Sudah pernah mendengar  atau melihat sosok tanaman bernama Bangun-bangun? Namanya unik ya. Daun dari tanaman ini sudah sejak lama dikonsumsi para ibu menyusui di daerah Tapanuli, Sumatera Utara. Daun bangun-bangun diyakini bisa membuat ASI banyak dan berkualitas. Daun ini umumnya dibuat sup dan dimakan sebagai pendamping nasi.

Kok ujug-ujug buat tulisan tentang ASI? Tumben amat ya. Teman kerjaku  sedang butuh artikel ini. Ia  curhat ASInya sedikit, padahal bayinya yang berusia 3 bulan itu lahap sekali menyusu. Saat pumping di kantor hanya dapat 2 botol, padahal si bayi bisa minum 8 botol. Semoga ada manfaatnya juga buat pembaca blog ini.  Tulisan ini pun aku dedikasikan buat almarhumah ibuku yang baru perpulang ke rahmatullah tanggal 9 April lalu. Aku ingin membagi kenangan tentang beliau dan sebagian  ilmu yang kudapat darinya.

Kenali tanamannya dulu yuk.

Membaca abstrak  dari jurnal ilmiah yang ditulis oleh peneliti Indonesia, R Damanik dkk,  nama binomial tanaman Bangun-bangun ini adalah Coleus amboinicus Lour. Ditilik dari  namanya  apa tanaman ini dikenal luas juga di Ambon ya?

Ada yang menyebut daun bangun-bangun ini dengan nama torbangun. Di daerah lain di Indonesia penyebutannya bermacam-macam, daun jinten, daun hati-hati dll (Wikipedia). Nama jinten mengingatkan kita pada nama salah satu bumbu masak, tetapi tampaknya nama binomialnya berbeda.

Bentuk tanamannya mirip dengan miana atau piladang (bahasa Minang, thanks to emak LJ), hanya ukuran daunnya lebih kecil. Tanaman ini bisa tumbuh tinggi sampai satu meter. Batangnya mempunyai ruas. Daunnya bergerigi dan permukaan daun mirip beludru, agak berbulu. Katanya   bunganya berwarna biru keunguan dan biji coklat muda, aku belum pernah lihat sih, tanamanku masih kecil.

Aku sedang berusaha menanam tanaman konsumsi di sepetak tanah  halaman depan rumahku. Tanaman Bangun-bangun ini salah satunya. Kutanam dalam pot.  Selain bangun-bangun, ada juga  mentimun, salam koja / kari pule dan  pohon kelor. Nanti ingin juga cerita tentang pohon kelor dan kari pule, sementara ini masih melengkapi foto-fotonya dulu.

Cara menanam bangun-bangun ini ternyata sangat gampang. Batangnya ditancapkan saja  di tanah. Dalam beberapa waktu ia sudah berakar. Sepotong bibitnya kudapat dari hasil ngobrol-ngobrol dengan pasien Puskesmas. Lalu dibawakannya  beberapa batang tanaman ini.

Saat menyusui anak pertama puluhan tahun lalu  tanaman Bangun-bangun ini masih jarang ditanam orang di sekitarku. Almarhumah ibuku sengaja belanja ke Pasar Inpres Senen Jakarta Pusat. Di pasar ini dikenal sebagai tempat berkumpulnya pedagang aneka bahan makanan khas Sumatera Utara, termasuk sayuran segar seperti daun ubi telunjuk, rimbang, andaliman, bangun-bangun dll. Sayang banget ya ibuku kepada anak dan cucu, rela ke pasar yang cukup jauh dari rumah.

daun bangun-bangun

Nama Bangun-bangun itu rupanya punya makna sekaligus harapan supaya ibu yang baru saja melahirkan bisa kembali sehat, pulih staminanya dan  meningkat produksi ASInya. Turun temurun omak-omak  Batak  meneruskan tradisi makan sup daun bangun-bangun. Katanya sih  daun ini harus dimasak, tak boleh dimakan mentah. Selain meningkatkan ASI daun ini dipercaya memiliki khasiat membersihkan rahim.

Rasanya bagaimana? Pertama kali makan sayur sup bangun-bangun sih agak menahan nafas ya. Ya begitulah kebiasaanku. Setelah beberapa kali makan baru deh ketemu nikmatnya di mana.   Oh iya bumbu sup biasa saja, hanya bawang putih dan sedikit merica saja, ditambah daging ayam kampung. Resep asli yang biasa dikonsumsi omak-omak Tapanuli  sih pakai santan, daunnya  bisa ditumbuk  atau cukup diremas sampai agak layu dulu.

Daun bangun-bangun mempunyai kandungan saponin, polifenol, flavonoid,  serta prolaktin dan oksitosin yang berguna meningkatkan kadar hormon-hormon yang berperan pada produksi ASI. Mineral lain yang terkandung di dalamnya pun bisa menaikkan berat badan bayi.

Makanan Yang Bisa Membuat  Produksi ASI Banyak dan Kental

pregnant

Tak hanya daun bangun-bangun, masih banyak lagi  bahan makanan alami yang bisa menambah produksi air susu ibu. Berikut yang diajarkan ibuku

  1. Daun Bangun-bangun
  2. Daun Katuk. Daun katuk  sih sudah dikenal luas ya mampu memperbanyak ASI. Ibuku  memasak  sayur bening daun katuk, dimakan berselang-seling dengan daun bangun-bangun.
  3. Daun Pepaya. Daun Pepaya bisa dimasak menjadi beberapa macam masakan. Paling sering dibuat  pecal, urap atau ditumis.
  4. Ketumbar. Kata ibuku ketumbar sangrai membuat ASI tak berbau amis. Satu stoples  bekas selai diisi ketumbar sangrai dan  diletakkan di meja samping tempat tidur. Aku disuruh ngemil ketumbar. Dikunyah saja kata ibuku.
  5. Kacang Tanah. Nah ini yang enak, kacang tanah rebus pun sering disajikan buat camilan.

Sedikit tambahan cerita nih, berdasar kisah nyata.

Dahulu aku sendiri tak banyak menikmati ASI ibuku. Menurut ceritanya, ibuku sempat sakit beberapa saat, dan aku tak mau disusui. Padahal segala macam cara seperti  di atas sudah dilakukan agar aku mau kembali menyusu.  ASI disendoki langsung ke mulutku pun tetap tak mau. Susu sapi murni, susu formula membuatku alergi,  hingga air tajin juga ditolak semua. Akhirnya seorang sesepuh memberi masukan, pakai air kacang hijau. Eh berhasil. Akhirnya setiap membawaku pergi beliau  membawa perlengkapan perang he.. he.. Panci kecil, saringan, ulekan dan tentu saja biji kacang hijau. Repot banget ya, maklumlah jaman dahulu belum ada susu formula khusus buat bayi yang alergi susu sapi.

Mungkin pembaca ada yang bisa memberi tambahan lain berdasar pengalaman sendiri atau sanak saudara? Ada cara lain agar supaya ASI banyak dan kental?

18 COMMENTS

  1. kalo pengen yang ga pake ribet sih banyak yang cocok minum blackmorest buat ngentalin asi dan herbs of gold buat banyakin asi bund… cupid sih baru nyobain blackmorest aja, emang bikin asi jadi kental sih… mungkin selain itu bisa sering2 disusuin atau bisa sering2 pumping aja bund.. biar produksi asi jadi banyak… ini sih dari pengalaman pribadi cupid bund… 🙂

  2. jadi mak wo itu bayi SKH.. susu kacang hijau.. miriplah dengan si buyung saga, susu kacang kedelai.. sesama alergi susu sapi 😀
    kebayang dulu repotnya mama bawa peralatan perang demi anaknya agar dapat asupan gizi.. alfatihah untuk mama.

    • makasih mak doanya buat opung

      ooh.. ternyata Saga sama dengan mak wo ya…
      mak wo dulu katanya kalau minum susu sapi itu jadi bisulan banyak banget..
      tapi kini sudah tak masalah dengan susu sapi kok

  3. Terima kasih mbak untuk daun bangun-bangun kelg coleus ini. Senangnya bertanam di pot.
    Di Salatiga juga ada daun pelancar dan pengental ASI namanya daun adas. Lah sulitnya konsumsi sayuran ini, sambil nahan nafas juga namun begitu banyak loh yg suka. Salam

    • baru tau mbak daun adas bisa berpengaruh melancarkan ASI
      padahal beberapa kali lalap daun adas, rasanya pedas2 mirip mint ya mbak

  4. Assalamualaikum bunda Monda…. apa kabar Bun…?

    🙂

    Bun, aku baru tau ini daun bangun-bangun.. Nanti bisa direferensi kalau ada teman/ saudara yang membutuhkan info memperbanyak ASI nih. Makasih udah sharing, Bun… 🙂

    Oiya, bunda Monda… turut berduka cita atas berpulangnya ibunda, Bun. Semoga beliau husnul khotimah. Aamiin..

  5. Saya malah baru mendengar daun Bangun-bangun. Kalo di daerah sy di Kebumen, biasanya ya daun katuk yang dikonsumsi, karna tanaman katuk udah biasa ditanam di pekarangan rumah, buat dijadikan pagar hidup. Dulu ibuku, meski gak lagi menyusui, sering memasak daun katuk sbg sop…
    Tks infonya bunda Monda , dan semoga alm. ibunda mendptkan tempat yg terbaik di sisi Alloh, dilapangkan kuburnya dan diampuni kekhilafannya. Aamiin

  6. tips yang berguna banget buat bunda … konsumsi yang alami begini .. sehat buat bunda dan sehat buat si kecil. btw .. saya baru denger nama daun bangun bangun … haha 🙂

    • nama daunnya unik ya,
      akupun baru tau saat hendak menyantapnya, sebelumnya mah nggak ngerti apa2

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.