusut jauh dan batu-batu besar jadi muncul ke permukaan. Di bagian-bagian tertentu ada lubuk yang masih banyak airnya. Di sinilah orang berendam. Mau lompat indah dari curug setinggi 4 meter ini ke lubuk bisa dijajal juga kalau berani, tapi sebaiknya tanya dulu keamanannya pada penduduk setempat ya, takut ada batu besarnya. Agak naik ke atas curug banyak lagi orang berpelampung bersenda gurau. Dari sini menyusuri hulu sungai yang di kiri kanan ada tebing-tebing batu tinggi berkelok-kelok tetapi hijau oleh lebatnya pepohonan, yang membuat penamaan Green Canyon. Katanya tebing ini hanya sejauh 100 meter.
Untuk masuk ke area curug mesti bayar dulu 5.000 per orang. Obyek wisata ini kelihatannya dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Disediakan lahan parkir , penyewaan ban dan pelampung, juga ada pondok, warung, bangku-bangku kayu di di beberapa titik untuk istirahat. Bahkan untuk keamanan pengunjung juga dipasang pengumuman untuk tak turun ke air saat cuaca mendung. Kebersihan terlihat cukup baik, tak terlalu banyak sampah di sana.
Letak obyek wisata di kaki gunung Sanggabuana, 1291 mdpl, satu-satunya gunung di Karawang. Curug Ciomas ini adalah bendungan irigasi dibangun tahun 70an untuk mengairi sawah-sawah di daerah Karawang. Gunung Sanggabuana juga merupakan salah satu tempat latihan TNI Kostrad selain di Cibenda, dan Jatiluhur. Gunung ini dapat julukan kuburan di atas awan saking banyaknya makam di puncak gunung, yang sering dijiarahi orang.
Gunung Sanggabuana itu terletak di perbatasan empat kabupaten, Karawang, Purwakarta, Cianjur dan sebelah barat ada Kabupaten Bogor. Status hutan gunung Sanggabuana adalah hutan produksi, dan sedang diusulkan menjadi hutan lindung untuk mencegah meluasnya kerusakan hutan di wilayah tersebut. (sumber : Wikipedia)
Dari spanduk yang dipajang di dekat jembatan terlihat ada 2 curug lainnya, 7 km dari titik ini, yaitu Curug Cilalay atau Lalay dan Curug Panganten. Dari fotonya kelihatan curugnya cantik dan keren banget. Ada lagi Curug Pariu dan Curug Dempet. Tentu saja tak mungkin kami menuju ke sana di waktu sesore itu. Walau ada waktu mungkin tak berani juga ke sana, jauh euy. Tapi jangan sedih, ada lokasi alternatif lain. Hanya 200 meter dari jembatan ada Dam II. Kami meyusuri parit-parit beton yang dialiri air hingga akhirnya sampai ke pintu air. Beberapa kali berpapasan dengan orang-orang yang masih giat bekerja, ada yang masih menyabit rumput untuk pakan ternak, para petani yang baru turun bawa biji kopi. Sempat ngobrol dengan ibu yang bawa sayuran, katanya waktu tempuh dari ladangnya di atas kurang lebih satu jam kalau bergegas, dua jam deh kalau jalannya santai. Mereka semua ramah menjawab pertanyaan dan bersedia difoto lho.
Di dekat pintu air ada seorang bapak yang asyik di dalam air. Kusangka sedang menangkap ikan. Setelah didekati bapaknya mau berkomunikasi. Dia sedang membendung air yang surut agar bisa masuk ke pipa yang menuju ke pancuran masjid di desa. Di hulu ini pun debit air sangat sedikit, banyak batu terlihat, bahkan kataya ada saja orang datang mencari batu cincin di sini. Ada juga rombongan sekolah yang camping di sini, seru deh kelihatannya.
Tak berlama-lama di sana setelah puas duduk di batu dan merendam kaki. Kembali ke rumah sohibul hajat dan mohon pamit. Di jalan pulang inilah kulihat petunjuk arah ke Situs Sumur Batu, jaraknya 2 km. Rasa penasaran kalau ada kata situs tak setinggi biasanya. Itu karena sudah terlebih dahulu baca artikel teman blogger. Situs Sumur Batu itu sebuah sumur dalam di sebuah batu besar yang airnya tak habis-habis. Tak menyangka banget temanku tinggal di sebuah tempat yang beragam obyek wisatanya.
Mumpung hari libur nih, mau cari wisata yang dekat dari ibukkota, tapi murah meriah ya ke sini tempatnya. Lebih baik datang ke Curug Ciomas dan Green Canyon Karawang ini pagi hari. Air sungai Ciomas masih bening dan belum terlalu ramai pengunjung. Lama perjalanan kurang lebih 2 jam dari pintu keluar tol Cibubur.
Lokasi Curug Ciomas :
Kampung Tonjong Roke, Desa Medalsari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
atau Kampung Tonjong, Desa Cikutamahi, Cariu, Kabupaten Bogor.
Koordinat Google Maps -6.542357, 107.177561
Mbak, berarti Ceuceu sahabat mbak setiap harinya menempuh perjalanan panjang ya.
Silaturahmi berbonus pemandangan indah, wou berkesan.
iya mbak.., tiap hari jalan sejauh itu,
tapi oke banget dia ..,jarang telat..
ini namanya wisata silaturahmi ya mbak
Semua alam berpotensi jadi tempat wisata
alam yang cantik memang mempesona buat jadi obyek wisata, asal kelestariannya tetap dijaga ya
Perjalanan yang jauh ya, tapi kalau sudah disapa pemandangan hijau begini rasanya beda. Segar, senang dan bahagia jadi satu 🙂
alhamdulillah.., jadi selingan di akhir pekan, nggak nyangka lokasinya di desa tapi asyik banget
[…] kok cuma cerita sungai Ciomas saja? Curug Ciomas mana? Cerita jalan ke curug Ciomas ada di cerita Jalan-jalan ke Curug iomas dan Green Canyon Karawang ya. Oh ya, ini adalah partisipasi untuk Dailypost : The Road […]
Tempatnya masih asik ya Mbak. Curugnya mudah dicapai.
iya bu carinya yang gampang2 aja,nggak sanggup kalau harus naik sampai di atas gunung
Akses klau naik motor dari bekasi lewat mana ya bu yg dkt? Dan kira2 estimasi berjalannya brp llama? Makasihh
ke arah timur sedikit, masih di kaki sangga buana dari arah karawang, ada curug cigentis yg lebih tinggi dan deras air nya bu mon… 🙂
btw, lama nih ga blogwalking ke sini. apa kabar bu monda?
apa kabar Kamal?
trims ya infonya soal cuarug cigentis, mudah2an ada kesempatan menjelajah ke sana
Sepertinya harus di kunjungi nih, nge-camp bisa juga bu ?
Tapi belum tau kapan bisa jalan lagi nih hehehe ..
lahan campingnya da, tapi kecil…