Bunga di Tepi Jalan, judul dan lirik lagu dari Koes Plus lalu oleh Sheila on 7, sudah begitu dikenal. Alam menyajikan keindahan memikat yang menarik perhatian. Negara ini punya sejuta keindahan dan keunikan fauna dan flora, alhamdulillah. Entah pohon besar ataupun bunga-bunga hias bahkan bunga di tepi jalan semuanya terlihat indah dan bermakna.
Bunga Sebagai Inspirasi Karya
Bunga menimbulkan inspirasi untuk dijadikan sebuah karya.
There are always flowers for those who want to see them (Henri Matisse)
Lirik Lagu Bunga di Tepi Jalan
Banyak seniman terkenal yang menjadikan bunga sebagai sumber ide untuk lukisan seperti Henri Matisse, van Gog. Di musik ada lagu Bunga di Tepi Jalan karya \ Koes Plus yang dibawakan ulang oleh Sheila on 7.
Suatu kali kutemukan bunga di tepi jalan
Siapa yang menanamnya tak seorang pun mengira
Bunga di tepi jalan alangkah indahnya
Oh kasihan kan kupetik sebelum layu
Di sekitar belukar dan rumput gersang
Seorang pun tak kan mau memperhatikan
Biarlah kuambil penghias rumahku
Lirik Lagu Adong Huida Sada Bunga
Tulisan ini adalah sebuah update tulisan lama yang semula hanya untuk diikutkan pada photo challenge dengan tema Inspration.
Alasan update karena tercenung sejenak ketika alunan suara merdu Victor Hutabarat menyanyikan lagu berbahasa daerah Batak Adong huida sada bunga. Persis mewakiliku yang sedang mencari bunga Thunbergia ungu.
Adong huida sada bunga (kulihat ada sekuntum bunga)
Rupana tung massai uli (tampilannya sangat cantik)
Sai marhabang akka loba (banyak serangga terbang menghampiri)
Naeng songgop tu bunga na i (hinggap di bunga itu)
Dina laho au naeng mambuat (kupergi untuk memetiknya)
Huida dang di si be i (kulihat tak ada lagi di situ)
Mulak boti au jala marsak (aku pulang dengan hati gundah)
pasari sari bunga i (masih ingin mencari bunga itu)
Ini sebagian dari sekian banyak bunga di tepi jalan yang kutemui dalam perjalanan ke berbagai tempat. Bunga di pinggir jalan yang sering diabaikan, tetapi ketika dikulik lebih jauh ternyata punya beberapa hal unik dan bermanfaat yang bisa dibagi.
1. Thunbergia grandiflora
Tumbuhan merambat berbunga putih mulus menjuntai ini tumbuh di halaman puskesmas. Melihatnya setiap hari sempat cuek dengan keberadaannya. Tetapi suatu kali memperhatikannya dengan seksama bisa kutemukan keindahannya.
Thunbergia grandiflora ini kenyataannya tak putih sempurna, ada semburat warna kuning di dasar bunganya. Kok menurutku jadi sebuah paduan yang mempesona. Lalu berkelana dan menemukan namanya yang terdengar merdu, Thunbergia grandiflora.
Tanaman yang banyak di Asia dan Afrika ini mengambil nama Carl Peter Thunberg, penemunya.
Tanaman ini tahan terhadap paparan sinar matahari sepanjang hari sehingga banyak digunakan sebagai elemen hias outdoor, antara lain untuk menutup pergola. Masa berbunganya beberapa kali dalam sebulan. Tiap kali berbunga hingga puluhan kuntum. Bisa membayangkannya menjadi sebuah pemandangan yang semarak dengan bunga-bunga menjuntai ke bawah ? Apalagi Thunbergia bisa tumbuh sampai ukuran 2-8 meter.
Ada info menarik katanya daun Thunbergia berkhasiat mengobati luka akibat gigitan ular.
Terbiasa melihat Thunbergia putih makanya sangat antusias ketika tersirobok pandangan pada bunga yang berwarna ungu. Melihatnya saat melintasi sebuah jalan yang sedang dibetonisasi, sehingga sulit untuk menepi. Sayangnya ketika jalan selesai diperbaiki, si ungu tersebut sudah tak ada lagi, bahkan pohonnya pun sudah musnah. Tampaknya masih akan melirik ke kanan kiri mencari Thunbergia ungu.
2. Rumput Ajeran
Rumput Ajeran (Bidens pilosa) adalah gulma berbunga indah yang gampang ditemukan di pinggir jalan dan di lahan terlantar. Nama ini adalah sebutan umum di Bali, sedangkan di wikipedia memasukkannya dengan nama Ketul.
3. Waru
Pohon waru laut atau Sea Hibiscus dikenal sebagai pohon peneduh di pinggir jalan atau di pantai.
Pohon waru yang kulihat di pantai Sundak Gunung Kidul ini ternyata berbunga indah. Di pasir pantai kutemukan ada beberapa bunga gugur. Bunganya mirip sekali dengan kembang sepatu, karena masih saudara sepupu. Nama ilmiahnya Hibiscus tiliaceus.
Bunga waru berwarna kuning saat mekar, kemudian berubah warna menjadi jingga sebelum akhirnya rontok berwarna merah. Daunnya cukup lebar dan biasa dimanfaatkan sebagai pembungkus ikan.
4. Adas pedas
Nah waktu ke Bromo juga sempat memperhatikan bunga-bunga kecil di pinggir jalan. Kaldera Bromo yang indah mempesona semakin memikat kala bunga-bunga liar bermekaran.
Banyak bunga menawan di sana, salah satunya Edelweiss yang diwarnai dan dirangkai menjadi berbagai bentuk seperti beruang. Padahal Edelwiss nggak boleh dipetik. Sempat ditunjukkan Edelweiss hidup yang tumbuh di antara bebatuan. Sayangnya jeep sewaan tak bisa menepi di jalan sempit.
Sekian lama, setahun lebih, foto-foto ini hanya tersimpan, akhirnya jadi tahu namanya setelah lihat posting teman blogger.
Semak berbunga kuning ini adalah adas pedas (Foeniculum vulgare) banyak terlihat di bukit Teletubbies. Sayangnya, saat ke sana bunga kuning ini tak sebanyak seharusnya, yang biasanya mampu menguningkan padang savana.
Adas pedas adalah tanaman yang dipakai sebagai bumbu masakan dan obat. Minyak adas juga salah satu bahan baku minyak telon.
5. Verbena Brasiliensis Vell
Selain adas pedas di Bukit Teletubbies juga terlihat tanaman semak berbunga ungu yang bernama Verbena brasiliensis Vell. Sayang hanya sedikit yang bisa kulihat, karena padang savana sedang kering.
Dari beberapa tulisan katanya Verbena ini berbahaya untuk lingkungan. Verbena mampu menyerap air dengan jumlah besar dan mengakibatkan kekeringan. Kehadirannya dikhawatirkan bisa mengalahkan tanaman asli.
Turun dari Penanjakan menuju tempat parkir jeep terlihat bunga-bunga semak kecil mungil memutihkan bukit, sungguh pemandangan yang sangat memikat. Di Bukit Cinta bahkan ilalang pun terlihat indah. Sayangnya belum dapat identitasnya.
Saat melihat keindahan alam, kecantikan flora, kelincahan fauna, rasanya seakan waktu melambat, suasana jadi tenang, kalem dan santai dan terhanyut oleh kedamaian yang ditimbulkannya. Ketenangan ini mampu meniadakan rasa lelah menumbuhkan semangat baru dan menimbulkan inspirasi bahkan bisa dapat pelajaran dari situ. Kuasa Sang Pencipta sungguh menawan, tak ada satupun ciptaanNya yang tak bermanfaat bukan?
Apakah anda juga suka memperhatikan bunga dan tanaman di tepi jalan di sekitar sepertiku?
“Apakah anda suka memperhatikan flora di sekitar sepertiku?”
Suka banget, Kak.. Setiap melihat bunga-bunga di pinggir jalan yang menarik perhatian, langsung ku potret. Keindahan memang tidak terletak pada kemahalan harga, tapi dari inspirasi yang ditimbulkannya. Bukan begitu, Kak? 🙂
betul banget uda, sesuatu yang sederhana pun mampu memikat dan memunculkan ide
Bromo itu selalu jadi penasaran sebelum sampai disana, hehe…
semoga suatu saat bisa menjejak Bromo da
Bunga-bunganya bermacam-macam banget ya!!
cantik semua kan
awalnya gak terlalu perhatian bun, tapi sekarang jadi ikut2an 🙂 tapi saya kurang paham dengan nama-nama flora
gampang mbak, kalau dibuat posting nanti pasti ada aja yang bisa bantu cari namanya
Aku gak bun. Hahahahaha. Emang lempeng aja gitu kalau lohat tumbuhan ????
dulu nggak suka Biologi ? he .. he.. gpp kesenangan tiap orang beda
Mbak dikaruniai banyak minat termasuk pengamat flora.
Uniknya tidak ada keseragaman antar individu, masing2 khas beda bentuk daun, warna kelopak dll. Selalu kagum dengan ketajaman amatan Mbak Monda.
salam
he..he.., mbak karena dulu suka pelajaran Biologi jadi suka liat tanaman
[…] Challenge : Inspiration Northwest Frame of MindWeekly Photo Challenge: Searching For Inspiration Berbagi KisahkuInspiration From the keyboard of TonyDifficult ….. The Matticus KingdomInspiration by Kings just for […]
Aku salah fokus sama Bromonya. Kepengen banget ke sana. Dan ternyata walaupun daerahnya kering gitu tetap ada bunga cantik ya 😀
kalau mau lihat savana lagi subur2nya datangnya habis musim hujan deh Lia, cantik banget
bunga waru itu cantik banget ya, pertama kali lihat dalam jumlah banyak di pantai goa cina jatim, agak fragile sepertinya karena masih segar tapi udah rontok, cantik banget tapi menuhin pinggir pantai..
di pantai Sundak itu cuma dikit Feb.., jadi pengen lihat pantai Goa Cina
Bunga liar memang cakep2 juga, Mbak. Sering saya motret bunga liar, tapi ngga pernah ngulik namanya *pemalesan .. Hehehe.
Habis foto langsung pajang aja di IG tanpa keterangan apa2.
ha.. ha.. aku tuh karena nggak pintar bikin caption di IG makanya cari2 namanya biar bisa nulis caption agak banyakan he.. he..
selain emang penasaran juga sih
Jadi nyanyi enggak sich? Bunga di tepi jalan alangkah indahnyaaa…Jaman saya kecil bunda Waru itus ering sekali kutemukan di jalanan Mbak, gugur begitu saja dan diacuhkan. Padahal kalau dilihat lihat cantik juga ya bunganya. Kadang teman-teman kecilku dulu, suka mengambil bunga waru itu, trus dibuat mainan masak-masakan
waktu lihat bunga ini aku ragu benara waru apa nggak, karena memang udah jarang banget liatnya mbak,
harus tanya dulu ke warga setempat
Rumput ajeran itu bunga kesukaan nayla, kalau jalan-jalan pasti metik bunga itu. Petik banyak, dikumpulklan di genggaman lalu dihamburkan ke atas adiknya. Lalu adiknya akan ketawa-tawa senang karena dihujani bunga
*Saya baru tahu namanya setelah baca postingan ini 🙂
waah lucunya keakraban kakak adik dengan rumput ajeran
Aku suka Kak, memperhatikan bunga liar di jalan.
Selalu ada yang cakep……
senang ya, yang terpinggirkan tetap punya sisi positif
Bunga liar ditepi jalan klo ada yg unik sering kupotret kak 😀 . Sea hibiscus baru tahu namanya waru. Waktu kecil sering ke lapangan kumpulin bunga waru, bisa bikin minyak2an dari bunganya kak. Direndam air trus diperas-peras gitu keluar minyaknya 😀 .
sama aja dengan kembang sepatu ya
bisa dapat minyaknya
Lembut sekali alunan lagu Adong Huida Sada Bunga (barusan dengarkan di YouTube).
Ada perkataan, ‘kalau kita berhenti untuk mencium bunga, hidup akan lebih manis’. Banyak sekali bunga-bunga yang tidak akan terlihat kecantikannya kalau kita tidak memperhatikannya. Dengan macro fotografi, bunga yang sangat sederhanapun jadi terlihat indah. Suka sekali bunga waru, cantik sekali, Semua bunga jenis hibiscus cantik warna warni. Dengan mencintai tanaman dan bunga-bunga, kita akan tergerak untuk mempercantik lingkungan sekitar kita ya?
waah .. mbak sampai nyari ke youtube, enak kan lagunya ya
ah suka sekali kalimatnya mbak “berhenti mencium bunga hidup akan lebih manis”
inilah galeri bunga tepi jalan nusantara.. cirikhas tiap daerah berbeda ya makwo.. di bukik jarang ada thunbergia.. yg byk itu morning glory tumbuh rimbun menutupi pondok2 tua yg sudah tidak dihuni.. jogja beda lagi, di pinggir jalan banyak beringin.. 😁
morning glory jarang liat di sini mak … cakep padahal ya
jadi ingat lagu kesukaanku bunga ditepi jalan versi SO7 bukan koes plus
versi koes plus terasa tua banget ya
Kak Monda.. Jadi salfok sama lagu Victor Hutabarat.. salah satu lagu batak favoritku juga hehehe..
Yg tumbuh liar daya juangnya pasti tinggi. Dan terbukti bisa melawan segala tantangan hidup ya kak (“,)
lagu2 Batak yg dinyanyikan Victor emang enak2 sih ya
bunga di tepi jalan bikin terlihat lebih cantik .. enak dilihat
ternyata nama bunganya Ajeran .. haha … itu yang yang suka ada di lahan terlantar 🙂
Ajeran .., nama itu dikasih tau sama teman blogger asal Bali